Sesuai kesepakatan Soobin setuju jadi pacar Karina pada saat acara nikahan Jeno, dan Karina lega karena masalah yang paling menggangunya seenggaknya telah teratasi.
Ketika dia datang bareng Soobin dia nggak perlu lagi dapat pertanyaan kenapa datang sendirian? Atau orang-orang bisa berhenti berasumsi dia belum move on dari Jeno.
Karina kira akhirnya dia punya me time setelah hal-hal di atas ter-urus. Nyatanya sekarang dia yang barusan mau rebahan ujung-ujungnya harus datang ke sebuah tempat yang dikirim via pesan dari Yoon.
Setibanya Karina tertegun sesaat, lalu duduk di meja bagian depan Kafe tersebut.
Untung tempatnya bagus, kalau nggak Karina bakal marah.
"Kita ngapain sih disini?"
Yoon yang lagi mau pesan membalasnya.
"Buang stres."
"Itu doang? Kan di rumah bisa."
Yoon nggak balas, dan Karina celingak-celinguk seolah menilai kafe itu sampai matanya melihat sosok yang dia kenal.
"Dengan itu bocah?"
Soobin muncul-muncul buat Karina terpana, bukan karena tampangnya tapi baju serta celana yang cowok itu kenakan. Lagian kenapa juga penampilannya seperti anak mahasiswa yang magang, atau pegawai training selama tiga bulan kalau Soobin nggak pake sendal jepit.
"Baru pulang sekolah lu ya?
Soobin duduk, dan menjawab Karina.
"Mana ada gue udah wisuda, dan punya kerjaan."
Yoon pamit ke toilet.
"Dimana, sales parfum?"
Tebakan Karina benar-benar diluar dari kerjaan Soobin, tiba-tiba dia pengen ganggu balik Karina.
"Kok tiba-tiba nanya gini? Atau setelah rindu lu ada rasa sama gue."
Karina memasang wajah melas.
"Narsis, meski lu mungkin ganteng tapi gue gak tertarik."
Soobin menatap Karina main-main.
"Bukan mungkin, tapi nyatanya gue emang ganteng."
Melirik sekitarnya, Karina melengos.
"Pantas banyak lalat yang tertarik."
"Lalat, mana?"
Karina nggak balas dan sejak Soobin muncul banyak cewek yang lirik-lirik kearah mereka.
Nggak lama Yoon datang dan ajak makan
"Ok, kita makan dulu yuk."
Sesudahnya makan Yoon mulai berbicara.
"Gue punya tujuan ajak kalian kesini."
"Buang stres kan?"
Soobin menimpalinya.
"Serius kesini hanya buat itu? Tapi gue gak lagi stres dan jiwa gue masih sehat."
"Iya, tapi kadang lu keliatan gak waras."
Soobin membalas Karina.
"Itu, kalau lagi sama lu aja sih."
"Sialan, maksudnya gue buat lu sinting, gitu? Yang ada lu yang bikin gue gila."
"Berarti lu tergila-gila sama gue?"
Yoon merasa dia seperti makhluk tak kasat mata. Kedua orang ini seperti punya dunia sendiri, kalau dia nggak menghentikan perdebatan keduanya bisa-bisa mereka bakal begini terus.
"Stop! Lu berdua bisa sih pas ketemu gak debat mulu, kayak mau mencalon jadi pejabat aja. Sumpah kalau lu berdua masih mau ribut mending gue pamit aja."
Karina buru-buru berkata.
"Jangan pamit dong."
"Iya, jangan lu kan bukan tulus," balas Soobin yang dapat tatapan maut dari Karina dan tatapan sudah biasa dari Yoon.
Ya, cowok ini terus-terusan bawa omong kosong didepan Karina dan Yoon. Bagusnya dua cewek ini nggak ladeni dia.
"Sebenarnya gue ajak kalian kesini buat latihan chemistry... "
Seketika Karina atau Soobin bingung, keduanya seolah awam dengan hal ini.
"Chemistry apaan, kimia?"
Sementara Karina menjawab versi lain dari Soobin.
"Chemistry untuk apa? Setahu gue kita bukan artis yang butuh itu."
Yoon menghela nafas. Susah ya, kalau kedua pemahaman dua insan ini berbeda dari pasangan lainnya.
"Bukan kimia Soobin, dan siapa bilang lu berdua artis? Maksudnya lu berdua latihan keintiman agar keliatan kalian kayak pasangan sebenarnya, meski kalian pacaran pura-pura."
Karina serta Soobin segera paham, dan Cowok itu langsung bertanya.
"Berarti didepan umum gue harus keliatan intim dengan Karina?"
Yoon mengangguk, sementara Karina merasa agak malu? Membayangkan kedekatannya dengan Soobin tapi buyar dengan kalimat cowok itu lagi.
"Apakah gue harus pikul Karina didepan umum?"
13/02/23
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
application pair
FanfictionSetelah putus dari mantan pacarnya Karina nggak berniat untuk pacaran bukan karena dia belum move on, tapi cewek itu merasa sendiri lebih baik. Namun, kesendiriannya malah diartikan oleh orang lain sebagai kenyataan dia belum bisa melupakan mantan p...