10. Hitam-hitam

177 43 14
                                    

"Emang undangannya mesti dibuka ya? Kan gak ada tulisan harus gitu."

Sejak dapat undangan dan tahu dia harus datang dengan pasangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak dapat undangan dan tahu dia harus datang dengan pasangannya. Karina sama sekali nggak pernah buka isi dalam undangan tersebut, karena dari sampulnya sudah tertera waktu dan tempat acara nikahan itu berlangsung.

Terus ngapain dibuka kalau informasi yang dia butuhkan sudah dia lihat dari sampulnya.

Karina malas dan merasa itu buang-buang tenaga aja.

"Ya, emang gak ada tapi semua orang kalau dapat undangan mereka buka isi dalamnya. Lu nya aja yang gak mau."

Karina nggak mengangguk tapi diam-diam setuju.

"Sebenarnya dalam undangan Jeno katanya tamu undangan yang datang meski pake dress code hitam."

Karina mengerutkan kening.

"Dress code hitam. Ini maksudnya tamu undangan mesti muncul pakai baju warna hitam?"

"Iya, liat nih."

Yoon memperlihatkan isi undangan dan Karina hanya geleng-geleng merasa ini terlalu berlebihan dan diatur-atur.

"Perasaan kita bakal datang nanti ke acara nikahan bukan pemakaman, kenapa juga mesti hitam-hitam?"

Baru kali ini Karina dapat undangan nikahan, dimana tamu undangannya warna pakaiannya ditentukan sama yang punya acara.

"Ya itu dia juga yang gue gak paham, makanya untuk pakaiannya lu harus bilang sama Soobin. Ya, jangan sampai aja dia muncul pakai warna lain, kan jadi salah kostum."

Soobin? Karina ingat semalam latihannya sama Soobin jauh dari kata normal. Lagian siapa yang belum di sentuh tapi sudah histeris, pokoknya kata Soobin dia nggak bisa sentuh Karina karena bukan muhrimnya.

Karina kesal bukan main lagian mereka kan cuman mau pegangan tangan. Kenapa mesti heboh kayak lagi diajak tidur bareng tapi setelah banyaknya emosi serta pukulan, akhirnya mereka bisa pegangan tangan walaupun tangan Soobin nggak bisa diam.

Dan hari ini pertama kalinya Karina datang ke sarang Soobin. Soobin muncul dari balik pintu dengan muka kusut.

"Apaan sih, masih pagi udah ganggu."

Karina melotot pagi apanya? Ini jelas jam 11 siang.

"Pagi gimana? Ini tuh udah siang coba buka mata lu lebar-lebar dan liat diluar ."

Soobin keluar dan ketemu dengan sinar matahari yang menyengat, seketika dia langsung masuk dalam kosannya.

"Duh, panas banget."

Awalnya Karina telpon Soobin minta dia datang ke tempatnya tapi dia nolak dengan dalih nggak sanggup, masih ngantuk. Terus Karina minta Soobin kirim lokasinya dan datang ke tempat tinggalnya.

"Huh, terus tujuan lu kesini apa? Kalau kangen perasaan semalam gue udah puaskan lu."

Semalam Soobin sudah berusaha ikuti mau Karina meskipun dia dapat tabokan.

Kalau ada yang dengar omongan Soobin mereka pasti pikir ke hal yang negatif. Karina mendengus.

"Sembarangan kalau ngomong. Ya, gak lah tapi gue mau bahas soal undangan."

Setelah Karina ngomongin dan jelasin tujuannya, Soobin agak bingung sampai dia paham.

"Jadi sebagai tamu undangan gue sama lu pakai baju hitam-hitam? Terus pengantinnya baju putih, gitu?"

"Iya, hah kalau pengantinnya gue gak tau pakai warna apa, tapi sih biasanya orang nikah pasti pakai warna putih biar sakral."

Soobin sontak kepikiran sesuatu dan ngomong.

"Kalau tamu undangan hitam-hitam terus pengantin putih-putih, kesannya kayak setan yang datang ke acara malaikat."

Ucapan Soobin nggak salah sepenuhnya tapi kenapa perumpamaan nya harus pakai kata setan dan malaikat?



05/04/23

Masih ada yang nunggu ini gak?

Jangan lupa vote ya

application pairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang