Crap? ❥ Ishaq Nirwasita

591 78 8
                                    

Ishaq Nirwasita x Reader

Lanjutan dari chapter 'Beautiful'

Good/Bad Fortune ©Ariel Duyung

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

"Soalnya ... (Name) yang sekarang lebih cantik sih dibanding saat SMP."

Kalimat itu terus terbayang bahkan hingga bel tanda istirahat berbunyi. Sialnya, setiap kalimat itu terlintas dalam kepala, wajahku turut memanas, dan perasaan bahagia membuncah dalam dada.

Tapi tidak boleh! Aku tidak boleh baper begini!

Ishaq tetaplah Ishaq. Begitu-begitu ia cukup populer di kalangan para gadis dulu, jadi tak heran kalau mulutnya jago mengatakan hal-hal manis. Aku tidak boleh terlalu mengedepankan perasaan.

Itu pasti sekadar omong kosong belaka. Caranya beramah-tamah setelah sekian lama tak bertemu.

Benar, pasti tidak ada maksud lain--

"(Name) yang sekarang lebih cantik."

SIALAN, AKU BAPER! Kugebrak meja keras-keras, membiarkan benda mati tak bersalah itu menjadi pelampiasan rasa saltingku.

"Waduh, kalem dong. Mejanya diem aja kenapa kau pukul?"

Kuangkat wajahku, menatap paras tampan-- menjengkelkannya yang tengah berdiri di depan mejaku. Senyum menawan-- anehnya setia tersemat pada wajah.

Kutatap Ishaq dengan nyalang. "Kenapa kau di sini, sih?"

"Eh, memangnya gak boleh? Aku 'kan mau lihat bidadari." Ishaq menyeringai jail, menyentuh ujung hidungku dengan jari telunjuknya.

ISHAQ SIALAN!!

BUK!

Tanpa basa-basi, aku langsung menonjoknya.

❣❣❣

Setelah kejadian aku menonjoknya, Ishaq tidak muncul lagi di hadapanku sampai bel pulang sekolah berbunyi. Sebenarnya sih aku merasa bersalah, hanya saja ... itu 'kan salahnya juga! Kenapa coba aksinya meresahkan begitu?

Tidak aman tahu, untuk diriku yang gampang baper.

Apalagi--

Aku masih sedikit menyukainya. Hanya se-di-kit, oke?

Jadi wajar saja aku lebih mudah baper.

Namun, tetap saja ..., tidak boleh mudah baper! Ayo perkuat benteng hatimu, diriku! Jangan baper!

"(Name)!"

Ishaq sialan, bisa tidak kamu musnah saja dari dunia? umpatku dalam hati.

"Apa?!" tanyaku ketus.

"Kok kau galak banget, sih? Mana tadi aku ditonjok pula," protes Ishaq, memajukan bibirnya.

DEMI TUHAN, LUCUNYA-- ah, apa sih? Jangan salting! Jangan baper!

Kugaruk kepala sambil memalingkan wajah, berusaha tidak melihat wajahnya. "Soal yang tadi maaf .... Aku refleks," tuturku pelan.

"Yah, gak apa-apa, sih. Gak sakit juga. Cuma ... kenapa tiba-tiba nonjok, sih? Aku 'kan gak ngapa-ngapain," katanya tanpa dosa.

"Gak ngapa-ngapain?" Aku menatapnya dengan tangan sudah terkepal menahan jengkel. "Daritadi omonganmu tuh-- ukh! Pokoknya kata-kata sok manismu nyebelin banget! Jadi gak usah ngomong gitu lagi!" pekikku, menunjuknya tepat di wajah.

Ishaq memiringkan kepalanya. "Sok manis ...?"

"Eh, kelihatannya begitu, ya? Padahal aku serius saat mengatakan itu semua!"

AKU BAPER, SIALAN!

- fin -


Jiakh, si nem malu-malu tapi mau.

Hope you like it! Please vote and comment!

𝗦𝗨𝗣𝗣𝗢𝗥𝗧 𝗦𝗬𝗦𝗧𝗘𝗠 [REQUEST CLOSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang