Bab 13

1K 98 6
                                    

Selamat Membaca
Jangan lupa vote

Sawadikhap🙏
















Sebuah mobil terpakir disebuah rumah sakit elit dijakarta dengan seseorang berparas sempurna layaknya bidadari yang diutus Tuhan. Ia turun dari mobil dengan membawa tas yang berisikan beberapa baju dan keperluan shani selama dirumah sakit

Shani berjalan hingga tiba tepat didepan pintu ruangan dimana Gracia dirawat. Yap Gracia sudah dipindahkan diruang rawat tetapi Gracia harus selalu dipantau bagaimanapun kondisinya kini belum saja membaik.

Membuka knop pintu yang bernuansa putih itu

Clekk

Terlihat keadaan diruangan ini sama saja seperti kemarin namun ia melihat sahabat kekasihnya yang terlelap disofa dengan keadaan tidur layak nya sebuah anak koala memeluk guling dengan bibir yang menganga diiringi dgn air mengalir seperti membuka keran air

Shani yang melihat itu hanya tertawa ia menaruh bawaan nya dan segera membangunkan orang dihadapannya kini

"taa..oktaa bangunn udah pagi"ucap shani sambil menepuk nepuk bahu okta

Setelah beberapa kali shani menepuk nepuk bahu okta kini dia terbangun sambil mengelap sesuatu yang basa disisi bibirnya. Shani terkekeh melihatnya

"lo tidur apa lagi minum air pegunungan sih ta ampe banjir gitu"ucap shani terkekeh

Okta yang baru saja terkumpul nyawanya pun kaget melihat dihadapanya kini seorang shani indira ia langsung buru-buru mengelap sisa sisa air disumbernya dan segera lari kekamar mandi tanpa mengucapkan sepatah kata pun sangking merasa malu nya

Shani menggelengkan kepalanya melihat tingkah okta. Shani mendekat  dan duduk disebelah ranjang kekasihnya memegang tangan yang terasa dingin menatap wajah pucat gracia dengan beberapa alat medis dibagian tubuh gracia dan alat bantu pernapas

"kamu betah banget bobo nya"lirih shani

"liat tuh temen kamu aja sampe ketiduran gara gara nungguin kamu terus pake segala keluar mata air lagi"ucap shani terkekeh diakhir kalimat

"aku kangen tauu...kamu kapan bangun nya"lirih shani

Namun rasanya percuma orang yang diajak berbicara kini masih saja betah berdiam dan hanya terdengar suara alat EKG disebelahnya.

Hingga tiba tiba tubuh gracia terangkat seperti kesusahan bernapas dan membuat shani panik sebab bunyi alat EKG yang begitu kencang

Shani bangkit dari duduk nya dan mencoba memanggil gracia menenangkan dan memeluk tubuh gracia yang bergerak naik turun dengan darah segar yang mengalir dari luka tusukan gracia

"ge...gee hey ini aku hiks"ucap shani menangis sekaligus panik

"Ge kamu kenapa jangan bikin aku takut ge hikss"ucap Shani

Namun keadaan kini menjadi tegang mendengar melihat alat monitor yang sudah menandakan garis lurus serta bunyi yang begitu nyaring semakin membuat shani menangis ketakutan

Tetap Denganku GeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang