Berdiri di atas balkon dengan wajah menghadap matahari tenggelam. Banyak pikiran yang sedang berkelana dalam kepalanya, mungkin posenya yang meneguk sebotol mogu-mogu tampak santai tapi perasaanya sebenarnya nggak.
"Apa seharusnya gue gak putus aja sama Jeno... "
Yoon memandangi Karina ragu-ragu sambil nanya.
"Lu mau balik sama dia, mau jadi pelakor?"
Nyaris Karina tersedak saat mau minum kembali.
"Gila! Gak lah."
"Terus, maksud lu ngomong gitu?"
Karina menghela nafas, dan duduk di depan Yoon.
"Gue capek," balasnya nggak nyambung.
Selama tiga hari ini selain fokus bekerja, dia juga sibuk cari cowok, yang bahkan sampai sekarang belum dia dapatkan. Tiga hari ini dilalui dengan perasaan tertekan plus pusing dengan fakta susahnya menemukan cowok sebaik mantan pacarnya, atau...
"Soobin, terakhir kali kenapa lu gak jujur aja sama dia?"
Soobin, benar ini semua gara-gara cowok itu yang nggak sesuai ekspetasinya. Berkat penampilannya yang sesuai foto di aplikasi, sampai-sampai saat Karina melihat cowok lain dia akan selalu membandingkannya dengan Soobin.
Cowok lain di mata Karina seperti ikan asin dibandingkan dengan penampilan Soobin yang bagaikan dewa air Poseidon.
Sialan, kenapa Jeno harus ganteng dan Soobin juga sangat ganteng? Gara-gara ini, Karina jadi susah dapat cowok.
"Ogah, gue gak mau lagi ketemu dia."
Bagaimana Karina bisa jujur saat cowok itu malah bahas tagihan makanan? Dan saat Karina mau bayar justru kasirnya bilang sudah dibayar.
Ketika Karina mau kembali dengan niat membalas Soobin, tapi cowok itu sudah pergi tanpa pamit.
Rasanya dia seperti dipermainkan.
"Lah terus lu ke pesta Jeno sama siapa?"
Pesta lagi, lagi-lagi pesta. Semuanya rasa lelah juga frustasinya gara-gara pesta, Karina lelah.
"Terserah, lagian gue gak punya undangan."
Yoon yang mau ambil buku tertegun.
"Terus ini apaan? Karina and partner... "
💙
Karina tarik ucapan yang nggak mau lagi ketemu Soobin, sebab senyatanya sekarang dia lagi menunggu cowok itu. Lagian dia nggak tahu bahwa undangan dari Jeno sudah ada, makanya sebelumnya dia bersikap malas.
Kemudian yang paling buat dia kaget adalah acara Jeno akan diadakan tiga hari lagi, dan Karina nggak yakin bisa dapat cowok dalam waktu dua hari.
Yoon diam-diam tertawa memikirkan ucapan Karina yang nggak mau ketemu Soobin lagi.
"Udah, ah kita balik aja."
"Baru tiba dah mau balik."
"Uh, atau gue gak usah datang ke acara Jeno?"
"Lalu, orang-orang pada mikir lu sakit karena gak sanggup liat Jeno nikah."
Karina diam, berpikir. Apa salahnya bila dia belum mau pacaran, dan apakah dosanya jika dia nggak punya pacar?
Pikirannya terputus saat Soobin muncul.
"Udah lama ya, datangnya?"
"Belum, lu duduk aja."
"Ok, tapi mau pesan dulu atau gimana?"
Yoon menggeleng, Karina melamun tapi berhenti ketika sadar Soobin memperhatikannya.
"Jadi, kita langsung aja kenapa kalian ngajak gue ketemu?"
Yoon mendesah melihat Karina yang enggan bicara. Beruntung Karina punya dia.
"Apa lu mau jadi pacar—"
"Maaf, gue gak bisa nerima lu."
"Bukan gue, tapi Karina."
Mata Soobin membulat.
"Lu serius?" bukan Yoon yang dia tanya tapi Karina.
".... Serius."
13/02/23
Jangan lupa klik suka atau tekan bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
application pair
FanfictionSetelah putus dari mantan pacarnya Karina nggak berniat untuk pacaran bukan karena dia belum move on, tapi cewek itu merasa sendiri lebih baik. Namun, kesendiriannya malah diartikan oleh orang lain sebagai kenyataan dia belum bisa melupakan mantan p...