8. Jadian, mungkin?

209 48 4
                                    

"Lu sakit ya, mending kita balik aja," ujarnya pelan.

Kursi Karina bersebalahan dengan Yoon. Dia duduk diantara Yoon dan Soobin.

Batuk ini hanya sebagian dari akting agar Chaewon sadar dengan keduanya, tapi dia nggak menjelaskan pada Karina.

"Gak, tapi apapun yang gue bilang kedepannya. Lu gak boleh bantah atau balas ucapan gue."

Karina nggak paham dan nggak ada niat untuk peduli dengan ucapan temannya.

Dia hanya berharap keduanya segera minggat dari sini, daripada duduk diam sambil lihat Chaewon sibuk menggoda Soobin. Bukannya Karina cemburu atau marah, tapi lebih kearah dia muak.

"Gak boleh bantah, gak boleh bilang apa-apa? Lu kayak orang tua gue aja."

Yoon tersenyum penuh arti.

Disisi lain Chaewon kesal, lantaran setelah batuk-batuk Yoon malah bisik-bisik dengan Karina seolah tadi dia nggak ganggu Chaewon.

Dia marah, dan bertanya-tanya siapa sih kedua gadis ini bagi Soobin.

"Soobin mereka siapa?"

Sebagai cowok di antara tiga cewek, dia nggak paham kalau diantara ketiganya ada konflik yang tersembunyi.

"Ini Yoon temanku, dan Karina-"

"Pacarnya Soobin."

Karina tarik omongannya soal dia nggak peduli. Apa-apaan dengan kalimat 'pacarnya soobin'? Jelas dia ditolak. Karena itu dia berdiri dari kursinya, dan sebelum Karina bisa bertanya pada Yoon. Chaewon datang dari depannya dan mendorongnya.

"Pacarnya Soobin, gak mungkin!"

Semuanya belum selesai terkejut berlanjut dengan kejutan Karina, yang akan menabrak pelayan dengan nampan berisi dua gelas minuman.

Karina mengutuk Chaewon. Dia bahkan bukan pacarnya Soobin dan juga dia juga nggak punya perasaan apapun terhadap Soobin tapi kenapa dia harus mengalami perlakuan semacam ini.

Karina bersumpah misalnya dia luka maka dia bakal menuntut Chaewon atas kasus dugaan kekerasaan.

Namun saat dia nyaris menabrak pelayan tersebut. Soobin berdiri, menarik pinggangnya dan tanpa persiapan Karina menabrak dadanya dengan kuat.

"Hidungku," gumamnya sambil menstabilkan kakinya.

Soobin lega menatap Karina, saat matanya melihat Chaewon tatapan matanya seketika tajam.

"Lu bisa dapat jawaban tanpa harus mendorong Karina. Selama ini gue diam bukan berarti gue setuju dengan pendekatan lu, dan tanpa gue bilang pun, lu jelas tau gue gak suka sama lu."

Chaewon terdiam dan merasa sedih.

"Apa aku salah, kalau aku suka sama kamu? Lagian apa yang salah, selama kamu gak punya pacar."

Yoon memutar matanya bosan. Apa gunanya bilang Karina pacarnya Soobin kalau Chaewon pura-pura nggak tahu, dan Soobin nggak mengiyakan.

Soobin tersenyum main-main.

"Siapa bilang gue gak punya pacar, ini sekarang Karina pacarku," ucapnya sambil menyentuh bahu Karina dengannya kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa bilang gue gak punya pacar, ini sekarang Karina pacarku," ucapnya sambil menyentuh bahu Karina dengannya kedua tangannya.

Saat orang lain melihat keduanya mereka pasti berpikir Karina bersandar pada Soobin. Padahal ada sedikit celah kecil diantara mereka, tapi Karina tetap bisa merasakan nafas Soobin meniup rambutnya.

Karina tercengang. Sejak kapan mereka pacaran? Awalnya dia mau minta penjelasan pada Yoon, berkelanjutan dia mau protes atas tindakan Chaewon. Namun dia nggak ingin menyela omongan Soobin, karena itu bukan sikap yang sopan.

Karina yang mau bicara berhenti ketika melihat temannya memberi kode dia untuk tetap diam.

"Apa! Dia beneran pacar kamu. Aku gak percaya," balas Chaewon sambil pergi meninggalkan ketiganya.

Karina menarik diri dari Soobin, menatapnya dengan keseriusan.

"Sejak kapan gue jadi pacar lu? Jelas tadi lu nolak."

"Sejak sekarang, lu sakit hati ya?"

"Pret, gak lah."




03/03/23

Vote ya.

Kutunggu yang baca sampai 400 lebih

application pairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang