ANTERIC [2]: IN THE MIDDLE OF CITY (II)

32 3 0
                                    

**NOELLE CORAL OCEANSEA**

Seekor Mermaid tampak mengibaskan ekornya dengan cepat. Sesekali ia menoleh ke belakang dengan wajah sedikit cemas, memastikan Mermaid tua yang merupakan penjaga itu berhenti mengikutinya. Namun Mermaid itu hanya meringis ketika ia masih bisa mendengar teriakan bergema penjaga itu. Dia tidak mau tertangkap lagi olehnya. Dia sangat heran, kenapa penjaga itu masih bisa berenang secepat itu untuk menyusulnya?

"Yang Mulia Putra Mahkota, berhenti disana!"

Noelle hanya meringis sambil menatap penuh harap. "Ayolah, tidak bisalah aku bebas sehari saja untuk pergi ke atas?"

Dia segera mempercepat berenangnya berharap penjaga itu kelelahan dan berhenti mengejarnya. Noelle menduga dia pasti salah satu suruhan ayahnya yang ditugaskan untuk membawanya kembali ke Istana. 

Noelle bukannya tidak mau kembali ke Istana. Hanya saja, semenjak pertunangannya seminggu yang lalu dengan ketua Klan Hunter, membuat ayahnya menjadi orang yang protektif padanya. Noelle hampir tidak diperbolehkan untuk keluar dari kawasan istana. Bahkan ia tidak bisa pergi ke permukaan hanya untuk berlatih keahlian bela dirinya dalam rangka mempersiapkan diri untuk Night Hunter, padahal dia dan ayahnya sudah melakukan kesepakatan sebelumnya. Kesepakatan itu adalah Noelle akan menyetujui perjodohan ayahnya dengan syarat dia diizinkan untuk ikut Night Hunter terakhir kalinya sebelum ia menikah nantinya. Saat ia sudah menikah, ia sudah tidak diizinkan untuk ikut Night Hunter.

Namun, ayahnya melanggar kesepakatan tersebut. Tepat seminggu setelah diumumkan pertunangannya, ayahnya mengurungnya dan dia tidak dizinkan untuk keluar apalagi naik ke daratan. Dia masih diizinkan untuk berlatih di lingkup istana, tetapi tidak di daratan. Hal ini membuat Noelle kesal dan membuatnya bertekad untuk bisa kabur, demi berlatih untuk Night Hunter terakhirnya. Jika ia memang tidak bisa memenangkannya lagi tahun ini, setidaknya ia akan memberikan pengalaman terakhir Night Hunter yang berkesan baginya.

Karena itulah, akhirnya Noelle berhasil kabur dari Istana diam-diam, tepat ketika ayahnya dan para penjaga lengah. Ia melarikan diri melewati jendela kamarnya yang berhasil ia rusak. Sayangnya, ayahnya mengetahui kalau ia kabur dan mengutus si penjaga itu untuk mengejarnya.

Sekarang si penjaga dan Noelle masih kejar-kejaran di dalam laut. Penjaga itu ternyata cekatan dan hampir menangkap Noelle.

"Yang Mulia! Saya minta untuk berhenti sekarang juga!" teriaknya.

"Tidak akan! Aku tidak mau dikurung lagi!" balasnya.

"Tapi ini untuk kebaikan anda, Yang Mulia."

'Kebaikan apanya? Yang ada aku tersiksa!' batinnya.

Tanpa memedulikan teriakan itu, Noelle mengerahkan seluruh kekuatannya untuk berenang sampai ke bibir pantai. Kawasan pantai bagian timur banyak sekali batu karang curam yang sangat sulit dilewati apabila tidak handal. Noelle sudah hafal seluk beluk batu karang itu, jadi itu tidak akan menjadi sesuatu yang sulit baginya.

Noelle sudah tiba di dekat permukaan. Batu karang pun sudah terlihat di depan matanya. Sekilas batu karang itu terlihat menempel satu sama lain dan tidak memiliki celah. Namun, jika lebih teliti akan ada banyak celah kecil di sana. Noelle akan menggunakan celah itu untuk bisa kabur dari si penjaga.

"Yang Mulia berhenti! Jangan anda dekati batu karang itu!" Penjaga itu berteriak mengingatkan.

Noelle menoleh padanya tanpa berhenti untuk berenang. "Maafkan aku. Aku tidak punya pilihan lain."

"Yang Mulia! Saya bilang berhenti!"

Terlambat. Dengan kondisi masih terus berenang cepat, Noelle memposisikan tubuhnya agar bisa melewati celah sempit yang dilihatnya. Dengan keuntungan tubuhnya yang cukup ramping, dia berhasil melewati batu karang itu dan berada di dalam lingkaran batu karang yang dekat dengan permukaan. Noelle berhenti dan bisa melihat si penjaga berhenti tepat di depan celah. Ia tidak bisa masuk, karena celahnya terlalu sempit untuk tubuhnya.

ANTERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang