chapter2[acting]

86 7 0
                                    

Di ruang kerja count

"..."

Mereka berdua bertatap mata,tatapan mata count yang sangat menyeramkan tidak efektif untuk claire yang senyum dan menatap seperti orang polos, walaupun claire sedikit gemetar.

"Aha~ sudah kuduga bahwa aku akan ditanya seperti ini"ucap claire dalam hati

"Tapi tentu saja ini semua berjalan sesuai rencanaku!dan sekarang..."ucap claire dalam hati

"Ah itu...ntahlah aku tidak tau pasti tapi didalam ku ada ingatan bahwa namaku claire dan terlihat selalu memakai gaun..."ucap claire memelas memasang muka orang yang tak berdaya

"CLIVE KAMU ITU LA..."ucap count ivien terhenti dan memegang kepalanya

"Aku apa ayah?"tanya claire dengan wajah polos

"Tidak jadi...claire kembalilah ke kamarmu sekarang"ucap count ivien dengan pelan

"..."

"B-baik ayah..."ucap claire memberi hormat dan pergi dari sana lalu menuju ke kamar

Sesampainya dikamar*

Claire membuka pintu dan tiduran di kasur.

"..."

"Sungguh pikiranku benar benar kacau"ucap claire

"Aku tidak berharap berpakaian dan bertingkah begini akan menghentikan kutukan atau apalah"ucap claire menghela napas

Claire turun dari kasur dan mengganti pakaian nya menjadi piyama perempuan lalu beranjak tidur.

"Haha~ ya jika aku tidak berhasil dengan plan B maka aku akan memakai plan A yaitu..."ucap claire dengan mata yang kantuk

"Plan A[bunuh diri dan semua akan berakhir dengan bahagia]..."ucap claire langsung pulas tidur

"Aku ingin menyelamatkan semua nya dari kutukan..."ucap claire mengigau

Ditengah kenyamanan tidurnya itu kakak kakak nya mendiskusikan apa yang terjadi dikamar meirin.

Kamar meirin

Mereka bertiga duduk melingkar yang ditemani lentera dan boneka beruang kecil yang lucu kecuali meirin.

"Sungguh aku benar benar masih tidak percaya apa yang tengah terjadi diruang makan tadi"ucap lichy

"Ya aku juga begitu aku memang tidak terlihat menanggapi tapi aku terus bertanya tanya didalam otakku"apa yang telah terjadi"ucap liche memegang erat bonekanya

"Sepertinya ada yang salah dengan otaknya sehabis sakit...sampai sampai ia bertingkah begitu"ucap meirin

"..."

"Tapi...bukannya ini hal yang bagus ya?kan dia itu kutukan dan kutukannya hanya terjadi jika ada anak laki laki.jadi bukannya bagus jika si curse itu menjadi banci dan memakai gaun setiap hari!"ucap liche tersenyum penuh keyakinan

"Iya juga ya..."ucap lichy dan meirin bersamaan

"Tapi baru kali ini loh kau memberikan pendapatmu loh~ biasanya kan kau hanya diam seperti orang tau padahal tidak tau~"ucap meirin menjahili liche

"Kak rin!"ucap liche cemberut dan menatap tajam meirin

"Hmmm?~"gumam meirin dan tersenyum tipis

"Yah pastinya clive pu..."ucap meirin terpotong

"CLAIRE KAK!"ucap si kembar bersamaan

"Walaupun namanya clive tapi kan dia sudah jadi perempuan..."ucap lichy

"Ya!dan juga kita harus menghargai perjuangannya yang berusaha menjadi perempuan!"ucap liche

"Oho~ sepertinya kalian berdua telah menerima cli...eh maksudku claire ya?"ucap meirin mengejek kedua adik kembarnya

"TIDAK AKAN PERNAH!BAHKAN SAMPAI AKHIR HAYAT KAMI PUN KAMI AKAN TETAP MEMANGGIL NYA DENGAN SEBUTAN"CURSE"!"tegas si kembar bersamaan

"Yah baiklah~"ucap meirin menghela napas

Mereka bertiga pun terus berbincang dan pada akhirnya tertidur dikamar meirin

Keesokan harinya

Di ruang makan

Berbeda dengan kemarin,mereka semua hening tanpa suara dan tak ada yang bertanya ataupun basa basi. Mereka pun  keluar dari ruang makan bersama dan menjalani tugas mereka masing masing.

Di luar mansion

Claire jalan dengan cepat sambil memakai jubah hitam dan belok ke arah kiri.

"Huh?dia pergi kemana?!"ucap liche tengok kiri dan kanan

"Ahaha~apa kakak ingin ikut aku menjadi nakal?!jika iya berarti akulah sekarang seniornya hehe~"ucap claire sambil membanggakan dirinya sendiri

"Ni anak napa dah"ucap liche dalam hati dan mulai kesal

"Tidak bukan itu..."ucapan liche terhenti karena mulutnya ditutup oleh claire.terlihat ekspresi liche yang sangat kesal

"Huh bukan itu ya?jadi kakak kaget karena aku sangat nakal ya?!"ucap claire tersenyum lebar dan menatap tajam layaknya seorang psycopat

Karena kehilangan kesabaran liche pun menonjok perut claire sampai membuat claire kesakitan.

Karena kehilangan kesabaran liche pun menonjok perut claire sampai membuat claire kesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Note:cahaya hp nya naikin aja biar kerasa tatapannya]

"Sekarang dengarkan aku,aku punya pekerjaan untuk mu"ucap liche membersih kan tangannya

"H-hah p-pekerjaan???"tanya claire yang masih tergeletak lemas di tanah

"Ya!tolong bereskan preman yang ada di gang kecil,lalu kantong koin yg satu adalah upahnya dan yang satu lagi itu uang jajanmu"ucap liche menjatuhkan 2 kantong koin emas dan beranjak pergi

"Yah jika ada imbalannya kurasa aku bisa"ucap claire

"Oh ya dan juga saat kita berdua sendiri,buanglah topengmu dan gunakan lah wajah aslimu~ dasar orang bermuka dua"ucap liche berjalan pergi meninggalkan claire


**************

i will save my family from the curseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang