***NOELLE CORAL OCEANSEA***
Suara burung berkicau menganggu indra pendengaran Noelle. Matanya mengerjap perlahan dan merasakan cahaya dari Matahari menyinarinya. Perlahan ia membuka matanya sembari memegangi kepalanya yang pening luar biasa. Cahaya matahari yang menerobos, membuatnya bisa melihat keadaan sekitar. Dia ada di dalam kamarnya di Mansion Klan Hunter. Noelle bangkit dari posisi tidurnya dan menatap dalam diam. Tubuhnya kotor dan terdapat beberapa luka yang mengering beserta bercak noda darah di pakaiannya yang sudah cukup berantakan. Noelle bisa mencium pencampuran bau antara tanah, darah, dan bau lainnya yang membangkitkan memori pada malam itu.
Memorinya dengan sangat jelas kembali merekam kejadian malam itu, antara dirinya dan juga Sean. Kejadian itu tidak pernah Noelle bayangkan sebelumnya. Tidak pernah terpikirkan olehnya, kalau dirinya melakukan seks dengan seseorang, dikala dia akan segera menikah. Sebuah dosa besar yang telah ia lakukan dengan tidak menjaga dirinya sendiri hingga sampai sosok alpha lain yang merenggut kehormatannya. Lebih buruk dari itu, sosok alpha tersebut adalah calon adik iparnya sendiri. Malam itu, mereka berdua sama-sama di kuasai oleh nafsu, tidak ada yang mengalah dan berujung pada sesuatu yang berdosa. Entah bagaimana Noelle bisa kembali ke kamarnya selepas melakukan hal itu dengan Sean, yang jelas ia sudah tidak sadarkan diri dan baru sadar ketika pagi hari.
Tangan Noelle bergerak menuju tengkuknya, ketempat dimana seharusnya tanda mating itu ada. Namun dia tidak merasakan apapun yang berarti sebelum ia tak sadarkan diri, Sean tidak menandainya sama sekali. Walaupun tidak ada tanda marking, tetap saja feromon Sean sudah menyelimutinya, mengingat mereka melakukan seks tanpa perantara. Dan jika ada yang mengetahui aroma feromon Sean, maka semua akan berakhir.
"Bodoh, Noelle bodoh!" makinya sambil mengacak rambutnya. Dia menangis dalam diam dan air mata bagai mutiara menetes dari matanya.
Saat ia menangis, Noelle mendengar suara ketukan pintu dari luar.
Tok tok!
"Yang Mulia, apakah kamu sudah bangun?" suara Coral terdengar diluar.
Noelle mendongak. Dia segera beranjak dan berlari dengan tergesa-gesa membuka pintu yang terkunci. Saat itulah pintu terbuka dan menampilkan Coral dengan wajah sumringah. Sepertinya Coral belum menyadari penampilan Noelle sekarang.
"Noelle kamu harus tau kita-" Coral membelalakkan matanya begitu ia bisa melihat kondisi Noelle. Ia langsung mencengkram bahu Noelle dengan khawatir. "Ada apa denganmu?! Apa yang terjadi denganmu?!"
"Coral, ini buruk, sangat buruk," ujarnya sambil menangis, kemudian memeluk Coral.
Coral yang tidak tau apa-apa, hanya terpaku dan terdiam begitu Noelle memeluknya. Tangan lainnya menutup pintu dan tangan lainnya menahan Noelle. Noelle tak kuasa lagi menahan tangisnya dan akhirnya tangisnya meledak di pelukan Coral.
"Aku bodoh!" rutuknya.
"Apa yang terjadi padamu Noelle?" tanya Coral lagi dengan pelan.
Noelle menarik dirinya kemudian menatap Coral. Dengan suara bergetar dan air mata masih menetes, akhirnya ia menceritakan semuanya. Noelle bisa melihat ekspresi Coral menjadi keras, begitu ia mulai sampai di bagian ketika Aghras menculiknya. Noelle terdiam sejenak, begitu hampir sampai di bagian ketika Sean menolongnya. Dirinya tidak kuasa melanjutkan cerita itu lagi. Memori itu terlalu buruk baginya untuk kembali diingat.
"... Dan, bagaimana kamu bisa mengontrol heat mu itu tanpa obat, Noelle? Aghras tidak melakukan apapun padamu kan?" tanya Coral. Noelle menggelengkan kepalanya.
"Aku, Sean menemukan aku dan aku ... "
"Kenapa kamu diam? Jangan bilang kalau kamu-"
Suara Noelle bergetar, kemudian mengangguk. "Maafkan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTERIC
RandomSebuah pertikaian kecil membawa Arsean Javerius Moonlight-Alpha dari Hunter Clan dengan Noelle Coral Oceansea-Omega dari Mermaid Clan, sekaligus pewaris tunggal Mermaid Clan, kedalam sebuah masalah besar. Sean terpaksa menikah dengan Noelle yang me...