kenapa harus pergi?

2.7K 208 13
                                    


Mata Evelyn tidak lepas dari pemandangan didepannya, sejak tadi ia terus memikirkan sesuatu. Ada yang mengganjal di hatinya, tapi ia tidak tau, sudah berkali-kali ia coba mencari tau namun tidak berhasil.

Saat ini Evelyn berada dirumahnya, di Manchester tanah kelahirannya. Sudah lama ia tidak pernah menempati kamar ini. Semuanya masih sama, tidak ada satu barangpun yang tergeser dari tempatnya.

Ibunya selalu menyuruh pelayan untuk membersihkan kamar nya, dan bahkan kata Ilona ibunya sering sekali datang ke kamar ini untuk mengobati rasa rindunya.

Kata Ilona, ibunya sering sakit-sakitan setelah Evelyn pergi dari rumah. Ibunya terus hidup dalam penyesalan dan tanpa sepengatahuan ayahnya, ibunya berusaha mencari keberadaan dirinya.

Sejak tiba beberapa hari lalu, Evelyn menolak bertemu dengan siapa saja kecuali Ilona. Ada satu hal yang membuat ia bingung, kenapa Alexia tidak pernah kelihatan.. padahal dia ingin bicara banyak dengan anak itu, tapi Alexia belum menunjukkan ba yang hidungnya.

Dia sempat bertanya pada Ilona, namun kata Ilona beberapa tahun lalu Alexia sudah mendirikan perusahaan miliknya sendiri di Paris. Mungkin saja dia ada disana mengurus perusahaannya.

Seseorang mengetuk pintu kamarnya, Evelyn menghentikan lamunannya dan berjalan menuju pintu, melihat siapa yang baru saja mengetuk pintunya.

Evelyn membuka pintu kamarnya setelah mengetahui Ilona datang dengan membawa beberapa cemilan.

"hari kak" sapa Ilona dengan senyum manis khas dirinya.

"haii, yuk masuk" ajak Evelyn, setelah Ilona masuk ia menutup pintu dan menyusul adik kesayangan nya yang sudah duduk manis disofa.

"Ilona bawain kakak buah segar" kata Ilona

"Wahh tau aja kamu, kaka lagi pengen makan buah"

"Iya dong, nihh dimakan"

"Makasih yaa"

Evelyn memakan buah-buahan itu dengan tenang, sedangkan Ilona nampak ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak tau harus mulai dari mana. Setelah lama berpikir akhirnya Ilona memberanikan diri.

"Kak" panggil Ilona

"Hmm?" Jawab Evelyn singkat, ia masih menikmati buah-buahan itu.

"Ilona mau tanya tentang Elleana kak" dia agak takut membahas hal ini.. Evelyn menghentikan suapannya, dia menaruh buah-buahan itu lalu fokus pada Ilona, ekspresi nya berubah menjadi datar.

"kenapa dengan dia?"

"ehh enggak-enggak... cuma mau bilang kalo Ellea udah sadar"

Evelyn terdiam sejenak, entah apa yang ia pikirkan saat ini. Evelyn kembali memakan makanannya, melihat raut wajah Evelyn membuat Ilona mengurungkan niatnya. Ilona membiarkan Evelyn makan dengan tenang saat ini, dia harus menghubungi Alexia saat ini juga.

***

Ellea akhirnya dipulangkan, namun kondisi nya belum sepenuhnya stabil. Untuk sementara dia harus menggunakan kursi roda saja, bekas patahan tulang di kaki dan tangannya belum sepenuhnya pulih.

Alexia mendorong kursi roda Ellea, dibelakang mereka ada Renesme dan Nadia. Ellea mengedarkan pandangannya, mencari sosok yang sangat ia rindukan saat ini.

Tidak ada, tidak ada tanda-tanda Evelyn dirumah ini. Alexia membawa Ellea ke kamar, setelah sampai ia tanpa ragu mengangkat Ellea dan memindahkan Ellea ke ranjang.

Mereka berdua hanya diam, tidak ada yang mau membuka suara. Sebenarnya Ellea ingin bertanya banyak hal, namun ia sudah terintimidasi dengan tatapan Alexia.

queen & princess (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang