Soobin terdiam, nggak mampu berkata apa-apa sebab keseriusan Karina melampaui pikirannya.
Masih segar dalam ingatannya pertemuan pertama keduanya. Dari Soobin membantu menangkap gelasnya yang hampir terjatuh sampai mentraktirnya makanan, jelas sekali sikap Karina padanya terkesan galak bahkan marah-marah. Sama sekali nggak ada manis-manisnya.
Apakah setelah tiga hari perasaanya berubah? Mungkinkah dia naksir padanya? Soobin terkejut dengan pertanyaan dalam hatinya. Kenapa dia begitu penasaran juga soal ini, padahal dia lagi nggak ada niatan buat pacaran dalam waktu dekat.
Mengatur suasana hatinya, Soobin membalas dengan bercanda.
"Jangan serius dong, gue belum siap."
Karina membuang muka. Rasanya salah mengharapakan cowok ini jadi pacarnya.
Yoon menggeleng. Bisakah saat ini Soobin serius menjawabnya dibandingkan main-main seperti ini.
"Pertanyaannya sekarang adalah, apakah lu bisa jadi pacar sewaan Karina?"
Soobin kaget. Dia pikir Karina suka dia, ternyata cewek ini butuh pacar sewa yang sama sekali nggak terpikirkan olehnya.
"Jadi, tadi waktu lu bilang serius ngajak pacaran hanya buat jadi pacar sewaan... "
"Iya lah, emang lu pikir gue tiba-tiba naksir lu kayak cinta pandangan pertama di tipi-tipi."
Ya, nggak mungkin dalam pertemuan singkat, penuh pertengkaran itu berakhir menumbuhkan benih-benih cinta.
Rasanya Soobin mau tertawa. Dia nyaris saja terbawa perasaan, padahal Karina serius ke hal lain.
"Ya, siapa tahu lu terpikat dengan muka gue kayak cewek di luar sana."
Karina melengos, dan Soobin lanjut berkata.
"Tapi apa alasannya lu nawarin gue jadi pacar sewa lu?"
Dalam waktu 10 menit Karina serta Yoon menjelaskan situasinya pada Soobin, yang buat cowok itu lagi-lagi terdiam.
"Intinya lu mau gue jadi pasangan lu ke acara mantan lu kan. Buat buktiin lu udah move on, dan kalau gue setuju lu bakal bayar gue. Gitu?"
"Iya, jadi lu mau apa gak?"
Soobin nggak habis pikir dengan proposal Karina. Ya, selama ini kebanyakan cewek ngajak dia pacaran serius, bukan pura-pura seperti Karina.
"Gak."
"Kenapa gak?"
"Gue bukan cowok bayaran."
Sekarang giliran Karina yang diam. Apa gunanya dia menjelaskan panjang kali lebar kalau ujung-ujungnya dia ditolak.
"Sudah ah, Yoon mending kita bali-"
"SOOBIN~"
Sebelum Karina bisa mengajak Yoon pergi. Sosok cewek berambut pendek muncul.
Tanpa dipersilahkan Chaewon duduk dan menyapa Soobin.
"Soobin, kamu ngapain disini?" tanyanya sambil merangkul lengan Soobin. Pura-pura nggak liat Karina dan Yoon.
Mendorong tangan Chaewon. Soobin balas.
"Jualan kacang."
Yoon tertawa dan Karina membuang muka.
Chaewon mendelik tajam pada Karina dan Yoon, tapi ketika didepan Soobin rautnya berubah lembut.
Karina nggak peduli sama sekali, yang cewek itu inginkan sebaiknya mereka pergi tapi niat Yoon berbeda.
"Hehehe, Soobin masa di kafe jualan kacang. Kamu bisa aja~"
Soobin menghela nafas kurang nyaman dengan nada intim dari Chaewon. Disisi lain Yoon memahami sesuatu dan sebuah rencana sudah terlukis di kepalanya.
Apapun yang terjadi dia bakal buat Karina dan Soobin pacaran.
"Soobin, kam—"
"Ehemm," Yoon berdehem."
Chaewon mengabaikannya.
"Soobin ka—"
"Ehemm, ehemm."
Chaewon kesal, dari awal dia sengaja abaikan dua cewek ini, dan sekarang dia diganggu. Sedangkan Karina bingung apa temannya mendadak sakit?
Chaewon nggak tahan lagi. Dia tidak tahu apa hubungan Soobin dengan dua cewek ini, tapi selama keduanya bukan pacar Soobin ,maka dia bakal menunjukan kedekatannya dengan Soobin biar mereka menyerah mendekatinya.
"Soobin mereka siapa?"
Akhirnya pertanyaan yang ditunggu Yoon terbit.
"Ini Yoon temanku, dan Karina—"
"Pacarnya Soobin."
25/02/23
AA up lagi jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
application pair
FanfictionSetelah putus dari mantan pacarnya Karina nggak berniat untuk pacaran bukan karena dia belum move on, tapi cewek itu merasa sendiri lebih baik. Namun, kesendiriannya malah diartikan oleh orang lain sebagai kenyataan dia belum bisa melupakan mantan p...