Nadia kenapa?

3K 224 3
                                    

Ellea dan Nadia nampaknya sudah mulai bosan, bagaimana tidak mereka sudah mengikuti jam kuliah sejak pagi dan sekarang sudah pukul empat sore. mereka harus mengikuti tiga mata kuliah yang masing-masingnya punya tiga sks.

Lihat saja wajah nadia yang sudah mulai stres karena sejak tadi mereka tidak keluar dari kelas, waktu break tadi mereka hanya sibuk membuat tugas yang sudah menumpuk.

Begitupun Ellea, bukan hanya tugas yang membuatnya stres tapi pesan-pesan dari Evelyn tambah membuatnya stress. Sedari tadi Evelyn sibuk mengirimkan pesan yang isinya chat random bahkan beberapa kali meminta jatah ke Ellea.

Ellea kesal dari tadi, karena pesan-pesan itu Ellea sampai dimarahi dosen tadi. sudah lelah dengan kegiatan hari ini, Ellea juga harus menjalani hukuman dari Evelyn hanya karena tidak membalas pesannya.

Dasar tante-tante.

Satu jam kemudian mereka sudah selesai dengan perkuliahan mereka, Nadia dan Ellea saat ini berjalan menuju parkiran. Mereka tidak mau pulang dulu, mereka ingin jalan-jalan sebentar.

"gila sihh" kata Nadia setelah membaca pesan Evelyn. Iyaa, Ellea membacakan pesan-pesan Evelyn yang tadi.

"gue capee Nadd huu" keluh Ellea sambil menghentakkan kakinya.

"Lo pasti bisa Ell, hanya sebentar kok"

"Sebentar apanya! dia kalo mainnya lama Nadd"

"ihhh enak dongg!?"

"Enak apanya! yahh enak sihh, tapi cape banget... mana besok masih ngampus lagi"

"Enaklah, Lo tau gak.. Renesme tuh kalo main ikut moodnya dia, kalo dia udah ga mood.. gue ditinggalin gitu aja. bahkan pernah bentar lagi gue nyampe puncak, ehhhh ditinggal gitu aja" Jelas Nadia

"kasian benget sih, mending main sama gue" Nadia merasa bersalah telah mengirimkan banyak sekali vidio edukasi ke Ellea, lihat saja Ellea semakin hari semakin mesum. tapi dia tidak menunjukkannya ke Evelyn, dia hanya menunjukkan ke mesumannya ke dirinya.

"Mau lo di gantung Renesme?"

"Lagian cewek secantik lo disia-siain gitu aja"

"Emang udah gitu dari dulu, mau gimana lagi.." wajah Nadia nampak muram sekarang. Sebenarnya Ellea menyadari bahwa tubuh Nadia banyak lukanya, tapi dia tidak enak untuk bertanya.

Mereka tiba di mobil Ellea, sudah ada supir yang menunggu mereka disana. Mereka memasuki mobil dan mengatakan tujuan mereka ke supir.

"Nad gue mau nanya sesuatu" Ellea sudah tidak tahan lagi"

"Apa?"

"Kemarin gue lihat punggung lo banyak lukanya, itu kenapa" pertanyaan Ellea seketika membuat Nadia terdiam, dia tidak tau harus menjawab apa. Jika ia mengatakan yang sejujurnya maka akan terjadi peperangan besar antara Renesme dan Ellea.

Ellea satu-satunya yang tidak takut dengan Renesme, bahkan Renesme pernah kehabisan kata-kata saat adu mulut dengan Ellea.

Ellea sudah bisa menebak dari muka Nadia, dia meluruskan duduknya menghadap ke jendela yang memperlihatkan bangunan-bangunan tinggi.

"Renesme itu udah kayak kakak aku Nad" kata Ellea tanpa menoleh ke Nadia.

"tapi gue tetap gak terima perlakuan dia ke lo" sambungnya lagi.

"gak apa-apa Ellea, dia cuma butuh waktu untuk berubah"

"setelah tiga tahun!" kali ini Ellea memandang Nadia, terlihat bahwa Nadia sedang menahan air matanya.

"Nadd.. gue tau lo gak bisa hidup tanpa Renesme, gue tau kalo gak sama Renesme lo rasanya mau mati" Ellea terdiam sesaat, air mata Nadia perlahan turun.

queen & princess (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang