Ellea ternyata?

3K 198 12
                                    

Nadia tidak dapat menahan tangisnya, dia terus menangis sejak tadi. Kata dokter keadaan Ellea semakin tidak stabil, Ellea seakan pasrah dengan hidupnya. Ellea tidak mau kembali.

Nadia masuk kedalam ruangan itu, dia melihat tubuh pucat Ellea ada terbaring disana.

"Elleaa" panggil Nadia dengan nada yang lemah.

"Aku tahu kamu capek dengan hidup kamu.." Nadia menggantungkan kalimatnya.

"aku mohon Ellea.. kembalilah" dia semakin terisak, Nadia meraih tangan Ellea dan menggenggam erat tangan dingin itu.

"Elleaa aku mohonn Ell.." Nadia terus memohon agar Ellea kembali.

pintu ruangan terbuka, Nadia menengok melihat siapa yang datang. Itu Evelyn, Nadia memberikan ruang pada Evelyn.

Evelyn menatap Ellea yang kini terbaring lemah diranjang itu. Dia menyuruh Alexia untuk membawanya lebih dekat dengan Ellea.

Alexia mendorong kursi roda itu, lalu meninggalkan Evelyn dan Ellea didalam sana. Nadia sebenarnya tidak mau keluar, tapi Renesme menariknya.

Evelyn menyaksikan kepergian Nadia dan Renesme, setelah pintu tertutup pandangan Evelyn berpindah pada Ellea.

"Kamu seperti anakku Ellea" kata Evelyn

"mata kamu, bibir kamu, hidung mungil kamu" Evelyn mendekat dan menyentuh wajah Ellea.

"kamu sangat mirip dengan Gea" ekspresi Evelyn menjadi sendu.

"tidak mungkin jika kamu Gea kan?" air mata Evelyn keluar begitu saja.

"Jangan pergi yaa, jangan tinggalin mommy lagi"

"kamu jangan kayak Gea, yang pergi gitu aja" Evelyn terisak, Evelyn berubah menjadi lemah jika membahas tentang Gea.

Alexia menatap Evelyn yang terisak, dia tau cara inu salah. Tapi dia tidak punya pilihan lain, nanti dia akan coba jelaskan secara pelan-pelan pada Evelyn nanti.

Ilona menatap Alexia, dia dapat melihat guratan menyesal dari Alexia. Ilona mencoba memeluk Alexia berharap Alexia bisa tenang.

"thanks" kata Alexia sambil membalas pelukan hangat Ilona.

Suatu keajaiban, detak jantung Ellea kembali. Nadia yang pertama menyadari hal itu, Renesme lalu memanggil dokter.

Membutuhkan waktu yang agak lama, sampai akhirnya dokter keluar dari ruangan itu dan berkata bahwa kondisi Ellea sudah stabil. Ellea sudah bisa dipindahkan dari ruangan ini.

Evelyn sudah harus kembali ke ruangannya sebelum ayahnya datang. Bahaya jika ayahnya tau tentang keberadaan Ellea.

***

Ellea mengerjapkan matanya berkali-kali, ia berusaha memfokuskan pandangannya. Hal yang pertama kali Ellea lihat adalah dinding putih. dia melihat sekitar, dan tidak perlu menebak lagi. dia tau dia sedang di rumah sakit.

"Nenek.." ucap Ellea parau.

"Kanaya..." ucap Ellea lagi, dia berusaha mengingat apa yang terjadi.

Perasaan dia tadi sedang jalan-jalan dengan Neneknya dan Kanaya, mereka sedang menhabiskan waktu bersama. tiba-tiba Ellea terjatuh dan ketika bangun ia sudah diruangan ini.

Ellea mencoba berdiri dari tidurnya, sangat sulit karena dia merasakan sakit disekujur tubuhnya. Ada beberapa bagian yang sulit ia gerakan.

"kenapa badanku sakit semua" tanya Ellea.

Ellea melihat ke samping kiri, ada air putih di atas nakas, karena haus Ellea mencoba meraih air itu. sangking terlalu fokus dengan air itu Ellea sampai tidak menyadari ada orang yang datang.

queen & princess (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang