chapter4[rencana]

56 5 0
                                    

Angin berhembus sangat kencang kebingungan menyelimuti claire.

"Aku benar benar tidak tau siapa dia...dia bilang siapa leonard ivien pengkhianat?"ucap claire dalam hati bertanya tanya

Karena mulai aneh dan merasa orang itu berbahaya claire pun mengunakan teleort c1. Dan artefak itupun berhasil men teleport claire ke mansion kembali.

Claire memang ber teleport ke mansion tapi ia malah terjatuh dari langit langit dan berakhir di ruang makan.

"Ukh sakit sekali"ucap claire mencoba bangkit dan berdiri

Saat claire sudah bisa melihat sekitar betapa lemas nya claire saat melihat ibu,  ayah, kakak kakaknya, serta para pelayan. Melihat ia terjatuh dari atas kebawah. Karena lemas claire pun pingsan di sana.

Pagi harinya

"Ukh apa yang...eh di kamar..."ucap claire kebingungan

"..."

"Apa aku kemarin pingsan ya..."ucap claire melihat ke cermin

"Kemarin..."ucap claire mengingat samar samar

"Leonard ivien pengkhianat?"ucap claire

Leonard ivien adalah seorang kesatria perang yang sadis, dan dia juga menjadi mata mata di kerajaan lain agar bisa memenangkan perang. Dia menjadi salah satu dari 10 kesatria yang selamat saat peperangan dan pada akhirnya karena menjadi orang yang sangat membantu di peperangan ia pun diberi gelar count dan menjadi dekat dengan kaisar yang dulu.

"Yah kalau tidak salah leonard adalah kakek buyut ku sih"ucap claire menghela napas

"Tapi dia siapa?kenapa di bilang kakek buyut pengkhianat lalu kenapa dia malah menghunuskan pedangnya kepadaku?"ucap claire dengan rasa penasaran

"Baiklah lupakan saja mari kita fokus ke awal dari kutukan terjadi...kalau tidak salah sekitar 2-3 bulan lagi sean akan mengambil hari cuti dan pergi pulang ke kampung halaman nya, dan pada jangka waktu yang lama ia tidak kembali kekediaman count dan pada akhirnya ia dikabarkan tewas dengan cara yang tidak wajar yaitu duduk di kursi dengan leher yang terikat oleh tali yang diputus dan bercak darah dari lantai ke dinding yang padahal tidak ada bekas luka ditubuh sean, namun para anak anak dan kepala panti juga digantung di kain jemuran dan dipenuhi oleh bercak darah..."ucap claire menjelaskan

"Dan kasus itu pun ditetapkan menjadi kasus pembunuhan berantai...namun siapa pembunuh nya"ucap claire yang penasaran

"Walaupun aku mencoba menjadi perempuan demi menghentikan kutukan itu tapi apa itu akan berhasil?"ucap claire

Claire pun menatap dirinya ke cermin dan mengatakan.

"Ya betul aku bisa!akan ku selamatkan semuanya!"ucap claire berambisi

Claire pun bangun dari tempat tidur nya dan berdandan seperti perempuan.

Claire pun keluar dari kamarnya,sambil mencari udara segar di taman.

Di taman

Sesampainya di taman,saat claire ingin menyentuh bunga lily yang ada di taman tiba tiba si kembar lichy dan liche menghadang claire,dengan penuh keangkuhan mereka mengatakan.

"Hey curse coba bedakan kami berdua!"ucap si kembar bersamaan

Terlihat si kembar memakai baju yang sama, tataan rambut yang sama, sepatu yang sama bahkan pose yang sama.

"Huh?"gumam claire yang merasa bahwa tingkah mereka berdua benar benar aneh

"Huh lagi?apa kau tidak bisa bedakan kami berdua?"tanya si kembar bersamaan

"Tentu saja bisa~"ucap claire meremehkan mereka berdua

"Baiklah coba sekarang kau bedakan kami berdua hmmm~"ucap si kembar

"Oho?apa mereka berdua pikir aku bodoh ya tentu saja aku bisa membedakan kalian"ucap claire dalam hati

"Yang kanan kak liche dan yang kiri kak lichy!aku benar kan?hmm~"ucap claire menunjuk mereka berdua dan tersenyum tipis

Mereka berdua pun kaget karena claire bisa membedakan mereka berdua.

"Ukhh!kau pasti pakai cara curang bagaimana bisa ada orang selain ibu dan kak mei yang bisa membedakan kami berdua"ucap lichy marah marah dan memalingkan wajahnya

Sementara itu lichy tersenyum dan seolah berkata."kau menyelesaikannya dengan baik"

Karena resah akan sifat lichy liche pun membawa lichy untuk pergi dari taman

"Huh perasaan hari minggu tapi kenapa kek hari senin aja ya"ucap claire dalam hati

Claire ingin memetik bunga lily yang ia sukai tiba tiba ada seseorang yang ikut memegang bunga lily itu juga

"Eh cliv...claire toh?"ucap orang itu

"Eh ibu!m-maaf kukira siapa"ucap claire meminta maaf dan berdiri

"Yah ibu juga terkejut tumben sekali kamu ke taman dan melirik bunga lily?"tanya countess ivien

"Ah itu...emm bagaimana ya?anu eh ng..."gumam claire mencari cari alasan

"?"

"Dia pasti ingin mencari alasan...baiklah mumpung cliv...claire masih disini kurasa aku bisa mengajaknya berbincang"ucap countess ivien dalam hati

"Apa kamu mau minum teh bersama ibu nak?"tanya countess ivien

Claire pun mengangguk dan countess ivien pun ke tempat minum teh yang tidak jauh dari taman.

Terlihat countess ivien menuangkan teh untuk claire dan untuk dirinya.

"T-terima kasih ibu"ucap claire dengan canggung

"Tidak apa,ibu sangat senang bisa melihat putri ibu yang cantik datang ke taman lagi"ucap countess ivien tersenyum tipis

"Ouh...ya?"gumam claire yang hanya bisa tersenyum

"Ng?apa ibu dan ayah sudah berunding ya?"ucap claire dalam hati

"Nah karena kamu sudah ada disini claire sekarang jujur lah pada ibu apa yang terjadi padamu?"tanya countess ivien yang langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi serius


***********

i will save my family from the curseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang