16 : Pengakuan

763 63 1
                                    

●●●●

gue ga sudi pacaran sama manusia penyakitan kaya lo..!

gue ga sudi..!

manusia penyakitan kaya lo gak akan bisa bawa gue ke jenjang serius..!

Harlen mengacak rambutnya frustasi,mati matian ia menyembunyikan penyakitnya,Namun sekarang mereka tau karena ulah Reja.

"Seenggaknya gausah pake jujur kalo Alen penyakitan depan Umum,Ja." Gumam Harlen,ia menyenderkan punggungnya di sandaran sofa ruang televisi.

"Harlen jangan murung terus,nanti sakit." Itu Suara Arjun dari dapur,ia membawa 2 gelas air minum di atas nampan dan meletakkannya di meja. Harlen menoleh dan mengangguk kecil,ia menepuk Sofa sebelahnya menyuruh Arjun untuk duduk.

"Kenapa,Harlen?" Tanya Arjun setelah duduk di samping sang empu,Harlen menggeleng. Ia memindahkan kepalanya ke atas Bahu Arjun dan memejamkan mata sesekali.

"Sakit Jun,Reja kenapa jahat banget?kenapa dia nerima Alen kalo akhirnya gini?Malu.." Lirih Harlen,ia menatap televisi mati di hadapannya.

Tangan Arjun terulur mengusap rambut Harlen,ia mengerti sesakit apa Harlen saat ini. Harlen memberi banyak effort pada Reja,bahkan bisa di bilang berlebihan Namun Reja malah sebaliknya.

"Jangan liat dari Cover,apalagi masa lalunya balik itu bukan hal yang harus di biarin. kamu terlalu abai sama Reja karena sibuk di Organisasi dan mungkin Gino datang lagi disaat yang tepat."

Harlen diam mendengar penjelasan Arjun,ada benarnya juga ucapan sahabatnya ini.

"Kamu bener," Balas Harlen,ia berdiri dan menarik lengan Arjun untuk ikut berdiri.

"Ikut Alen yuu!" Ajaknya pada Arjun yang mengerutkan halis bingung.

"Kemana?sore gini ih males!"

"Ke Pantai!kita liat sunsett!!" Seru Harlen lagi dengan tersenyum,Arjun terdiam menatap Harlen yang kembali menampakkan senyum. Ia mengangguk dengan cepat dan keduanya pergi menggunakan mobil milik Arjun.

~   ~
guling sana guling sini,sangat lah manusia gabut seperti Reja saat ini. Ia tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan perkataannya tempo lalu yang mungkin menyakiti Harlen.

"Kangen Lele." Gumamnya menatap langit langit kamar,Sedikit ada rasa penyesalan dalam dirinya.

Tidak ada Harlen yang selalu menyebalkan baginya terasa kurang saat ini karena ia telah terbiasa.

ting..

Notif ponsel Reja,ia mengambilnya dan melihat dari layar lookscreen_

Harlen.Rvgs_ memposting.

Reja tersenyum kecil saat ternyata notif Akun  ig Harlen tetap masuk,dengan cepat ia membukanya,namun senyumnya kembali hilang saat melihat isi dari poto itu.

Harlen.rvgs_

  thank you for always being there to accompany me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  thank you for always being there to accompany me.

Disukai oleh Lalaaa dan 1060 lainnya...

3 jam yang lalu.

Reja melempar ponselnya asal,ia menggigit bibirnya dalam dalam.

"hiks,BUNDAAAA" Reja berteriak dan turun dari kasur,ia berlari keluar kamar mencari sosok Kiara.

Kiara yang sedang mencuci piring terkejut tiba tiba di peluk Reja,ia hendak protes namun mendengar isak tangis dari sang Putra mengalihkan niatnya.

Kiara mencuci tangannya kemudian di lap,ia membalikkan badan dan memeluk badan sang Putra dari depan.

"Hei?are u Okey sayang?kenapa nangis anak bunda hm?" Tanyanya sembari mengusap atas kepala Reja.

"hiks!Misseuuu sama Harlen,bundaaa ~"

Kiara terkekeh,pantas saja nangis nya dadakan.

Kiara melepas pelukannya,ia menangkup kedua pipi Reja. "Bunda tau kamu pasti kangen sama dia,dia bilang sama bunda Kalian putus karena Eja gamau di tinggal Harlen terapi di Jepang. jadi Harlen putusin Eja karena gamau kalo nanti kamu malah selingkuh. iya kan?" Jelas Kiara membuat Reja terdiam,Harlen membohongi Kiara?dan ia tidak jujur soal dirinya yang di maki oleh Reja??Ah Rasa bersalah semakin besar.

"T-Terapi nya berangkat k-kapan bunda?" Tanya Reja,menatap manik mata sang bunda.

"Selesai Ujian. Kelulusan nanti Bisa jadi Harlen ikut secara zoom."

"Udah ah Bunda mau mandi,bye!" Lanjut Kiara kemudian pergi dari hadapan Reja yang terdiam.

Sedangkan di sisi lain..

Arjun dan Harlen pulang ke Apartemen milik Harlen,sekarang keduanya sedang berada di kamar dengan Harlen yang tiduran di atas paha Arjun dan tangan si empu yang mengusap lembut pipinya.

Arjun menatap setiap inci dari wajah Harlen yang matanya tertutup,ia tersenyum saat mengingat kejadian tadi di Pantai,dimana Harlen menggendongnya meski sebentar.

"Aku suka,suka sama semua yang ada dalam diri kamu Len. Kamu Baik,ganteng,ramah,ga pelit dan masih ada lagi. karena itu semua ,Akhirnya Aku mendem perasaan buat kamu. Tapi tenang aja,Jun bakalan hapus perasaan ini agar pertemanan kita tetap berjalan." Tutur Arjun dengan suara parau hendak menangis,Harlen tidak tidur. Ia hanya memejamkan mata dan tentu saja terkejut mendengar penuturan Arjun barusan.

Harlen memilih untuk tetap berpura pura terlelap,ia menyampingkan tubuhnya membuat Arjun sedikit terlonjak.

"Astaga,ngagetin aja ni anak.. Hehe bobo beneran,jadi amannn." Gumam Arjun terkikik sendiri,ia Menyenderkan kepala dan punggungnya ke Dashboard (?) Kasur dan ikut memejamkan mata.

●●●●  To be continued..

hehee,membagongkan sekali buntu pas anu anu nya😔👎. tegang maksudku.

BERANDAL CUTE || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang