ANTERIC [13]: YOU'RE MY FATED MATE

19 3 0
                                    

**ARSEAN JAVERIUS MOONLIGHT**

**Malam Night Hunter

Sean merasa sangat bodoh. Untuk pertama kalinya, Sean ingin sekali melemparkan dirinya hidup-hidup ke dalam sebuah jurang gelap yang dibawahnya terdapat banyak sekali hewan buas. Dia merasa bahwa otaknya tidak bisa diajak untuk berpikir jernih saat ini. Ia menatap sosok yang kini terbaring di sebuah ranjang dengan tatapan kesal, kecewa, dan juga ketakutan. Tangannya mengepal dan ingin sekali ia arahkan tinjunya pada sosok yang tak berdaya di depannya.

"Kenapa? Kenapa kamu selalu saja menggangguku, Noelle!" rutuk Sean dengan suara tertahan.

Setelah kejadian ia bertemu dengan Aghras dan akhirnya membiarkan Aghras kabur, apa yang dilakukan Sean dan Noelle selanjutnya adalah hal yang tidak pantas. Entah berapa lama Sean dan Noelle melakukannya, yang jelas Noelle tak sadarkan diri karena kelelahan dan luka yang dia alami. Sean tidak punya pilihan selain membawanya kembali ke Mansion yang tentu saja secara diam-diam. Dan disinilah ia berakhir, di kamar Noelle dengan kondisi jendela terbuka sejak awal. Menandakan Noelle memang kabur dari kamar ini untuk mengikuti Night Hunter.

Pasca kejadian mereka berdua, Sean menyadari bahwa sisi alpha nya memberontak dan menyuruhnya untuk menandai Noelle malam itu juga. Ia sangat marah dan juga kesal, ketika melihat Aghras menyentuh Noelle.

"Apa yang terjadi denganku?" Sean memegangi kepalanya.

Baru kali ini Sean merasakan sisi alpha nya begitu marah dan liar. Diluar kemampuan mana nya yang tidak terkontrol, sisi alpha Sean jarang sekali mengalami perasaan bergejolak seperti itu bahkan di hubungannya dengan Shyla. Dia bukan pencemburu akut dan Shyla tidak pernah membuatnya cemburu. Sekalipun Shyla pernah di dekati oleh alpha lain, kemarahan yang ditimbulkan Sean bukanlah dari sisi alpha nya, melainkan dirinya sendiri. Namun untuk kasus Noelle, justru sisi alpha nya yang bergejolak.

"Aku pusing," keluh Sean.

Sean tidak bisa berlama-lama di kamar Noelle atau orang akan menyadarinya. Setelah memastikan Noelle masih terlelap, Sean segera pergi meninggalkan kamar Noelle dan kali ini menutup jendela tersebut. Sean akan kembali ke lokasi Night Hunter. Pikirannya sudah terlanjur kacau, ia berniat mencari Sky dan memutuskan untuk mundur dari kompetisi ini.

Tak lama setelah ia sampai di lokasi, dia melihat sosok Sky yang tampak waspada sembari membawa crossbownya. Tanpa berpikir panjang, Sean langsung menghampiri Sky.

"Sky," panggil Sean.

Sky terkejut dan langsung menengok ke arah Sean. "Dapat bodoh! Kau membuatku terkejut! Kau darimana? Berapa banyak pixie yang kamu dapatkan?"

"Sky, aku mau mengundurkan diri," kata Sean mengabaikan pertanyaan beruntun dari Sky.

"Hah? Aku tidak salah dengar bukan?"

Tidak itu benar. Aku ingin mengundurkan diri," jelas Sean.

Sky menurunkan crossbownya dan kini menatap Sean serius. Penerangan yang samar-samar memperlihatkan ekspresi wajahnya Sky uang sulit di baca.

"Apa yang terjadi? Kau menutupi sesuatu kan?" tanya Sky dengan serius.

"Aku akan menceritakannya nanti. Kuserahkan kompetisi ini padamu. Ada hal lain yang jauh lebih penting dari ini," kata Sean, menolak menjawab.

"Bagaimana jika yang lain menanyakan dirimu?" tanya Sky.

"Buat alasan apapun. Aku mempercayakan semuanya padamu," kata Sean.

Setelah mengatakan demikian, Sean melepaskan crossbow berbalut mana berwarna merah, menandakan bahwa ia akan mundur dari kompetisi ini. Tanpa berpikir panjang dan menunggu jawaban dari Sky, Sean sekali lagi kembali meninggalkan hutan.

ANTERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang