someone like you

1.4K 103 14
                                    


Hal yang baru saja terjadi membuat Evelyn makin tidak fokus dengan pekerjaannya. Ia butuh keluar sejenak dari ruangan ini, Evelyn lalu membereskan barang-barangnya dan berjalan keluar dari ruangannya.

Rooftop menjadi tempat terbaik Evelyn untuk menenangkan pikirannya saat ini. Evelyn menaiki lift dan menekan tombol paling atas. tidak butuh waktu lama untuk tiba, Ia langsung keluar dan berjalan menuju pagar pembatas.

dari atas sini ia bisa melihat pemandangan kota Manchaster yang di penuhi dengan bangunan-bangunan tua yang terlihat elegan, dan ditambah suasana angin sore membuat pikiran Evelyn perlahan mulai tenang.

Ia membuka ponselnya dan menghubungi seseorang kepercayaannya. Pras. orang yang selama ini membantu Evelyn untuk menjaga Elleanya, tak lama telfon tersambung dan suara Pras terdengar.

"Bagaimana kabarnya Pras?"

"Masih sama nona, dia masih terus ke psikiater"

"Kenapa lama sekali? apa separah itu?"

"Ya, kurasa begitu.. Ellea mempunyai penyakit mental yang agak sulit di tangani. mereka perlu waktu lebih lama agar Ellea bisa benar-benar sembuh"

Evelyn memutuskan sambungan telepon, Evelyn sangat terpukul mendengar berita itu, sudah delapan bulan Ellea menjalani terapi mental tapi ternyata Ia masih belum sembuh sepenuhnya.
Evelyn berharap Ellea bisa melewati semua ini tanpa dirinya.

Jauh di lubuk hati terdalamnya Ia sangat merindukan Ellea, Ingin sekali membawa gadis yang dicintainya itu kedalam dekapannya.

Evelyn merasakan seseorang berjalan mendekatinya, saat menoleh Evelyn melihat Liam datang sendirian.

"Apa yang kau lakukan" tanya Evelyn

"Santai saja, saya hanya membawa kabar buruk untukmu" kata Liam

"Apa maksudmu?"

"Ellea, kurasa dia sedang dalam bahaya" kata Liam lagi, dia berjalan berdiri disamping Evelyn.

"Kau tahu? Kau bisa berbicara langsung pada intinya" kata Evelyn kesal, ada sedikit nada khawatir yang keluar. Liam terkekeh mendengarnya, kalo soal Ellea Ia tidak pernah bisa sabar.

"Ayahmu mengetahui jika kau mengawasi gadis itu Evelyn. dan dia berencana membawa Ellea pergi jauh dari hadapan mu" kata Liam, kali ini dia serius.

Liam memang mengetahui hal ini, Ayah Evelyn terlalu mempercainya.

Evelyn mengusap wajahnya frustasi, ayahnya itu memang tak berhati nurani. entah apa lagi yang akan Ia lakukan. tanpa pikir panjang Evelyn langsung pergi, ia harus menui ayahnya yang brengsek itu.

***

Toronto, Kanada

Delapan bulan sudah berlalu, Ellea kini merasa bahwa dirinya sudah jauh lebih baik. Ia bahkan sudah bisa mengontrol emosinya saat ini. Pelan tapi pasti, pasti Ia akan melupakan Evelyn.

Hari ini dia akan masuk kerja lagi, pagi ini rumah disibukkan dengan Nadia yang masih pagi sudah kejar-kejaran dengan Artara, makin hari anak itu makin aktif membuat Nadia harus extra sabar menghadapi Artara. Namun entah kenapa Artara sangat menurut pada Ellea.

"Artaraza ayo duduk sayang, kamu harus makan" panggil Ellea dengan lembut, bagai disihir Artara langsung berlari kearah Ellea.

Ellea memeluk Artara sambil sesekali memcium anak itu, Ia lalu menaruh Artara di kursi khusus bayi makan.

"thanks bestiee" kata Nadia lalu Ia mulai menyuapi Artara.

Ellea sedang membuat sarapannya sendiri sambil memperhatikan Nadia, Ia memang tidak bekerja seperti Ellea. Nadia harus fokus menjaga Artara terlebih dahulu sampai Artara bisa sekolah lalu ia akan bekerja.

queen & princess (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang