Happy reading....
.
.
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, kantor sudah sedikit sepi karena jam kerja disana hanya sampai pukul 4 sore. Hanya masih tersisa beberapa karyawan yang duduk di meja kerja mereka masing masing, mungkin masih berusaha menyelesaikan pekerjaan untuk hari ini.
Dan salah satunya adalah Sana.
Jemari lentik itu menekan tombol enter, helaan nafas panjang keluar dari mulutnya setelah pekerjaannya selesai.
Sana menatap kearah ruang pribadi Tzuyu, masih tertutup dan dirinya amat yakin bila pria itu sama sekali belum keluar dari ruangan itu.
Sana mengangkat bahunya. Mungkin lembur, itu pikirnya. Dan bilapun lembur itu juga bukan urusan Sana. Wanita itu bergegas merapikan barang barangnya ke dalam tas. Lagi lagi dia menatap jam di tangannya, bibirnya tergigit pelan menyadari ini sudah cukup sore. Setelah merapikan barangnya, Sana bergegas pulang.
Sekitar setengah jam yang lalu Momo juga baru pulang, gadis itu merasa bersalah kepada Sana karena tidak bisa menemaninya lebih lama lagi karena harus cepat cepat pulang sebab ada acara keluarga dirumahnya.
Sana keluar dari gedung bertingkat itu seorang diri. Harus berjalan sedikit untuk menuju halte bus di dekat kantornya bekerja.
Setiap harinya Sana memang selalu menggunakan transportasi umum itu untuk bepergian, terkadang bila mendesak terpaksa menggunakan taxi. Namun bila tidak terlalu terburu buru maka Sana memilih untuk bus saja yang ongkosnya lebih murah.
Di halte Sana duduk menunggu kedatangan bus bersama calon penumpang lainnya. Diliriknya jam yang melingkar di tangannya, Sana menatap kearah jalanan sampai hembusan nafas keluar dari mulutnya. Dia langsung memilih untuk menunduk.
Lima menit kemudian bus yang ditunggu akhirnya datang, Sana yang masih menunduk itu akhirnya tersadar saat lalu lalang penumpang di depannya. Buru buru dia masuk ke dalam bus itu.
Sana duduk di samping jendela, kepalanya sedikit melirik kearah belakang. Tepatnya di jalanan belakang bus ini.
"Huft..."
Perjalanan menunu tempat tinggalnya membutuhkan waktu 25 menit, bus kembali berhenti di halte terdekat apartemen tempat tinggalnya. Sana turun dari bus itu, kembali harus berjalan sekitar sekitar lima menit lagi menuju apartemennya.
Langkah kaki wanita itu berjalan celat, tetapi tak lama dia pun berhenti ditempatnya.
"Berhenti mengikutiku." ucap Sana tanpa menoleh kebelakangan.
Seseorang yang berada di belakangnya beberapa langkah itu hanya terkekeh.
Sana tidak bodoh. Dirinya sudah sadar bila Tzuyu membuntutinya sejak di halte tadi. Pria itu dengan mobil mewahnya berhenti di tepi jalan, diam diam memperhatikan Sana. Dan setelah naik buspun ternyata Tzuyu tetap mengikuti kendaraan itu dari belakang.
"Kau sengaja membuntutiku sampai ke tempat tinggalku kan!" sentak Sana menoleh marah kepada Tzuyu.
Pria itu mengangkat bahunya acuh, "tidak juga. Aku hanya ingin memastikan wanitaku ini pulang dengan aman. Ck, bukankah sekarang kejahatan marak dilakukan di kendaraan umum?"
Sana memutar malas bola matanya, Tzuyu selalu punya 1001 alasan konyol kepadanya.
"Pembohong.." cibir Sana tanpa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION - satzu (END)
FanfictionAku sudah menandaimu. Kau milikku, selamanya harus menjadi milikku Satzu × Jeongsa mature content🔞 fanfiction