13. Dilema

651 93 12
                                    

Dengan menopang kepala dgn kedua tangannya, Build memperhatikan setiap pergerakan uap panas yg keluar dari dalam gelas kopi milikya. Matanya sangat mengantuk sekarang, semalaman dia tidak bisa tidur sama sekali. Entahlah apa yg dia pikirkan, ini juga bukan pertama kalinya dia menginap di rumah Vegas dan seharusnya sudah terbiasa.

Setelah apa yg dia sampaikan pada langit semalam, hatinya cukup lega. Akhirnya Build bisa mengungkapkan apa yg dia simpan belakangan ini. Tapi setelah mengingat kembali dia mengatakan itu semua dihadapan Vegas, pikirannya mulai kembali terganggu. Bagaimana dia akan menghadapi Vegas setelah ini? Bagaimana Vegas akan bersikap padanya? Bagaimana jika Vegas marah? Begitu banyak pertanyaan yg harus dia cari sendiri jawabannya.

"Paman bangun pagi sekali!"

Venice yg berjalan menuruni tangga dgn mengucek kedua matanya menyadarkan Build dari lamunannya. Bangun? Tidur saja belum sempat, batin Build.

Build melirik jam yg tergantung pada dinding dapur, sudah pukul 7.30 pagi tapi Venice masih mengenakan pakaian tidurnya. Bukankah ini belum waktunya hari libur juga?

"Tidak pergi ke sekolah?"

Venice menggeleng pelan sembari meneguk air minumnya, "sekolah sedang libur paman, kami baru menyelesaikan ujian akhir."

"Vegas"

Lagi lagi suara teriakan seseorang mengejutkan Build sekaligus Venice yg hampir meletakan kepalanya diatas meja makan.

Tay yg sudah memakai setelan rapi berjalan masuk ke arah dapur, menghampiri dua manusia yg hanya menatapnya tanpa berkata apapun.

"Dimana papa mu?"

Pertanyaan Tay hanya ditanggapi dgn lirikan mata Venice ke arah kamar Vegas, mengisyaratkan bahwa sang papa masih tidur didalam kamarnya. Tay pun hanya bisa mendengus kesal dgn jawaban yg diberikan oleh keponakannya.

"Cepat bangunkan papa mu, dia harus bertemu dgn klien besar satu jam lagi. Bagaimana mungkin dia masih tidur di jam seperti ini." omel Tay karena Vegas belum juga bangun.

"Tidak mau."

Mendengar jawaban Venice Tay kembali berdecak kesal, berani sekali anak nakal itu menolak perintahnya.

"Paman sedang minta tolong, Venice."

"Tidak mau, papa sangat menyeramkan jika tidurnya diganggu."

Karena tidak ingin mendapat paksaan lagi dari Tay, Venice melarikan dirinya kembali naik ke lantai atas menuju kamarnya. Sementara Tay yg beberapa kali memanggilnya tapi tidak dihiraukan hanya bisa mengelus dadanya sendiri karena kesal.

"Tidak... Aku tidak akan melakukannya."

Build yg mendapatkan tatapan dari Tay sudah bisa menduga jika pria dgn jas kuning tua itu akan meminta tolong padanya. Jangankan untuk membangunkan Vegas, untuk bertemu dengannya setelah yg terjadi semalam saja sudah menciutkan nyali Build.

"Ayolah Biu, tolong aku."

"Tidak. Kenapa tidak kau sendiri saja yg melakukannya, kau kan adik iparnya."

Tay meraih kopi milik Build dan menyesapnya beberapa kali, "Justru karena aku adik iparnya makanya aku takut. Membangunkan Vegas sama saja dgn mengusik anjing galak yg sedang tidur."

Semengerikan apa memang Vegas jika tidurnya di ganggu? Bahkan Venice yg tidak lain adalah anaknya sendiri saja tidak mau melakukan hal itu.

"Baiklah baiklah aku akan melakukannya."

Selain karena Tay yg terus memaksanya, rasa penasaran Build tentang anjing galak yg dimaksud Tay tadi membuat Build penasaran dan jngin membuktikan sendiri seberapa menyeramkannya Vegas yg dipaksa bangun dari tidurnya.

VENICE [𝓥𝓮𝓰𝓪𝓼𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang