Bab 12

1K 98 5
                                    

Selamat Membaca
Jangan lupa votee teman²

Sawadikhap🙏








Setelah menunggu beberapa menit keluarlah seorang berjas putih dari ruangan yang dijadikan tempat Gracia untuk ditangani

"dokter!!"
"gimana kondisi pacar saya,dia baik-baik aja kan dok!!"ucap Shani

"DOKTER JANGAN DIAM AJA JAWAB DONG"bentak Shani kepada dokter dihadapan nya,

Namun dokter itu hanya menghela napas,lalu meberikan penjelasan kepada gadis didepan nya

"emm jadi begini,kondisi teman anda didalam sangat memprihatinkan dimana luka tusukan cukup dalam dan mengeluarkan banyak darah beruntung dirumah sakit ini masih ada stock untuk golongan darahnya. Tusukan diperutnya sangat dalam  hingga mengenai ginjal nya ,kemungkinan ginjal teman anda didalam akan kami ambil agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan jadi kami berusaha sedang melakukan yang terbaik untuk teman anda,untuk sekarang dia kami nyatakan koma"Ucap Dokter itu panjang lebar
(gak tau gue ngarang anjir)

Shani luruh kelantai dengan air mata yang terus mengalir dipipinya. Sungguh shani tak sanggup mendengar kekasihnya kini sedang dalam keadaan tak baik baik saja apalagi mengingat bahwa ginjal gracia akan diambil berarti kondisi kekasihnya tidak akan seperti dulu lagi.

"hikss...kenapaa ge kenapa..hiks"lirih shani

"Dokter tolong lakukan yang terbaik untuk pacar saya dok!!"ucap shani

"pasti kami akan melakukan yang terbaik untuk nya,kalau begitu saya permisi dulu ada yang mau saya tangani lagi jika anda mau masuk silahkan untuk menemani nya didalam,,,,baiklah terimakasih,permisi"ucap dokter lalu pergi meninggalkan shani yang betah duduk dilantai

Shani masih betah terduduk dilantai menenggelamkan kepalanya dilutut dan menangis meluapkan semua pikiran serta perasaan nya.

Namun shani sadar ia tak harus berlama lama diluar seperti ini ia harus masuk nemani gracia didalam agar kekasihnya bisa melwati masa kritisnya .

Shani berdiri menghapus air matanya dan bersiap untuk masuk kedalam menemui gracia.

Clek..

"gee..."

Shani berjalan gontai menuju ranjang gracia.ia duduk disebelah ranjang mengenggam tangan yang dingin itu sungguh shani tidak suka dengan tangan gracia yang dingin seperti ini tangan gracia yang selalu ia genggam rasanya begitu hangat tidak dingin seperti ini.

"ge ayo dong cepet bangun jangan lama lama bobo nya"

"kamu mau aku diambil sama Dion hmm,makanya kamu cepet bangun hikss"ucap shani tak kuat menahan tangisanya

"aku sayang kamu ge"lirih shani

Ia tertunduk menangis mengenggam tangan gracia. Hingga seseorang masuk dengan membawa kantong belanjaan berisi makanan

"shan.."ucap Okta

"i-iyaa "ucap Shani mengangkat kepala melihat seseorang yang kini dihadapan nya

Tetap Denganku GeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang