sedikit tentang Ellea

8K 464 4
                                    


Seminggu sejak kejadian ditoilet bersama Evelyn membuat hidup Elleana uring-uringan. bagaimana tidak, setiap hari Nadia selalu datang menghantui Elleana dengan embel-embel meminta izin nomornya diberikan ke Evelyn.

Elleana masih berpikiran sehat, dia tidak boleh memberikan nomornya ke tante-tante mesum itu jika mau hidup tenang di kota ini.

"Elll, ayolahh yaya.. gue kasih yaa nomor lo sama ka Eve" mohon Nadia.

Nadia juga sudah frustasi, pasalnya Evelyn terus menerornya dan bahkan terus datang padanya hanya sekedar meminta nomor Elleana. dia bahkan memberikan banyak sekali pekerjaan pada Renesme agar tidak bisa bertemu dengan Nadia.

Jahat sekali bukan, tante-tante yang satu ini.

"Elll plisss, gue udah jarang berduaan sama Renesme gara-gara TTM itu..." Ellea bingung apa itu TTM, Nadia ini selalu memberi singkatan-singkatan aneh, entah apa lagi ini.

"Siapa TTM?"

"tante-tante mesum" jawab Nadia spontan membuat tawa Elleana pecah.

"gila lo, gak pokoknya gue gabakal izinin lo ngasih nomor gue ke ttm itu!" tegas Elleana setelah selesai tertawa. Sedangkan Nadia malah semakin kesal dan berusaha memohon-mohon.

"Elll ayo dong pliss, lagian yah kalo lo mau jadi pacarnya ka eve hidup lo di jakarta bakalan terjamin percaya sama gue"

"Gak. gue gak mau."

"gini yaa, Renesme aja yang cuma sekertaris nya hidupnya udah bergelimang harta dan gue imbasnya, apalagi kak Eve. gue gak bisa bayangin hidup lo seenak apa kalo sama dia"

"gue heran deh, kok lo bisa jadian sama Kak Renesme padahal kelihatan kalo mereka tuh sulit tergapai tau gak"

"ceritanya panjang, waktu itu gue lagi part time di cafe, trus Renesme datang sama Kak Eve, gue ga tau kalo ada Renesme dibalakang gue dan ga sengaja deh gue tabrak. trus Mereka nyuruh pemilik cafe buat pecat gue. terpaksa gue dipecat dan cari kerjaan, gue kerja di club malam dan ketemu lagi Renesme, dan pas mau pulang gue di gangguin sama laki-laki hidung belang, trus ditolongin sama dia. kita deket dari situ. gue yang notabene nya normal dibuat belok sama dia" Jelas Nadia

"kayak cerita novel-novel wattpad tau gak"

"ya kan emang hehe"

"tapi kalo gue lihat-lihat Renesme sayang banget sama Lo"

"hehehe gue juga bingung jelasinnya, tapi kalo sama dia gue ngerasaian apa yang nggak pernah gue dapat" ucap Nadia dan Elleana menganggukan kepala, tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"ehh lo kerja part time di cafe mana?"

"Cafe pelangi, luamayan bayarannya bisa buat ngehidupin gue sehari-hari"

"gue mau coba ngelamar disitu deh, lo bisa bantuin gue?"

"bisa kok, kebetulan yang punya cafe itu kuliah disini juga"

"Oh yahh?"

"Iyaa, yuk gue ajak ketemu, mana tau lo bisa kerja hari ini juga"

"Yaudah ayo"

Elleana dan Nadia berjalan meninggalkan kelas, mereka berdua terus mencari seseorang dan akhirnya mereka bertemu di kantin.

"Kak Jonah!!" teriak Nadia.

Jonah yang merasa namanya dipanggil mencari-cari asal suara itu.

"Eh Nadia" ucap Jonah ketika melihat Nadia, dia lalu melangkahkan kakinya berjalan menuju Nadia.

"Kak Jonah apa kabar?" tanya Nadia saat Jonah sudah didepan mereka.

"baik. kamu?" tanya Jonah dan pandangan nya beralih ke Elleana.

"baik juga kak, ohh kenalin ini Elleana dia mahasiswa pertukaran kak" kata Nadia.

Jonah mengangkat tangannya untuk bersalaman dengan Elleana. Elleana juga melakukan hal yang sama.

"oh yaa, jadi gini kak kebetulan Elleana lagi nyari kerja part time, kira-kira di cafe kak Jonah masih bisa?"

"Ohh ya kebetulan lagi perlu banget, cafe sekarang udah buka 24 jam dan kakak emang lagi nyari pegawai, tapi kerjanya dari malam sampe pagi. Emang Elleana bisa?"

"bisa kak, saya tiap malam emang sulit tidur jadi dari pada nganggur mending kerja hehe" jawab Elleana

"Wah kebetulan kalo gitu, gimana kalo entar malam kamu datang ke cafe dan kerja di hari pertama?"

"beneran kak!?"

"Iya, kamu langsung kerja hari ini dari jam 21.00 sampe jam 04.00 pagi. bisa?"

"bisa banget kak"

"Nah kalo gitu kakak mau ambil nomor hp kamu, biar kakak sharelock disitu alamatnya sama beberapa hal penting"

"Oke kak"

Elleana, Nadia dan Jonah berbincang-bincang sedikit sebelum akhirnya Jonah harus pergi lebih dulu.

Nadia dan Elleana juga kembali kekelas mereka, sepanjang jalan Nadia terus bercerita seberapa enaknya kerja di cafe Jonah. dan hal itu membuat Elleana semakin antusias.

Seenggaknya dia bisa ngurangin beban orang tuanya selama dia disini. itulah yang dipikirkan Elleana. Meski Elleana selalu memikirkan keluarganya namun sebenanrnya Elleana tidak pernah diperhatikan.

Elleana punya keluarga yang lengkap, dia punya kakak perempuan dan adik laki-laki. orang tuanya sejak dulu hanya fokus kepada kakak dan adiknya. sedangkan Elleana hanya dititipkan ke neneknya, dan berjuang keras untuk hidup. dia selalu ke ladang membantu neneknya, dan neneknya selalu berbagi hasil jerih payah mereka. itulah yang membuat Elleana tumbuh tampa uang dari orang tua.

Sejak SMA juga Elleana memutuskan untuk sekolah dikotanya, dan sambil kerja part time juga selama tiga tahun. selama SMA dia bertahan hidup dengan uang yang dikirim neneknya dan hasil dari part timenya. Elleana tidak pernah bilang ke neneknya kalo dia kerja selama sekolah, tidak mau membuat neneknya khawatir disana.

Mendekati ujian kelulusan, Elleana harus kehilangan nenek yang paling dia sayangi. Saat itu Elleana kehilangan segalanya bahkan semangat hidupnya juga seakan pergi dibawa neneknya.

Elleana mulai tinggal dengan keluarganya, namun nyatanya dia hanya seperti pembantu disana. Dia selalu dibandingkan dengan kakak dan adiknya, dia juga harus membersihkan rumah, memasak dan sebagainya, dalam keluarganya sendiri tidak ada yang peduli dengannya.

Memikirkan hal itu membuat Elleana sangat sedih, dia punya keluarga yang lengkap. tapi dia tidak pernah merasakan sedikitpun kasih sayang dari Ayah dan ibunya sejak kecil.

Sebenarnya juga alasan dia datang kemari adalah kabur dari keluarganya sendiri, Elleana ingin melihat apakah keluarganya akan merasa kehilangan dia atau tidak. sudah dua minggu lebih tapi mereka sama sekali tidak menanyakan keberadaannya.

Sekedar info Elleana tidak bilang ke keluarganya kalau ia saat ini ada di jakarta. tapi ternyata mereka sama sekali tidak mencarinya, atau mungkin mereka belum sadar. kita tunggu saja.

Tak terasa jam kuliah telah selesai, saat ini Elleana berpamitan ke Nadia, dia tidak mau menemani Nadia menunggu pacarnya. Takutnya Evelyn akan ada disana, jadi Elleana harus main aman, jangan sampai kejadian seminggu yang lalu terulang lagi.

.
.
.

Jangan lupa dukungannya yahh, see u

queen & princess (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang