Ehehe... Anget-anget lagi nih Honey...
Happy reading...
.
.
.
.
Ibu cantik yang baru beberapa saat melahirkan putri keduanya ini menatap haru pada sang buah hati. Lagi-lagi hatinya bergetar kala menatap untuk kali pertama wajah buah hati yang telah dilahirkannya ke dunia.
Dokter menaruh bayi mungil nan rapuh itu keatas dadanya agar ibu itu bisa merasakan detak jantung kecil dan degup jantungnya menyatu menjadi satu.
"Sana..." lirih Tzuyu, mengusap lembut dahi sang istri yang bermandi peluh. Ikut merasa terharu atas pengorbanan yang istrinya ini lakukan demi melahirkan buah hati mereka ke dunia.
"Tzu."
Tzuyu mengangguk mengerti, dia mengecup puncak kepala Sana penuh sayang. Jemarinya bergerak menyentuh jemari mungil sang putri, yang langsung disambut dengan genggaman erat dari bayi kecil itu seolah paham bila jemari itu milik ayahnya.
"Kau berhasil Sayang, kau sangat hebat. Putri kita lahir dengan selamat. Terima kasih banyak atas semuanya, terima kasih Sana.."
"Tzuyu..."
Tangis haru Sana tumpah. Dadanya penuh sesak akan suka cita.
Dulu ia pernah kehilangan dua kali, dan sekarang Tuhan sudah memberinya kesempatan untuk menjadi ibu dari dua putri cantik yang berhasil dia lahirkan dengan selamat.
Tzuyu menundukkan kepalanya, mengecup kening Sana kembali lalu turut mengecup kepala sang putri.
"Selamat datang ke dunia, Chou Sullyoon.."
.
"Mama, Sullyoon tersenyum ke arahku.." pamer Minju, Sana yang duduk disamping kedua putrinya hanya mengangguk dan tersenyum saja.
Setelah kelahiran si kecil, Minju menjadi lebih bersemangat dari sebelumnya. Gadis kecil itu sangat antusias dengan kelahiran sang adik. Merasa bila sekarang dia punya teman untuk di ajak bermain dirumah selain ibunya.
"Hihihi apa Sullyoon bisa tahu kalau aku kakaknya Ma?"
"Tentu saja, adikmu kan pintar. Dia pasti bisa tahu kalau kau kakaknya, dan kau kakak terbaik sedunia karena selalu menemani Sullyoon."
"Wow hebat! Aku senang sekali punya adik Ma. Bagaimana kalau Mama hamil lagi? Beri aku satu adik lagi!"
Kedua mata Sana bergetar dengan sendirinya, dirinya baru beberapa hari yang laku melahirkan dan sekarang malah sudah di todong untuk memberikan adik lagi untuk Minju. Ini merupakan permintaan yang tak bisa dikabulkan.
Tzuyu tiba tiba muncul, mengangkat tubuh Minju untuk di taruh di pangkuannya. "Tidak boleh! Mana ada adik lagi, Minju memang bisa menjaga adik lain? Sudah ya satu adik kecil saja."
Mulut kecil Minju bersiap terbuka untuk memprotes namun suara rengekan dari Sullyoon terlebih dulu menahannya.
"Nah kan adik menangis, coba kau tenangkan."
"Hihihi baiklah.." Minju jadi kesenangan sendiri, dia mengelus elus lembut dahi sang adik dengan jari telunjuknya. Cukup berhasil untuk menenangkan Sullyoon yang tadi gelisah.
Tzuyu tersenyum melirik kearah sang istri, "kau tidak usah hamil lagi, nanti waktumu habis untuk mengurus anak. Lalu bagaimana denganku?"
Kedua mata Sana berputar malas, ia pikir Tzuyu punya alasan lain menolak permintaan Minju. Namun ternyata alasan dari pria itu hanyalah alasan egois seorang suami yang takut perhatian istrinya terebut oleh buah hati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION - satzu (END)
Fiksi PenggemarAku sudah menandaimu. Kau milikku, selamanya harus menjadi milikku Satzu × Jeongsa mature content🔞 fanfiction