ANTERIC

ANTERIC [3]: IN THE MIDDLE OF CITY (III)

***ARSEAN JAVERIUS MOONLIGHT***

Sean melempar batu ke arah sungai sembari menatap ke arah aliran sungai yang mengalir. Dia masih memikirkan apa yang sebelumnya terjadi. Omega itu, Noelle namanya, tidak bisa dia berikan command seperti omega pada umumnya. Dia bahkan menerima command dari Sean dengan tenang tanpa adanya tekanan. Sean semakin penasaran dengannya. Kesepakatannya mengajak duel pun, diakui Sean cukup nekat untuk seorang omega sepertinya, walaupun dia adalah seorang immortal. Tidak ada seorang omega yang bisa menolak command seorang alpha sebelumnya, meskipun ia adalah makhluk immortal.

"Ckc! He is that omega right?" tanya Sean pada Sky yang ada di sebelahnya.

Sky mengangguk. "I think so. Belum pernah aku melihat seorang omega menolak command seorang alpha."

"Dia tidak berpikir sedang berhadapan dengan siapa," kata Sean.

"Kau juga sama! Kenapa kau cari masalah seperti tadi?! Kalau sampai Ketua Sam tau, kau bisa kena masalah," omel Sky.

Sean menoleh padanya. "Salahku dimana? Aku hanya membantu menangkap pencuri itu!"

"Tidak ada yang salah memang dengan itu, tapi dengan kamu berniat memukulnya, bukankah itu akan sama saja dengan membawamu ke dalam masalah?!" jawab Sky dengan kesal.

"Kau ini berisik sekali, Sky! Aku tau apa yang kulakukan," kata Sean.

Sky hanya menggelengkan kepalanya kesal. Baru saja ia hendak menyahut lagi, tampak di kejauhan rombongan dari Klan Mermaid. Sean yang sebelumnya ada pada posisi berjongkok di tepi sungai, lantas berdiri sembari meletakkan tangan di depan dadanya. Dia melemparkan senyuman sinis pada mereka, terutama pada Noelle.

"Kupikir tantangan ini hanya sekedar omong kosongmu, tetapi nyalimu kuat juga," sarkas Sean.

"Aku tidak pernah melanggar apa yang telah aku ucapkan, Alpha Sean," jawab Noelle santai.

"Setelah duel ini, kupastikan kau tidak akan bisa bicara setinggi sebelumnya dan menelan semua kata-katamu," kata Sean.

Noelle hanya mengangkat sebelah alisnya. Meremehkan. "Well, We will see. Siapa yang akan menelan omongannya sendiri setelah ini."

Babak duel akan dimulai. Setelah perundingan untuk menentukan aturan, di mulailah duel diantara mereka berdua. Sean meminta agar Sky yang menjadi juri (yang awalnya tidak disetujui oleh Coral) untuk menilai secara suportif. Noelle dengan senang hati ternyata menerima itu dan membuat Sean semakin percaya diri untuk menang. Noelle sepertinya tidak mempersiapkan apapun untuk membalas Sean dan berpasrah pada duel yang ditentukannua seorang diri.

"Duel hanya satu ronde. Peraturannya tidak boleh menggunakan mana* dan hanya perlu menjatuhkan senjata milik lawan. Siapapun senjata yang jatuh duluan, maka dia dipastikan kalah!" kata Sky berteriak lantang. "Apa kalian siap?!"

Sean mempersiapkan pedangnya, begitu juga dengan Noelle. Senjata yang digunakan adalah pedang, karena itu termasuk salah satu senjata yang mudah untuk dijatuhkan dan lebih fleksible dibandingkan dengan crossbow.

"Siap!"

"Duel, dimulai!"

Bertepatan dengan Sky selesai bicara. Sean menerjang Noelle dengan pedangnya, mengarahkannya padanya. Noelle berhasil menghadanganya dengan pedang di tangannya. Suara dentingan pedang pecah di pinggir sungai tersebut. Noelle berhasil mendorong Sean dengan pedangnya membuat Sean mundur beberapa langkah. Sean sedikit terkejut dengan pertahanan Noelle. Untuk seorang omega, tenaga seperti itu tidak bisa di anggap remeh.

"Lumayan juga," puji Sean sambil tersenyum remeh. "Tapi, tidak akan kubiarkan kau menang!"

Sean menerjang lagi kearah Noelle, kemudian menebaskan pedangnya kearah Noelle. Noelle berhasil menghindar dengan melompat beberapa langkah kebelakang. Namun, itu yang diinginkan oleh Sean. Dengan satu tangannya ia memanfaatkan Noelle yang melompat untuk mengacaukan keseimbangannya dan menjatuhkannya ke tanah. Dengan begitu duel akan langsung selesai.