O... Ya...

1.8K 96 37
                                    

Teryanta memang benar apa yang orang-orang katakan, cinta habis di orang lama itu nyata. Buktinya Ellea, dia bahkan tidak punya hasrat untuk mencintai orang lain, sulit bagi Ellea untuk buka hati lagi karena cintanya benar-benar habis buat Evelyn.

Ellea pikir hidupnya akan seperti ini saja, tapi nyatanya Evelyn kembali. harusnya Ellea marah, harusnya saat itu Ellea memukul kepala Evelyn dengan botol, bukan malah melepas rindu.

tapi jujur saja, Ellea tidak mampu melukai Evelyn. mau marah saja Ellea rasanya tidak sanggup, Ellea bukan tipikal orang seperti itu, Ia terlalu penyayang. Kekuatan Ellea adalah baik hati, tapi kelemahanya adalah terlalu baik hati.  Ellea yang penyayang dipertemukan dengan Evelyn yang juga penyayang, bukan main memang. 

Evelyn dan Ellea dalam perjalanan kembali kerumah Ellea, tentu perlu waktu bagi Evelyn untuk bertemu mereka lagi dari tadi Ellea tidak henti-hentinya menguatkan Evelyn bahwa Nadia dan Renesme akan bersikap baik-baik saja.

Mobil yang mereka tumpangi mulai memasuki halaman rumah Ellea, ada 3 mobil terparkir disana.  Ellea sempat bertanya-tanya mobil siapa yang satunya, karena 2 mobil di antaranya sangat Ia kenali.

"Kak Alexia dan Ilona sedang disini" kata Ellea sambil memadang wajah gugup Evelyn. Tidak ada satu orang pun diantara mereka yang tahu alasan Evelyn pergi. makanya Evelyn gugup dari tadi, Ia akan berusaha menguatkan hatinya menerima semua kata-kata yang akan keluar dari mulut mereka nanti.

"sayang.. gapapa.. nanti akuu jadi tameng" kata Ellea lagi sambil mengusap bahu Evelyn.

"aku cuma takut sama mulut Nadia sayang, kamu tahu kan temen mu itu?" kata Evelyn sambil mengusap-usapkan tangan Ellea ke pipinya.

"Iyaaa.. kalo Nadia kelewatan aku bakal bantuin yaa" balas Ellea lagi.

Mereka keluar dari mobil, dan baru saja mau menutup pintu terdengar suara deru kaki dari dalam rumah.

"ELLEAAA WHAT ARE YOU---O God..." ucap Nadia

"Sayang itu Ellea kann?" tanya Renesme, melihat Nadia yang hanya melongo tidak jelas, Ia mengikuti arah pandang Nadia.

"haii" sapa Evelyn dengan senyum kikuk

"What the fuck"

Di luar perkiraan Evelyn, ternyata bukan Nadia yang akan mencercahnya melainkan..

"Lo gila yaa!!"

"Pergi gitu aja!! Ngilang 2 tahun!! bikin gue repot ngurusin perusahaan lo!! trus lo datang dan bilang hai!!??" kata Renesme sambil mengguncang-guncang tubuh Evelyn.

Evelyn menatap ke arah Ellea yang hanya diam saja, Ia bermaksud meminta pertolongan.

"Ngapain Lo kemari lagi kak!! Mau nyakitin Ellea hah!?" Nadia juga ikutan nimbrung.

"Renesme.. Nadia dengerr---"

"Halahhh bacot Lo!! jangan datang kemari lagi kalo cuma mau nyakitin temen gue!!" kali ini Nadia yang menggucang tubuh Evelyn

"Ellea terpuruk 2 tahun gara-gara Lo!!! trus Lo dengan santainya datang!! Iyaa!??"

Nadia berhenti sejenak dan memadang kearah Ellea, yang hanya tersenyum. matanya tertuju pada ruam-ruam di leher Ellea, owh sudah pasti ini perbuatan emak-emak sinting didepannya.

"LO!!!!" kata Nadia sambil menunjuk muka Evelyn, Nadia beralih memegang pundak Ellea dan melihat-lihat mana tahu ada luka lagi.

"auhh" jerit Ellea pelan, bagian bawahnya masih terasa sakit karena permainan Evelyn semalam. Nadia memandang wajah Evelyn, membuat Nadia semakin murka.

"Lo di apain sama nenek lampir ini hah??!!" tanya Nadia

"Nadia saya gak apa---"

"DIEM LO!" potong Nadia

queen & princess (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang