19 : gatau baca aja.

838 56 2
                                    

                                   ●●●●

Harlen kira setelah lulus ia akan tenang dan bisa fokus terhadap pernikahannya dengan Reja nanti,Namun diluar kendali dirinya malah sakit saat hari untuk poto preewed datang.

Dan sekarang Harlen berada di Brankar rumah sakit,di temani kesayangannya siapa lagi jika bukan Reja.

"Kan , Kamu bandel sih!jadinya sakit lagi kan!ih gemes banget!"

"y-ya kan gata-

"Ngelak lagi ,ngelak terus!"

Harlen menghela nafasnya pasrah,sedari tadi ia tidak bisa memotong acara ngomel Reja,dan pasti ada saja yang Tunangannya itu ungkap.

"Sayang,Sorry..Kita undur acara lagi.." Lirih Harlen saat Reja telah duduk di kursi sampingnya.

"Shut,kamu sembuh dulu baru kita lanjut!" Ketus Reja,Harlen mengerutkan halisnya dan terkekeh. Ia merentangkan tangannya bermaksud agar Reja datang memeluknya.

"Apa huh?"

"Peluk sayang,apalagi?"

Reja menggeleng dengan cepat,ia melipat kedua tangannya di dada dan mengalihkan atensinya dari Harlen.

"No,Peluk aja diri kamu sendiri!" Balas Reja dengan nada ketus lagi.

"Kamu ko gitu?yaudah kalo gamau." Harlen kembali ke posisi semula,ia memiringkan tubuhnya membelakangi Reja yang tersenyum.

"hihi,ngambek. Leleee ~ Ejaa bercandaaa,mau hugg ihh ayoo!"

Harlen memejamkan matanya,ia diam tanpa ingin membalas perkataan Reja.

"Leleee ihhh,ayo dong katanya mau huggg!"

"Udah meluk diri sendiri,engga butuh." Balas Harlen kemudian,ia membalikkan badannya karena pasti Reja justru marah balik,Harlen bangun dan menyenderkan punggungnya.

"Sini , makanya jangan bercanda kek gitu."  Lanjutnya,Reja mengerucutkan bibirnya sebelum berakhir memeluk tubuh Harlen.

"Hiks,Sorryy.. Kan niat aku becanda tauu,habisnya kesel kamu bandel banget." Tutur Reja,ia menggesekkan wajahnya di dada bidang milik sang Dom.

"Aku juga minta maaf yaa,"

"humm."

Keduanya terdiam,Harlen terkekeh kecil.

"Kamu ngantuk ya?lepas dulu pelukannya." Tanya Harlen kemudian,Reja mengangguk dan kembali duduk,ia mendongak menatap Harlen dengan sayu.

"Sebentar."

Harlen menggeser sedikit tubuhnya,memberi tempat yang pastinya untuk Reja. Karena kebetulan Brankar yang di gunakan sedikit lebar,ia menatap si empu dan menepuk sebelahnya.

"Bolee??nanti sempit kamunya."

"Sekalipun sempit gapapa,asal kamu bisa bobo. Daripada di sofa,aku kasian sama badan kamu nanti pegel,sama kamu apalagi. Sini,biar aku pukpuk." Tutur Harlen dengan pelan,Reja tersenyum dan naik ke Bangsal (?) yang Harlen gunakan,ia menelentangkan dirinya.

"Mau Peluk lagi,bole?"

Harlen menyamankan posisinya di samping Reja,ia membiarkan Reja kembali memeluk tubuhnya,dengan lembut Harlen mengusap rambut sang Sub.

MAAAAA MAU HARLENNN :(

"Aku lupa,kalo pukpuk kejauhan dan tangan satunya susah di gunain karena infus." Keluh Harlen merasa bersalah , Reja diam tak menanggapi,dan tak lama dari itu terdengar dengkuran halus yang berati Reja sudah tidur.

Harlen memejamkan matanya,ia hendak ikut tidur namun ketukan pintu sedikit mengagetkannya.

"Astaga siapa si?"

"Masuk aja , yang ngisi sadar ko." Ujar Harlen , tak lama dari itu pintu terbuka dan menampilkan Lalaa dengan Bunda Kiaraa.

"Kak Harlen!Kak Re-eh?itu bobo ya?" Lala menghentikan ucapannya dan malah bertanya,Harlen mengangguk dengan tangannya terus mengusap kepala Reja.

"Harlen,kenapa bobonya disitu?kan kasian kamunya sempit," Omel Bunda Kiara,ia hendak membangunkan sang Putra namun dengan cepat Harlen menahannya.

Ia menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya sendiri. "Shut,gapapa Bunda. Nanti di sofa badan Eja sakit semua."

"Duh Sosweet banget anak muda." Balas Bunda lagi,Harlen tersenyum kecil.

●●●●○●●●●

"Kamu tiba tiba ngasih undangan,kaget aku malah di duluin Jun."

"Hehe,gatau si Mama ih. Untung Dominan nya ganteng kaya Harlen."

"Ih!Jangan genit sama Ayangku!" Timpal Reja di samping Harlen dengan mengerucutkan bibirnya dan menatap garang Arjun.

"Kan bagus Yang,aku di akui ganteng." balas Harlen,Arjun terkekeh dan mengangguk.

"Kamu itu lucu,cantik pula. Untung Aku pihak bawah,kalo Dominan udah ku gebet kamu Ja nyaingin Harlen waktu itu."

"Dih senyum senyum,salting lah tu anaknya." Cibir Harlen menatap Reja yang tersenyum malu malu.

"kaum iri ih,udah ayo kasian yang belum salaman."

Setelah bersalaman Reja turun dari atas pelaminan mendahului Harlen yang sedang berbisik bisik.

"Maaf ya,Aku suka sama kamu. Tapi aku usahain nanti engga lagi,makasih karena kamu udah baik banget. I love you and,tetep jadi Harlen yang Arjun kenal ya?sekalipun kita jarang ketemu nantinya." Cerocos Arjun panjang lebar,Keduanya berpelukan.

"Makasih udah suka,haha. Yang akur sama Suami nanti kalo kondangan ke acaraku jangan lupa di bawa."

Harlen melepas pelukannya , ia tersenyun dan melambaikan tangannya. "Have fun,see you next time. Bro,jagain temen gue ya. Awas kalo sampe lecet gue laporin Mamanya!"

"Tentu,Saya akan menjaganya dan terimakasih."

"Ale ih ayo!hehe Halo Suami Arjun.." Sapa Reja yang hanya dibalas Anggukan,Dengan cepat Harlen turun dan tangannya langsung di tarik Reja.

"Sombong banget ih suaminya,galek."

"Kecapean sayang itu."

"Bodo,Pokoknya kalo kita nikah kamu harus ramah!!"

"Iya sayang Iya,sekarang ayo balik."

●●●●●○●●●●●

HAIIII HEHE.
satu minggu kira kira ya ga muncul,wkwk maafkeun. semoga suka,jangan lupa baca book sebelah,dadahh!!👋👋.

 semoga suka,jangan lupa baca book sebelah,dadahh!!👋👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H : Kamu galak banget di poto yang.
R ; Aslinya engga kan?
H : beuh,aslinya lebih dari galak,bisa sampe nyakar.
R ; Ihh ngeselin banget!
HR : Iya karena Harlen ganteng.

BERANDAL CUTE || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang