"apa perasaanmu untukku itu memang untukku, atau hanya milik Pete yg tanpa sadar kau berikan padaku. Jika itu hanya sebuah kesalahan maka tolong hentikan saja, jangan membuat orang lain menjadi salah paham."
Venice yg baru saja menginjakan kakinya di dalam rumah tanpa sengaja mendengar pembicaraan seseorang. Suara seorang pria dewasa yg sangat dia kenali, Build. Mendengar nama ayahnya disebut membuat Venice semakin penasaran apa yg sedang mereka bicarakan. Apakah mereka masih membicarakan tentang kejadian dimalam ulang tahunnya waktu itu?
"Papa... Paman Build... Aku pulang."
Dengan sedikit ragu Venice melangkahkan kakinya mendekati kedua pria yg kini menatap padanya. Senyum hangat Build menyambut Venice yg kini duduk disamping Vegas. Kecanggungan mulai melanda ketiganya, tidak ada seorang pun yg berani memulai pembicaraan.
Setelah kejadian malam itu, Venice seakan membangun dinding pembatas diantara dirinya dan Build. Meskipun masih sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama, tapi tidak bisa dipungkiri kerenggangan itu sungguh dirasakan oleh Build.
"Sepertinya aku harus pulang sekarang."
Build meraih ponselnya yg tergeletak di atas meja. Belum sempat tangan itu menyentuh ponselnya, Venice lebih dulu meraih tangan Build. Jujur saja hal itu membuat Build merasa sedikit gugup menanti apa yg akan dikatakan oleh Venice setelahnya.
"Mau kah paman tinggal disini malam ini?"
Sontak saja pertanyaan Venice membuat Build sekaligus Vegas tidak tau harus bereaksi seperti apa. Beberapa hari terakhir dia sangat menentang kedekatan Vegas dan Build. Lalu ada apa dgn permintaan itu sekarang? Sangat sulit memang menebak keinginan anak remaja yg sesungguhnya.
"Kau yakin ingin paman menginap disini?"
Venice mengangguk dgn senyum manisnya. Build melirik Vegas sesaat yg ditanggapi dgn anggukan pelan sebagai isyarat agar menuruti saja apa kemauan anaknya.
"Baiklah, aku akan tinggal."
"Terima kasih."
Venice memeluk Build senang. Hatinya mulai sedikit melunak setelah mendapat nasehat dari Rain sebelum kembali dirumah. Dan mungkin Venice juga akan berusaha secara perlahan menerima jika benar sang papa akan memiliki seseorang yg disukai suatu saat itu.
"Aku akan berganti pakaian, setelah itu akan turun lagi untuk makan malam bersama kalian."
Venice berlari kecil dgn semangat naik ke kamarnya. Meninggalkan Vegas dan Build yg hanya saling melemparkan senyuman melihat perubahan sikap Venice pada mereka. Anak manis itu sudah kembali memberikan senyumannya pada mereka lagi, dan itu merupakan pertanda baik untuk kedepannya.
●○●○●○●○
Berbagai macam makanan sudah siap di atas meja untuk makan malam Vegas, Build, dan juga Venice. Bahkan Venice juga sudah bersiap dgn piring dan sendoknya untuk menyambut nasi yg diberikan oleh Build padanya.
Sesekali tawa mereka pecah disela sela acara makan malam tersebut. Candaan candaan ringan silih berganti mereka lontarkan. Seolah tidak pernah terjadi kecanggungan sebelumnya, mereka terlihat begitu bahagia.
"Lalu bagaimana papa bisa berkencan dgn ayah dulu? Aku tidak habis pikir kenapa ayah mau dgn pada yg sama sekali tidak romantis ini."
"Jangan meremehkan papa mu ini Venice."
Build dan Venice hanya tertawa pelan melihat Vegas yg tidak terima karena Venice mengatainya tidak romantis. Vegas meletakkan sendok ditangannya sebelum bersandar pada kursinya. Benaknya mulai menerawang jauh kebelakang mengingat bagaimana dia bisa berakhir dgn mengencani Pete dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENICE [𝓥𝓮𝓰𝓪𝓼𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭] ✔️
Fanfiction"aku juga tidak ingin seperti ini. Papa bisa membenciku kapanpun papa mau. Tapi tolong sekali saja, aku hanya ingin pelukanmu. Aku benar benar lelah sekarang. Apakah sesulit itu untuk menerimaku? Haruskah aku menyusul ayahku? Apa itu yg papa inginka...
![VENICE [𝓥𝓮𝓰𝓪𝓼𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭] ✔️](https://img.wattpad.com/cover/331128885-64-k877046.jpg)