#68 [ Bestias Goddess #2 ]

295 26 4
                                    

Clack.

Kakek itu meletakkan cangkirnya dan berpaling ke arah Kameron.

"Kamu sudah tahu kan?"

"Tentu saja.. Bagaimana bisa aku tidak tahu tentang Bestias."

"Jika begitu, apa yang ingin kamu lakukan?"

Kameron melihat ke arah Randall yang masih tidak sadarkan diri dan meminum cangkir yang ada ditangannya.

"Aku.. Tidak tahu."

"Hmm.. Tentu saja ini bukanlah hal yang mudah untukmu, malang sekali.. Bagaimana bisa seorang anak sekecil itu sudah membuat kontrak dengan organisasi seperti itu.."

Disaat Kameron dan kakek itu masih berbicara, tiba-tiba Bassan dan Oshun memanggil mereka,

"Kakek.. Sepertinya kamu harus melihat ini.."

"Hm?"

...

"Uhh.. Jangan tinggalkan aku..." Kata Randall yang terlihat seperti sedang tidak sadarkan diri.

"Huh.. Apakah dia sudah sadar?" Tanya Kameron sambil melihat Randall berbicara dalam tidurnya.

"Hmm... Sudah aku duga hal ini akan terjadi."

"Apa maksudmu?"

'Apakah kakek ini melakukan sesuatu yang aneh kepada Randall?'

"Semua orang... yang selamat dari racun keluarga kerajaan Betil, akan mengalami mimpi buruk selama beberapa hari... Dan kurasa dia sedang mengalaminya."

"Ah.."

"Jadi.. Kapan dia akan bangun kakek?" Tanya Oshun.

"Itu.. Aku sendiri tidak tahu.."

"Jadi begitu..."

"Hmm.."

Racun ini bukanlah racun biasa, racun ini adalah salah satu senjata terkuat milik kerajaan Betil, dan racun ini hanya bisa digunakan oleh para petinggi.

Jika orang yang menggunakan racun ini bukanlah seorang petinggi, maka aku yakin dia dikirim oleh salah satu petinggi mereka. Tetapi mengapa mereka sangat berani dengan hal ini? Hal yang paling aneh dari kejadian ini adalah target mereka, target dari orang ini adalah Randall Kartis. Jika dia mengincar pangeran dari negeri lain, dan hal ini diketahui oleh orang lain bahwa dia dikirim dari kerajaan Betil.. Aku yakin sebuah perang antara kerajaan Kartis dan Betil pasti akan terjadi.

'Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.. Dengan keadaan kerajaan Kartis yang seperti ini, aku harus melakukan sesuatu.'

'Aku akan mulai dari identitas pembunuh ini'

"Jadi... Bagaimana keadaan pembunuh itu..?" Tanya kakek itu sambil melihat reaksi dari ketiga orang itu.

"Keadaannya?"

"Pembunuh itu.."

"Bagaimana ya cara mengatakannya... Berlubang?"

"Ah..."

'Berarti mereka membunuh pembunuh itu. Hah.. Apa yang aku harap dari mereka ini!'

"Jika dia sudah mati.. Bagaimana dengan mayatnya? Jika kalian membunuh seseorang, kalian setidaknya menguburnya kan.."

Mendengar itu, Kameron yang sedang berada di sebelah Randall langsung berkeringat.

"Um..."

"Hah...."

'Dasar anak anak sialan! Jika mereka mau membunuh seseorang maka lakukan dengan benar!'

"Cepat bawa tubuh itu kesini!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Living In Another World As The Useless PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang