18 : hari kelulusan

773 59 1
                                    

●●●

"HARLEN,REJA!MAKAN DULU NAK BUNDA UDAH MASAK KESUKAAN KALIAN NIH!" Teriak Kiara dari lantai bawah,Harlen dan Reja yang sedang menonton pun segera keluar kamar dan turun menuju dapur.

"Hallo bundaaa,hehe." Sapa Reja sembari duduk di sebrang Kiara,Harlen tersenyum kecil dan ikut duduk.

Ketiganya makan dengan fokus ,yang terdengar hanya dentingan sendok dan piring yang beradu.

"Len,kamu jadi Terapi?Lusa acara kelulusan kan?" Tanya Kiara memulai percakapan saat mereka selesai makan.

"Engga,nanti Reja beneran selingkuh yang ada Aku mati disana,hehe"

Reja melotot dan menatap Harlen dari samping "HEH!" Sentaknya ,Harlen menoleh dan mengusap kepala Reja dengan lembut.

"Kan bener kalo kamu Cingkuh sayangg," Balasnya ,Reja memutar bola matanya malas dan segera berdiri.

"Tau ah Bun,Eja mau ke kamar. Lele di sofa aja sama mpush!" Ujar Reja,ia menghentakkan kakinya dan melangkah meninggalkan meja makan.

Harlen dan Kiara terkekeh gemas melihat tingkah Reja. "Lucu jadi pengen cepet nikahin biar bisa di peluk tiap saat." Tutur Harlen,Kiara mendengus pelan.

"Jangan lupa jaga kesehatannya,nanti pasti sibuk banget kamu mah Len."

"Ay ay captain!Harlen mau ketemu Ayah dulu,jadi Reja bakal pundung beneran deh bun."

"Ketemu aja ,Reja nanti bunda kasih tau. Ah iya titip salam ya buat keluarga kamu!"

Harlen mengangguk,keduanya mengobrol sebelum akhirnya Kiara membersihkan bekas makan ketiganya.

●●

Hari kelulusan pun tiba,yang dimana seluruh kelas 12 High School berada,Podium dan lapangan.

Acara sangat meriah itu tentu saja ada beberapa adegan bawang,apalagi saat mereka mendapat pesan dari adik kelas dan sang Pengajar.

"Terharuuu ihh,mereka hebat banget bisa ngedekor dan siapin acara semeriah inii. Mau nangis,hiks!" Adu Reja pada Reksa dan Zeva yang juga terharu,keduanya mengangguk setuju.

Terlihat disana Harlen yang sedang menemani Lala membacakan Puisi,pandangannya hanya tertuju pada Reja yang mulai menangis.

"lucu banget ck." Gumam nya,ia mengambil alih mic saat Lala selesai dan memberikan tissue pada gadis itu.

"Hush,jangan nangis dong nanti cantiknya ilang.!!" Hibur Harlen membiarkan Lala kembali kebelakang,Reja tersenyum mendengar penuturan Harlen meski itu bukan hanya untuknya.

"Aku cowok Cok,mana ada cantik!" Teriak salah satu Teman Harlen dari bawah.

"Dia bilang itu Buat Cewek sama Submissivenya boddoh!gausah Kegeeran lo!" Balas Zeva,Reja tertawa pelan dan menggeleng. ada ada saja.

Pertengahan acara semakin meriah dan ya menyenangkan,tapi tetap rasa haru ada karena ini benar benar hari terakhir mereka berkumpul.

"Ja,gue bakal kuliah di Jepang. Zeva bakal bantuin orang tuanya kerja."

"lo gimana?langsung kerja atau kuliah?" lanjut Reksa menatap Reja.

"Or di nikahin Gue?Ya jelas di Nafkahin Harlen dong." Timpal Harlen tiba tiba datang dan langsung merangkul Pundak sang Tunangan.

Keduanya menoleh kompak,Reksa memasang Mimik julid sedangkan Harlen terkekeh.

"So iye lo,"

"Iya , Mau nikah sama Lelee." balas Reja mendapat senyuman meledek dari Harlen,Zeva yang mendengarnya langsung mendekat dan berdiri di hadapan Reja ,Harlen.

"WOH?KALIAN SERIUSAN MAU NIKAHH??" Hebohnya bertanya,Harlen mengusap wajah Zeva dan mendengus.

"Heh,gausah teriak teriak. Bulan depan,Mingdep preewed sama persiapan."

"Aduh gasabar banget gue , jebolin bini." lanjut Harlen,Reja di sampingnya menyubit pinggang sang Dom dengan kencang.

"Aaaduhh!sakit sayang!"

"Kamu mesum banget!Pikiran kemna mana,ga aku kasih mampus!" Ketus Reja.

"Hahahhaaha,gausa di kasih Ja."

Keempatnya bercanda dan tertawa bersama tanpa menghiraukan acara dan keseruan para teman seangkatan.

●●●

Arjun masuk kedalam kamar dan menutup pintunya sedikit kencang,ia melempar Jas nya asal dan segera naik keatas Kasur kingsize miliknya.

"Arjun tolol,bego,lo ah!Anjing harusnya lo gausah berharap sama Harlen."

"Begoooo!Sakit hati ulah sendiri!"

Arjun memaki dirinya sendiri,ia kira Harlen akan meninggalkan Reja dan bisa membuka hati untuknya,Namun salah.

Harlen telah bertunangan dan Arjun mengira Harlen tidak tau perasaannya.

"Fyuh,haha. Arjun goblok banget lo." Arjun menelentangkan tubuhnya dan menatap langit langit kamar.

"Reja beruntung banget yak,dapet Harlen."

Memilih Abai Arjun bangun dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian tidur tanpa ingin melakukan hal lain.

Sedangkan di sisi lain..

Reja terus merengek pada Harlen yang mulai jengah , mau tak mau ia menuruti kemauan sang tunangan.

"Apa sayang apa hm?Eskrim kan udah,coklat habis 3 kamu tadi." Tutur Harlen saat Reja hendak berbicara.

"Ish bukan loh!ayo pulang,Aku ngantuk!" Balas Reja membuat Harlen menghela nafasnya antara kesal dan lega.

Keduanya pulang dari timezone,mereka belum berganti pakaian tapi tenang saja Harlen dan Reja memakai jaket.

Keduanya menghabiskan waktu sehabis pulang dari gedung sekolah tadi.

●●●

hai...sorry lama,ku bntu banget hiks...ga seru ku baca di akn satunya,tapi karena ini cuma halu haluan jadi ku lanjut hehe.

JANGAN LUPA BACA BOOK SATUNYA YA!!

BERANDAL CUTE || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang