Setelah putus dari mantan pacarnya Karina nggak berniat untuk pacaran bukan karena dia belum move on, tapi cewek itu merasa sendiri lebih baik. Namun, kesendiriannya malah diartikan oleh orang lain sebagai kenyataan dia belum bisa melupakan mantan p...
Nggak sampai lima menit Karina muncul dengan ekspresi tanda tanya?
"Dia ngomong apa? Kok muka lu bingung gitu."
"Dia nanya apa gue punya waktu besok malam."
Yoon sumringah dia kira tebakannya benar bahwa Soobin sebenarnya ada rasa sama Karina.
"Terus-terus lu bilang apa?"
Berbeda dengan nadanya suara Yoon yang penuh semangat. Karina menjawabnya dengan pelan.
"Gak ada."
"Eh, emang besok lu ada kerjaan ya?"
"Ada."
"Sayang banget padahal ini kesempatan buat lu kencan dengan Soobin."
Suara Yoon bercampur penyesalan seolah-olah dia yang nggak jadi kencan. Sedangkan Karina menatapnya dengan aneh.
"Siapa bilang ini kencan? Dia tuh cuma tanya apa gue punya waktu besok. Lu gak boleh bilang sembarangan."
"Sembarangan gimana? Lagian kebanyakan cowok kalau mau dekat sama cewek pasti nanyanya gitu, ya karena mereka bakal ngajak ketemu dan jalan bareng biar bisa pdkt. Gue ngerti kenapa lu bingung, lagian wajarlah kan lu udah lama sendiri jadi kadang lu gak paham ama kode cowok."
Karina merenggut ini bukan soal dia nggak mengerti, yang paling menakutkan adalah ketika Karina berpikiran bahwa Soobin suka dia? Nyatanya kemungkinan dia punya alasan lain mengajaknya bertemu.
Jika memang Soobin butuh bantuan Karina? Dia cukup bilang aja lewat telpon, dan Karina akan siap bantu sebisanya tapi bisa jadi bantuannya membutuhkan sosok dirinya secara nyata? Mungkin iya.
Apa Soobin suka dia, atau butuh bantuannya Karina nggak paham sebelum dia bertemu langsung dengan Soobin.
💙
Lusa malamnya Karina datang ke kafe. Diatas kursi di dekat kaca sudah ada sosok Soobin yang dua minggu lalu ditemuinya.
Ada senyum tipis disudut bibirnya.
"Udah lama ya, lu apa kabar?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada bedanya dia masih tampan seperti biasanya dan Karina kesal memikirkan Soobin tampak biasa saja ketika melihatnya, sementara dia sedikit berdebar?
Karina duduk dengan ekspresi datar.
"Seperti yang lu liat gue baik-baik aja."
Soobin senyum lagi, dan Karina ngomong lagi.
"Utang lu pasti udah lunas makanya lu senyam-senyum mulu."
Senyuman Soobin kian terbit bersama lesum pipinya.
"Gak ada yang larang kan? Kan gue senyum nambah ibadah juga, atau lu cemburu karena cewek-cewek lirik gue."
Karina mendengus.
"Gak, gue masih lebih cantik dari lu ngapain cemburu."
Soobin menggelengkan kepalanya seperti biasa Karina masih senang berdebat dengannya.
"Ya, terus lupa mau makan dulu atau kita nonton?"
"Makan, nonton, maksudnya?"
Raut Karina benar-benar nggak paham, bercampur kaget. Apa mungkin Soobin mengajak dia bertemu dengan tujuan ingin pendekatan seperti yang dikatakan Yoon? Karina nggak mau besar kepala.
"Ya, malam ini gue ajak lu nemenin gue nonton sama makan. Apa ada masalah."
"Gak, apa lu gak punya temen sampai-sampai ngajak gue?"
Soobin tertawa.
"Ada tapi kan masa iya gue jalan berdua ama cowok entar dikira gay lagi. Tapi jujur aja gue pengen jalan sama lu."
Kalimat bagian akhir Soobin begitu menggangu ditambah ekspresi alaminya ketika berbicara seakan-akan ini kebenaran. Percayalah hati Karina terusik dan dia nggak tahan lagi.
"Lu suka gue ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata Soobin membulat.
Karina adalah cewek pertama yang menurut Soobin paling cantik setelah ibunya, cewek yang memberikan tatapan kesal saat menolongnya, selalu mengajaknya berdebat dan bahkan menunjukan kejengkelan ketika keduanya berbicara.
Selain itu juga Karina cewek pertama yang menunjukan bahwa dia nggak tertarik padanya, justru itu Soobin nyaman memperlihatkan sosok dirinya yang apa adanya. Tanpa rasa takut Karina akan sama dengan cewek lainnya.
