15. Latihan saja dulu

57 15 2
                                    

"Gak suka lu, but ngajak pacaran. Lah itu gimana konsepnya Bung?"

Karina juga bingung pada awalnya, dan sekarang juga dia bingung gimana mau jelasin sama sobatnya ini, karena cerita rada panjang nan ribet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina juga bingung pada awalnya, dan sekarang juga dia bingung gimana mau jelasin sama sobatnya ini, karena cerita rada panjang nan ribet.

"Intinya tuh dia butuh gue sebagai cewek pura-pura dia, pas acara anniversary."

Karina nggak jelaskan secara spesifik.

"Kayak lu gitu?"

Karina mengganguk malas, tanda dia nggak terlalu excited buat permintaan dadakan Soobin.

"Jadi, lu setuju?"

Karina menggeleng cepat terus nggak lama dia mengganguk malas lagi.

"Artinya apaan woi? Lu geleng-geleng terus ngganguk lagi."

"Gue gak setuju tapi Soobin maksa, dengan dalih pakai acara balas budi lagi."

Karina paling jengah dengar orang-orang yang mengungkit kebaikan orang lain demi balasan, tapi disini juga Soobin bilang dia butuh Karina.

Soobin yang tampan saja itu nggak punya pacar sama sekali, dan Soobin sendiri mengaku nggak ada niat pacaran persis kayak Karina.

"Lah bukannya, emang mau balas budi?"

"Iya, tapi gak harus jadi pacar juga."

"Emang apa masalahnya? Lagian dia juga udah pernah jadi pacar lu."

Karina sontak menggaruk hidungnya yang rada gatal gara-gara hirup debu.

Karina simpan lapnya dan menoleh ke samping Yoon yang sedang membuka kaleng bir.

Padahal ini masih pagi tapi temannya tiba-tiba bilang mau minum bir yang ada di kulkas Karina.

Dengan tertawa meledak dia jawab.

"Hahaha, apa masalahnya? Kalau dia minta gue jadi pacar didepan mantannya, temannya, atau cewek yang dia suka gue sih gas aja. Tapi lu tau, masa dia mau gue jadi pacarnya didepan orang tuanya sama keluarganya. Gimana gue mau ngegas Yoon."

Tegukan ketiga Yoon tersedak bir.

"Uhukk, lu becanda kan?"

"Gak, gue juga maunya Soobin becanda tapi dia bilang dia serius."

"Jadi, acara anniversary yang dia maksud itu untuk ortunya."

"Ya, gitu."

                              💙

Kalau saja ini seperti saat di acara nikahan Jeno kemungkinan nggak perlu latihan keintiman.

Ya, perlu diingat pas nikahan Jeno keduanya hanya sekedar bawa undangan, makan, terus langsung pulang. Nggak perlu pakai banyak basa-basi atau ajang pamer kemesraan didepan mantan cukup bilang aja dia cowok aku sekarang dan aku sudah move on.

Sangat sederhana sekali, sangat berbeda dengan keadaan sekarang.

"Coba kalian pegangan tangan."

Alih-alih pegang tangan Karina tangan Soobin justru pegang angin, lantaran Karina menghindar.

"Lah dia kan cowok pura-pura gue ngapa meski pegangan sih," protes Karina.

Soobin menghela nafas lelah, Karina keliatan nggak ikhlas banget skinsip dengan dia.

"Karina lu tuh mau ketemu ortu Soobin lu gak mungkin kan bersikap bodoh amat ama Soobin. Ya, kali ada orang pacaran gak mau boleh apa-apain," keluh Yoon sebagai penengah.

"Ada gue!"

"Oh gitu, apa lu takut baper atau berdebar sama Soobin makanya gak mau sentuh dia."

Karina nggak terima lagian alasan kenapa dia nggak mau pegangan karena menurutnya situasi mereka terlalu dadakan

Mendadak bertemu, tiba-tiba nonton dan makan, setelahnya keduanya terpaksa bersama. Kemudian harus ketemu orang tua Soobin, lalu untuk membuat situasi keduanya agar layak seperti pasangan asli mereka harus latihan bermesraan, agar keduanya keliatan pantas didepan keluarga Soobin.

Karina sedikit marah, dan tanpa menjawab Yoon dia menggengam kedua tangan Soobin.

Bayangkan saja sosok didepannya adalah sosok dia cintai walaupun bukan kenyataanya.








15/07/24

Up lagi, yuk klik bintang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

application pairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang