Beberapa saat sebelum kejadian itu terjadi.
..
Kameron yang habis keluar dari ruangan duke itu, langsung pergi untuk menemui Oshun yang sedang mengemasi barang-barang mereka.
"Oshun."
"Hmm?"
Disaat Oshun masih meletakkan barang-barangnya di kursi kereta kudanya, Kameron tiba-tiba datang dan memanggilnya.
"Oshun."
"Hm? Ada apa?" Tanyanya sambil membersihkan kotoran debu yang ada di pipinya.
"Aku ingin berbicara sebentar."
"Huh... Baiklah..."
Setelah Kameron mengatakan itu, dia langsung menaruh sebuah mantra perisai kedap suara ke kereta kuda itu dan menutup pintunya.
"Huh.. Kamu tidak memanggil Bassan? Emang hal apa yang mau kamu bicarakan?" Tanya Oshun dengan curiga.
"Tidak.., aku yakin dia tidak akan setuju dengan hal ini."
Mendengar respon itu dari Kameron, Oshun yang tadinya hanya merasa curiga langsung menjadi waspada.
"Jadi.. apa yang mau kamu bicarakan."
"Ini tentang Randall."
"Huh? Ada apa dengannya?"
"Bukankah sifatnya menjadi sedikit aneh?"
"Hmm.. Iya juga sih.. Setelah beberapa tahun ini, sifatnya tiba-tiba berubah."
Mendengar respon dari Oshun yang seperti itu, Kameron langsung menggunakan kesempatan itu untuk mempengaruhi Oshun.
"Bagaimana jika jiwanya.. Bukanlah jiwa Randall yang asli lagi... dan dia hanyalah sebuah jiwa jahat yang mengendalikan tubuhnya?"
"Hmm?!"
Mendengar pemikiran Kameron, Oshun yang tadinya waspada menjadi ikut bingung juga.
"Jadi.. Kamu mau aku melakukan apa?" Tanya Oshun sambil menatap kedua mata Kameron dengan tajam.
Mendengar itu, Kameron langsung tersenyum karena Oshun akan mengikuti rencananya, setelah itu dia mengatakan rencananya.
"Baiklah, jadi aku ingin kamu mencoba untuk mengeluarkan jiwa Randall dengan kekuatan gelapmu."
"HUH?? Bukankah itu akan menjadi sangat berbahaya?"
"Tidak hanya itu, aku akan beritahu semuanya setelah kamu mencobanya nanti."
"Tetapi jika begitu.."
"Lakukanlah saja saat malam nanti, sekarang kamu ikut aku dulu."
"... Emang kita mau kemana..?"
Kameron tersenyum mendengar pertanyaan Oshun, setelah itu Kameron hanya memegang tangan Oshun dan merapalkan sebuah mantra.
"Place-changer."
"Kamero-!"
Setelah itu mereka berdua pergi jauh dari tempat itu agar rencana Randall bisa berjalan dengan baik.
* * *
Kembali ke keadaan saat itu di ruangan kamar Bassan & Randall.
"Jadi.. Begitulah.. Maaf aku tidak memberitahumu lebih dulu.." Kata Randall sambil mengelus pundak Oshun.
"... Jadi selama ini semuanya hanyalah akting?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Living In Another World As The Useless Prince
Adventure"Rahel... Aku minta maaf." Kata-kata tersebut pun keluar dari mulut seorang pria dengan jubah hitamnya sambil mengulurkan tangannya. Dulu Rahel hanyalah seorang pelajar sekolah menengah ke atas, hari pun berganti saat dia bangun, dia melihat dirinya...