10 : Seatap

920 100 1
                                    

happy reading ~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading ~~

●●●●

Langkah kecil dengan suara sandal mengalihkan atensi Harlen yang sedang bermain ponsel,ia mengusap hidungnya menatap Reja yang hanya mengenakan kemeja putih,pahanya terlihat.

Reja mengenakan hotpants atau celana pendek,karena malam ia selalu merasa gerah dan itu sudah menjadi kebiasaannya.

Reja mendongak ke arah Sofa ruang tamu,matanya membulat sempurna saat ternyata itu Harlen.

"l-lo ngapain disini??" gugupnya mengucek mata beberapa kali ,belum sadar dengan penampilannya.

"l-lo ngapain disini??" gugupnya mengucek mata beberapa kali ,belum sadar dengan penampilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Gambaran

Harlen meneguk Salivanya kasar,dengan cepat ia mengalihkan Atensi dari Reja karena demi apapun penampilan submissive di hadapannya sangat menggiurkan.

"lo ngapain ihh Harlen!?" tanya Reja lagi sedikit membentak,Harlen menggeleng cepat dan kembali memainkan ponsel.

"i-itu,saya bisa kelepasan jika melihat lekuk tubuhmu." Ujar Harlen,Reja menunduk melihat penampilannya sendiri.

"ASTAGA,EJA LUPA HUAAA BUNDAA!!" Teriak Reja,ia berbalik badan dan kembali naik masuk kedalam kamar sedangkan Harlen terkekeh geli.

"Reja Rejaa.."

●   ●  

Disini sekarang Harlen dan Reja berada,Gajebo belakang Rumah Reja. keduanya terdiam dengan beberapa camilan yang Mbak Inem siapkan.

Reja terus menunduk karena masih mengingat kejadian pagi tadi,lagian kenapa Manusia menyebalkan ini berada di rumahnya sih?

"Reja,ayo ikut saya?" ajak Harlen,ia nengangkat dagu Reja,menatap manik mata coklat milik pria manis itu.

"eung?kemana?gamau males ah." balas Reja menetralkan detak jantungnya yang malah berdetak jauh lebih cepat dari sebelumnya.

"Apartemen saya,Bunda Kiara ke Canada kan?" balas Harlen lagi menaik turunkan sebelah alisnya,Reja mengangguk pelan dan ia duduk seperti biasa,melepas tangan Harlen dari dagunya.

"gamau,kenapa harus di apartemen lo?lagian gue punya rumah."

"berani sendiri,hm?"

"k-kan sama Mbak Inem!dia gue suruh nginep aja disinii wleee." Ujar Reja menjulurkan lidahnya kearah Harlen yang menggeleng.

"Suaminya kan Sakit Ja,mana bisa."

"lo kenapa tau segalanya sih tentang apa yang ada di keluarga gue!??"

"because I love you," balas Harlen tersenyum tengil,Reja menggeplak pipi Harlen dengan pelan dan menolehkan nya ke arah samping.

"I livi yi ,cih."

"Why?" tanya Harlen tanpa ingin kembali menoleh kearah Reja.

"gue mau tapi ada syaratnya gimana!??" balas Reja mengalihkan Percakapan,Harlen mengangguk ia kembali menatap Reja seperkian detik.

"Apa?"

"Smuanya harus ada!eskrim apalagii,gimana!??"

Harlen mengangguk cepat,ia tersenyum "gampang."

"bener ya?"

"iya sayang,anything for you."

~ ● ~ 19:45

Harlen terbangun dari tidurnya,ia mengedarkan pandangan setelah mengucek mata ,mencari sosok Reja yang tadi berada dalam pelukannya.

"jangan bilang dia kabur?" gumam Harlen,dengan cepat ia bangun dan masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka setelahnya keluar dari kamar.

Suara berisik dari dapur membuat Harlen mengerutkan halisnya bingung ,ia rasa hari ini Mpok Ella tidak ada datang dan juga ini sudah malam.

dengan jalan pelan Harlen masuk kedalam dapur,ia sedikit tersentak kaget saat ternyata itu Reja yang sedang berkutat dengan alat dapur.

"Astaga pantes ilang." gumamnya sembari mendekat.

Reja tersentak saat sebuah tangan melingkar di perutnya,Reja menoleh dan menghela nafasnya saat ternyata itu Harlen,ya karena terlihat dari salah satu jari empu yang memakai Cincin.

"gue kira siapa,baru bangun hem?" Ujarnya membiarkan Harlen dan kembali fokus pada masakan,Harlen menaruh dagunya di atas bahu Reja,ia menghirup aroma telon khas Reja.

"hm,saya kira kamu pulang." balas Harlen,si empu terkekeh dan menggeleng,Reja mematikan kompor dan melepas celemek yang digunakan,setelahnya menyimpan kembali keasal dimana tadi ia mengambilnya.

Harlen mengintil karena tidak mau melepas pelukannya. Reja melepas tangan Harlen,ia berbalik menghadap sang empu dan tanpa aba aba masuk kedalam dekapan Harlen.

Harlen yang ingin komplen pun tidak jadi,ia justru terkekeh pelan dan memeluk pinggang ramping yang akan menjadi candunya.

"kenapa,heum?" Tanyanya,Reja mendongak ia sedikit berjinjit kemudian mengecup bibir tebal Harlen,tentu saja si korban kaget,ia membulatkan matanya menatap Reja yang tersenyum malu malu.

"k-kamu.."

"Harlen Suka Eja dari kapan?kenapa ga bilang sama Ejaa??hum?" potong Reja sebelum Harlen menyelesaikan ucapannya.

"kenapa kamu tau??p-padahalkan.."

"Hehe maaf,tadi pas di Kamar Eja nemu Album kecil. kirain isinya poto Harlen pas masih orok,ternyata kebanyakan poto Eja hehe." balasnya lagi tanpa berdosa,Harlen mengangguk kikuk,keduanya kembali berpelukan dan Harlen akan menjelaskannya.

●●●●TBC..

BERANDAL CUTE || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang