"apa kau yakin dia memang keponakanmu?"
Jeff berbisik pelan pada Build yg sedang duduk berdua dengannya memperhatikan sosok remaja laki-laki yg tengah menikmati semangkok mie instan buatan Build. Venice beberapa kali melihat kearah Build dan Jeff dgn senyumnya yg manis. Senyum khas milik Pete itu benar-benar diwarisi oleh anak laki-lakinya. Meskipun keseluruhan wajahnya sangat menjiplak Vegas, tapi mata dan senyumnya masih sepenuhnya milik Pete.
"Lihat saja wajahnya yg sangat mengintimidasi itu, yah meskipun senyumnya sangat manis. Tapi tetap saja dia mencurigakan, kita juga harus tetap berjaga-jaga."
Build hanya melirik malas kearah Jeff yg terus mengoceh dan meragukan tentang Venice. Bukan tanpa alasan, pria itu hanya ingin waspada siapa tau anak berseragam sekolah itu memanglah orang jahat.
"Jangan jangan dia-"
"Jeff tolong hentikan pikiranmu itu. Dia memang keponakanku, dia juga menunjukan foto ayahnya padaku dan itu memang benar saudaraku."
"Terserah kau saja, tapi jangan salahkan aku untuk tidak memperingatkanmu jika suatu saat terjadi hal buruk padamu."
Build hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menanggapi sahabatnya yg masih percaya tidak percaya pada sosok dihadapannya yg mengaku sebagai putra dari Pete Theerapanyakul saudara kembar Build.
......
Tiga pria dgn setelan jas kerja lengkap dgn sepatunya duduk gelisah setelah perdebatan kecil yg terjadi diantara mereka sejak pagi buta. Salah satu pria itu bahkan sudah menggacak rambutnya berkali-kali karena frustasi bercampur marah.
"Aku sudah mengatakan padamu berkali-kali kalau kau tidak bisa merawat Venice, biar aku saja. Kau lihat apa yg terjadi sekarang, hah?"
Tay yg sudah tidak sanggup menahan amarahnya karena keponakan tersayangnya tidak pulang sejak kemarin siang. Entah kemana perginya bocah itu setelah mengatakan pada papanya kalau dia akan menginap dirumah Tay. Tapi kenyataan berkata lain, Venice sama sekali tidak datang ke rumah pamannya itu. Jangankan untuk datang, memgirim pesan singkat saja juga tidak.
"Sekarang apa yg akan kau lakukan? Kemana kau akan mencari Venice? Kalau sampai terjadi sesuatu yg buruk pada keponakanku aku akan membunuhmu dgn tanganku sendiri."
Tay tidak henti-hentinya menghujani Vegas dgn kemarahannya. Sementara Vegas hanya diam tidak bisa melawan setiap kata yg dikutukan adik iparnya itu. Niat awal ingin menjemput Venice dirumah Tay ternyata berubah menjadi drama karena Venice yg menghilang entah kemana. Setelah pertengkarannya dgn sang anak kemarin siang Vegas tidak bisa bernafas dgn tenang. Bagaimana tidak, anak tunggalnya itu untuk pertama kalinya meluapkan apa yg dia rasakan selama 17 tahun hidupnya. Perasaan bersalah pun menghantui Vegas setelah itu. Vegas yg menyadari keegoisannya selama ini bermaksud untuk memperbaikan hubungannya dgn sang anak. Tapi sayang Venice justru menghilang tanpa jejak, ponselnya pun tidak dapat dihubungi sama sekali.
"Jangan diam saja Vegas. Anakmu hilang, apa yg akan kau lakukan sekarang?"
Tay mendorong bahu Vegas membuat sang empunya hampir terjatuh dari duduknya. Air mata kekhawatiran pun mulai berjatuhan membasahi wajah Tay.
"Tenanglah, Venice pasti akan pulang sebentar lagi. Mungkin dia menginap dirumah temannnya."
"Kau juga, aku berpesan padamu untuk mengawasi Venice selama aku pergi. Tapi apa yg terjadi saat aku kembali? Keponakanku hilang entah kemana."
KAMU SEDANG MEMBACA
VENICE [𝓥𝓮𝓰𝓪𝓼𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭] ✔️
Fanfiction"aku juga tidak ingin seperti ini. Papa bisa membenciku kapanpun papa mau. Tapi tolong sekali saja, aku hanya ingin pelukanmu. Aku benar benar lelah sekarang. Apakah sesulit itu untuk menerimaku? Haruskah aku menyusul ayahku? Apa itu yg papa inginka...