06 : gunung angpel

1.1K 108 1
                                    

happy reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading ~

●●

beberapa bus besar sudah terparkir siap di parkiran gedung sekolah High School,tentu saja untuk membawa para siswa siswi ke tempat mereka camping.

Harlen menghela nafasnya jengah,kenapa di saat kelas lain Sudah berjajar rapi sedangkan kelasnya masih acak acakan.

"TOLONG BERBARIS DENGAN CEPAT KARENA KITA DI PERJALANAN MENGHABISKAN WAKTU SELAMA DUA JAM." Intruksi nya menggunakan toa kecil (gaatau namanya yang putih itu.)

akhirnya damai,Harlen mengabsen dan menyuruh mereka masuk kedalam bus dengan tertib.

"akhirnya.."

setelah siap,Harlen masuk kedalam bus 08 yang dimana ia akan sebus dengan Reja. sebenernya Lala yang seharusnya di Bus 08 dan Harlen 10 namun,ia tidak mau 'miliknya di sentuh maupun dilirik orang lain.'

wkwk pacaran aja kaga Len len dasar.

jadi mereka bertukar,Lala juga terima saja toh di Bus 10 ada lakiknya.

Harlen masuk dan mencari sosok Reja,ah ternyata lelaki manis itu berada di ujung dan dekat jendela ,kebetulan juga ia duduk sendiri.

kesempatan besar bagi Harlen,tanpa babibu ia mendekat dan duduk di samping Reja yang tidak terusik karena telinganya di sumpel Earphone.

"pantes anteng," gumam Harlen.

Setelah berdoa dengan di intruksi Harlen,BUS mulai meninggalkan parkiran,tapi dengan pelan karena mengantri dengan bus lainnya.

Reja masih tidak tau jika di sampingnya ada Harlen,siswi pun tentu saja kaget karena dalam nota yang menjadi pengawas itu Lala bukan Harlen.

"ko lo yang disini Len?bukannya si Lala ya?" tanya Juna di sebrangnya,Harlen yang sedang memainkan ponsel menoleh,ia menunjuk Reja dengan lirikan matanya untung saja Juna mengerti.

"ohh,jaga doi toh pantes."

"iya,ganggu kamu ah."

Reja mulai terusik,ia menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi dan menoleh,ia sedikit tersentak karena Harlen berada di sampingnya,sangat dekat.

"astaga!lo kenapa bisa disini anjir?!" Ujarnya sedikit kesal,sepertinya hari nya akan rusak ulah Harlen,mungkin.

Harlen menoleh,ia menggeleng dan kembali memainkan benda pipi di tangannya.

"saya harus menjagamu,bundamu menitipkan kamu pada saya." balas Harlen.

"gue bukan anak kecil,Harlen!"

"saya tau,shut."

Reja kembali ke posisi awal,ia diam menatap jalanan siang itu. di perjalanan kadang ricuh kadang senyap.

Skip..

'Welcome To Gunung Angpel'

Siswa siswi dan para guru sudah sampai di lokasi sekitar 10 menit yang lalu,sebelum membuat tenda Harlen menyuruh mereka untuk beristirhaat terlebih dahulu sedangkan para guru memilih ke balai (itu gasi).

Reja memilih duduk di bawah salah satu pohon yang tak jauh dari temannya yang lain,melelahkan padahal bukan ia yang menjadi supir.

"pegel banget,ihh!" dengusnya menggerakkan otot badannya.

berbeda dengan Reja ,Harlen malah sibuk dengan para staf osis persiapan acara hari pertama.

"Jun,Kamu ga bawa handuk kecil?" tanya Harlen membereskan beberapa barang bawaan Arjun,ya untuk disini.

"ha?lupa kayaknya Len,maaf dah."

"Harlen ini minum punya lo,lo juga Jun. pasti cape kan?"

Harlen dan Arjun mendongak kemudian menerima air mineral dari Sinta,dan mengangguk iya.

Harlen mengedarkan pandangannya,ia mencari sosok Reja yang pasti juga kelelahan meski lebih lelah dirinya sih.

"Makasi Sin,Saya mau kasih ini ke Reja. soalnya dia pasti kecapean juga.,"

"gila.kali.lo,dia siswa biasa. lo ngurus semuanya,tenaga lo kekuras dari kemarin Len." balas Sinta di angguki Arjun.

Catat!untuk pertama kalinya Harlen menampilkan senyuman meski tipis it berhasil membuat kedua temannya terdiam.

Harlen menggeleng,ia berdiri "tidak apa," ujarnya kemudian berjalan cepat.kearah Reja yang menunduk.

ia duduk di samping si empu,menaruh botol air di depan Reja hingga si empu mendongak.

"eh?,lo mulu bosen." Ujar Reja mendecak pelan,Harlen hanya diam.

"minum,untuk kamu." ujarnya beberapa saat setelahnya,Reja mengangguk tanpa mau bertanya lebih ia meminum air itu.

"makasih,Pak Ketos." Ujar Reja menatap Harlen dari samping dengan sedikit memiringkan kepalanya dan segurat senyum.

Harlen terbatuk pelan,Reja sangat menggemaskan!dia tidak berbohong.
ia mengangguk pelan dan mengalihkan atensinya dari Reja,takut khilaf.

Keduanya terdiam dengan pikiran masing masing,sesekali Reja mencuri pandang Harlen begitupun sebaliknya. ia menyodorkan botol yang masih berisi sisa air ,Harlen mengambil dan menaik turunkan sebelah alisnya bingung.

"hm?"

"b-buat lo,itukan baru dan pasti lo belum minum."

"emang gapapa?"

Reja mengangguk dengan cepat,kembali memasang earphone pada telinganya.

"thanks." Setelahnya Harlen benar benar meminum air bekas bibir Reja,ia tersenyum kecil dan membuang botol kosong itu ke tong sampah kecil.

"kamu tau ja?"

"apaan?" Reja menatap Harlen ,ia menunggu jawaban dari si empu.

"secara jauh kita ciuman."

"maksud lo?"

"ya saya minum air dari botol bekas bibirmu. manis." goda Harlen,Reja mendengus ia berdiri dan berlari dari hadapan Harlen.

"haha,ck."

●●●TBC..

BERANDAL CUTE || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang