Glek
"Apa mereka sedang merencanakan pembunuhan ya?"ucap Claire melihat ke arah jendela dan mencari mereka dengan teliti
"Ya,jika memang benar bukannya ini terlalu awal ya?"ucap Claire yang bertanya tanya dengan posisi waktu
"Apa yang terjadi dengan rencana mereka?apa karena aku yg ikut datang ke desa ini atau karena aku dan sean datang terlalu cepat?hmmm?atau ada orang yang mengubah rencana mereka?"ucap Claire yang sedang memikirkan teori pelaku
Kriitt
Suara bunyi pintu terbuka dengan perlahan, Claire pun mengambil posisi waspada sambil memegang bantal yang akan ia pukul ke seseorang itu.
Saat pintu itu terbuka lebar dan tampak seseorang yang melangkah perlahan ke dalam kamar claire, dengan cepat Claire memukul kepala orang itu menggunakan bantal dan berusaha menghentikan pergerakan orang itu, dengan duduk di atasnya dan meletakkan orang itu dengan posisi tiduran.
"NONA!"teriak Sean dengan lantang
Claire berhenti memukul dan mengangkat bantalnya,terlihat wajah sean yang dipenuhi oleh kapuk bantal
"Nona apa anda sebegitu nya benci saya?!"ucap Sean menatap serius Claire
"Ee b-bukan begitu!a-aku hanya...kukira tadi kau orang asing yang berbahaya jadi...ya begitulah~"ucap Claire sambil menggaruk kepalanya
Claire pun merasa tidak enak dan berdiri dari tubuh sean, lalu Claire juga membantu sean berdiri dan membersihkan kapuk yang ada di sekitar rambut Sean.
"Fuhh~yah saya hanya ingin mengatakan bahwa air panas nya sudah disiapkan"ucap Sean menghela napas dengan wajah yang agak muak
"Ooh b-begitu ya oh ya maaf tentang yang tadi"ucap Claire yang masih tidak ingin menatap Sean
"Ahaha nona lucu ya~ bagaiman bisa menyerang orang menggunakan bantal"ucap Sean yang tertawa mengingat tingkah Claire
"Lagipula tidak ada yang bisa ku gunakan sebagai senjata huh,?"ucap Claire memalingkan pandangan dan malu
"Oho begitukah?kebetulan sekali saya tadi membawa linggis,jadi saya rasa nona bisa memakai nya untuk perlindungan"ucap Sean menunjuk ke arah linggis yang disandarkan di belakang pintu
"Ooh"gumam Claire yang terlihat terkesan dengan linggis itu
"Baiklah kalau begitu saya pamit dulu ya nona bye bye"ucap Sean melambaikan tangan dan pergi dari kamar Claire
"Oh ya bye"gumam Claire yang ikut melambaikan tangan
Dalam beberapa detik Claire terlihat membeku dan tak lama kemudian tersadar dam berkata...
"Hhuh?apa yang kulakan berdiam disini???harusnya aku cepat mengikuti sean dan mandi!"ucap Claire
Sebelum Claire pergi ia sempat mengunci jendela dan juga pintu lalu setelah itu ia pun pergi menyusul sean...
Sesampainya di kamar mandi
"Sean!emm maaf ya tadi aku tidak langsung menyusul mu soalnya tadi aku membeku sebentar hehe~"ucap Claire menjitak kepalanya sendiri
"Oh nona kebetulan sekali!tadi saya baru saja akan melaporkan bahwa air panas nya sudah siap tapi nona sudah datang sendiri~,oh ya apa maksud nona menyusul?"tanya Sean bingung
"Eh?¿"gumam Claire yang masih tidak paham dengan apa yang telah terjadi
Karna tiba tiba bingung Claire tidak sengaja nge fresh lagi, yang membuat waktu tiba tiba berjalan dengan cepat, dari yang akan mandi menjadi sudah mandi dilengkapi baju tidur yang telah dipakaikan.
"Jadi yang tadi bukan Sean,ya?"ucap Claire yang bertanya kepada otaknya sendiri
"Ah aku benar benar tidak paham~, apa itu pembunuh yang menyamar ya?tapi untuk apa ingin membunuh tapi malah memberikan senjata ke korban nya?ngajak gelud gitu?"ucap Claire melihat linggis itu dengan di penuhi keringat yang mengalir dengan deras
***********
KAMU SEDANG MEMBACA
i will save my family from the curse
Fantasy"Akan ku pertaruhkan penampilanku demi menyelamatkan semua orang yang ku sayang!"ucap clive ivien dengan lantang