05 : anak bunda

1.2K 119 3
                                    

happy reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading ~

●●

Sekolah kembali harus di hadiri dan High School si paling sekolah elit itu kembali ramai oleh siswa siswi,disaat adik kelas pulang sore, Kelas 12 masuk setengah hari karena mereka harus mempersiapkan diri untuk keberangkatan camp besok ,yang dimana akan menguras tenaga.

Reja mengeluh kesal,tau begini ia tidak usah berangkat tadi. mana terlambat sampe harus bertemu Harlen dan berakhir di hukum lagi.

"Aghh kesel !! kenapa ga libur aja sekalian siii!!" geramnya mengepalkan tangan,Areksa dan Zeva di hadapannya terkekeh gemas.

"haha lucu banget anjir,"

"bacot !"

Reja berdiri,ia akan mencari masalah hari ini. moodnya sangat berantakan!! tanpa peduli pada dua curutnya Reja berlari keluar kelas dan menuju lapang basket,mapel olahraga sekarang adalah kelas 11 IPA 2 yang kebetulan sedang praktek bola basket.

sebelum melancarkan aksinya Reja mencari sosok Pak Budi selaku pengajar olahraga ,dirasa aman ia masuk kelapangan.

kaki kecilnya berlari mengitari lapangan hampir ketengah,ia tak memedulikan teriakan Areksa dan Zeva di ujung lapangan. ingatkan Reja jika ia tidak aman berada di sana !!

"REJA AWAS!"

bragghh! (anggap bola kena kepala hehe)

"akh!"

Reja berdiri dengan tak seimbang,ia jalan sempoyongan dengan memegang kepalanya yang terkena bola.

"sialan,sakit.." gumamnya sebelum tergeletak hilang kesadaran.

"REJA!!"

Skipp...

mata yang tadi tertutup kini mulai terbuka ,dengan mengerjap lucu Reja membuka kelopak matanya dengan pas. eak.

"eunghh..dimana?" tanyanya pada diri sendiri,setelah beberapa menit akhirnya ia sadar jika ini di UKS.

"yang bawa gue kesini siapa?" gumamnya sesekali memejamkan mata karena kepalanya yang masih sedikit pening.

"ekhem."

deheman seseorang mengalihkan atensi Reja pada belakang pintu,ia sedikit tercengang melihat sosok Harlen yang berdiri disana.

entah kenapa melihat Reja bawaannya Harlen selalu ingin tersenyum. tapi sebisanya ia menahan bibir agar tidak tercetak.

"sudah bangun,hm?"

Harlen melangkahkan kakinya mendekat kesamping Brankar UKS,ia membantu Reja untuk meminum air hangat.

"m-makasih." gugup Reja di balas anggukan singkat,Harlen mengusap pipi sebelah kiri si empu,ia menatap teduh manik mata Coklat milik sang Pujaan hati. eakk.

"kenapa kamu berlarian di lapangan?padahal kamu melihatnya sendiri,jika ada siswa siswi yang sedang bermain basket."

"hm?" lanjut Harlen lagi saat Reja tak menjawab,Reja diam karena jantungnya tidak aman. ia menggeleng ,Harlen menjauhkan kembali tangannya.

"jawab saya,Reja abimana." tekan Harlen,lagi.

"m-mau aja.."

"mau geger maksud kamu ?"

"geger apa maksud lo?"

"Rusak otak,mungkin?haha."

Harlen mengalihkan atensinya,ia khawatir bukan karena apa tapi resikonya memang besar jika terkena hantaman bola.

"Boddoh."  umpatnya,Reja yang hampir membuka suara kembali mengatupkan bibirnya,mata yang tadi terarah pada Harlen kini menatap pintu UKS.

bibirnya bergetar kecil,ayolah Reja akan menangis. ingatkan dia jika Reja berandalan,ingatkan !! haha.

"hiks..hiks.."

"bundaaa..~" mendengar suara rengekan dan isakan Reja membuat Harlen kembali menatapnya.

si Ketos mengerutkan halis bingung,Reja nangis karena apa?padahal sedari tadi hanya mereka berdua yang berada disana.

"he?kamu kenapa ja?"

Reja menatap Harlen sekilas,setelahnya ia berbalik badan membelakangi si empu.

Harlen menggaruk tengkuknya yang tak gatal,ia bingung kenapa bisa Reja menangis ,ulahnya ?

"hiks..jahat,Alen jahat sama ejaa.!!" balas Reja dengan suara yang serak,ia mengusap hidungnya dan mendengus.

"jahat!!hiks.."

"oke oke,karena saya?apa yang salah ?" tanya Harlen karena demi apapun ia tak mengerti.

Reja diam,Harlen menjadikan nya kesempatan. ia mendekat,memeluk pinggang / perut Reja hingga si empu sedikit terlonjak dan menaruh kepalanya di atas bahu Reja.

"hm?"

"ish!lepasin apaan sih lo!" ketus Reja menggerakkan badannya namun tidak ada perubahan,karena ya Harlen lebih kuat di banding si kecil.

"diam. dan ayo jelaskan apa yang salah dari saya. baby." balas Harlen,Reja yang mendengar iming iming 'baby' dari Harlen mencoba untuk biasa saja,antara salting dan gelik.

"l-lo ngatain gue bodoh,hiks!"

"ah?itu rupanya."

"hiks,huumm.." Harlen mengecup pipi Reja,ia bangun dan tersenyum sekilas.

"nyosor banget sih lo ! ngeselin!" dengus Reja membalikkan posisinya ke semula.

"bukannya minta maaf malah ketawa!"

"anak bunda..Reja anak bundaa..piwit" goda Harlen dan kembali terkikik geli dengan mengepalkan tangan menutup bibirnya.

Reja mengerucutkan bibirnya ,Harlen tertegun 'kenapa tadi ga sosor aja!??'

"IHHH,keluar sana hushh!lo nyebelin!!"

"tidak mau,karena saya ingin menemani pacar saya disini."

dengan polosnya Reja menggangguk mengerti,ia mengedarkan pandangan.

"mana pacar lo?ga ada tuh."

Harlen berdehem,ia mendekatkan wajahnya pada wajah Reja,tepat di depan bibir si empu.

"it's you,baby."

"baby baby mata lo ba-bhmmph!

belum sempat membalas bibirnya keburu di tempeli bibir tebal Harlen,si pelaku melumat bibirnya dengan lembut dan menjauhkan wajahnya kembali.

Reja mengusap bibirnya dan menatap Harlen dengan pandangan yang sulit di artikan.

"first kiss gue..."

"HUWAAA BUNDAA ANAKMU GA SUCII LAGII!!" teriak Reja membuat Harlen kaget,ia terkekeh dan mengusap bibirnya.

"manis."

●●●TBC..

BERANDAL CUTE || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang