ANTERIC [4]: NIGHT TALK

14 4 0
                                    

**NOELLE CORAL OCEANSEA**

Noelle memandangi langit kamarnya dengan bosan. Sesekali ia mendesah perlahan karena rasa bosan yang menerpanya. Tidak ada yang bisa ia lakukan di kamarnya sekarang, kecuali ia bisa keluar dari kamar ini. Sayangnya ia tidak bisa keluar dari kamar ini, karena ia dikurung oleh ayahnya.

Pengurungan Noelle terjadi pasca kejadian itu. Selepas duel itu berakhir,  Noelle langsung mengurus anak itu dengan meletakkannya di panti asuhan. Anak itu sudah berjanji pada Noelle untuk menurut dan tidak sulit bagi Noelle untuk menemukan rumah baru baginya. Noelle sendiri juga menjamin anak itu di panti asuhan tersebut secara keseluruhan, tanpa memberi tau kalau dia adalah Putra Mahkota. Setelah mengurus anak itu dan berjanji akan mengunjunginya sewaktu-waktu, Noelle beserta yang lainnya langsung berlatih untuk persiapan Night Hunter.

Namun, belum selesai masa latihan mereka, dua pengawal baginda raja laut menghampiri mereka dan memaksa Noelle untuk kembali ke istana atas perintah langsung dari raja. Noelle tidak memiliki pilihan untuk menolak dan terpaksa kembali ke laut bersama rekan timnya. Setelah kembali ke kerajaan, Raja Riton langsung memerintahkan pengawal kerajaan mengurung Noelle di kamar dan menjaganya dengan ketat. Dan, disinilah Noelle, berakhir di kamarnya dengan bosan dan juga perasaan kecewa dengan ayahnya. Noelle sudah berjuang membela diri, tetapi sekali lagi ia sulit menentang sang ayah. Terlebih lagi, ia mendengar bahwa rekan timnya sedang dimarahi oleh ayahnya, akibat membawa Noelle pergi ke daratan. Noelle ingin sekali membela mereka, tapi ia tidak bisa.

"Hah  ... Semoga saja mereka tidak dihukum berat," kata Noelle penuh harap. Ia berbaring di ranjangnya sambil memejamkan mata sejenak.

Saat memejamkan mata, pikirannya kembali pada saat pertemuannya dengan Sean. Bayangan Sean terpatri jelas di kepalanya. Warna mata hazelnut yang sangat tegas dan rahang yang kuat. Postur tubuhnya juga sangat bagus untuk seorang alpha. Ia tampak sangat dominan dilihat dari sisi manapun. Noelle membayangkan bagaimana kalau ia dan Sean--

Noelle langsung membuka matanya dan terduduk. Jantungnya berdebar dan napasnya memburu. Suhu air cukup dingin, tetapi ia bisa merasakan tubuhnya, terutama pipinya memanas. Noelle langsung menampar pipinya untuk menyadarkannya. Apa yang baru saja dia pikirkan? Bagaimana bisa ia berpikiran seperti itu kepada seseorang yang sudah mencari masalah dengannya?

"Apa yang kau pikirkan Noelle?! Kau sudah punya tunangan! Dia bukan orang baik! Kau harus ingat itu!" kata Noelle sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri untuk menyadarkannya. Saat itulah, ia mendengar ribut-ribut diluar.

"Kau tidak boleh masuk. Perintah Ra—"

"Ya aku kemari juga karena perintah Yang Mulia! Apa kalian tidak percaya padaku?!" itu suara Coral.

"Maaf Coral, tetapi Yang Mulia Putra Mahkota tidak boleh menemui siapapun."

"Baik kalau begitu. Jika tetap tidak boleh, jangan salahkan aku jika aku adukan kalian pada Yang Mulia karena melarang ku bertemu dengan Putra Mahkota!" ancam Coral.

Hening sejenak. Tak lama kemudian terdengar suara kunci di putar dan pintu itu terbuka. Coral langsung melenggang masuk dan pintu langsung di tutup serta di kunci kembali. Coral.

"Kenapa mereka selalu menyebalkan seperti itu?!" komentar Coral sambil duduk di sebelah Noelle.

"Mereka memang selalu begitu," kata Noelle. "Bagaimana? Apakah ayahku menghukum kalian?"

"Tidak. Baginda Raja hanya memarahi kami dan memaksa kami untuk berlatih di kerajaan saja mulai sekarang sampai dengan Night Hunter. Itu tidak masalah Noelle, setidaknya kau masih bisa ikut," jawab Coral.

"Maaf."

"Itu bukan masalah besar, Noelle. Percayalah, kita tetap akan menang dan menjadikan Night Hunter terakhirmu berkesan," kata Coral sambil tersenyum.

ANTERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang