|| 3 || Instastory

41 6 0
                                    

Karena Alfa bersedia direpotkan, maka Flo juga nggak akan menyia-nyiakannya. Karenanya mereka pergi ke salah satu mall terdekat dan langsung pergi ke bagian supermarketnya soalnya Flo juga mau belanja stok mie instan dan makanan instan lain macam sosis dan nugget untuk mengisi kulkasnya.

Flo sedang mendorong troli belanja di antara rak-rak skincare sembari Alfa mengikutinya di belakang. Tadinya sih cowok itu menawarkan untuk mendorong troli yang langsung ditolaknya. Habis gimana nantinya kesannya malah kayak pacaran padahal kan nggak begitu.

"Kayaknya banyak banget belanjaan lo."

"Kalau dilihat-lihat iya, sih. Soalnya pada habis barengan. Oiya—habis ini gue masih harus cari rak mie instan sama sosis-sosisan. Nggak apa kan, ya?"

Alfa memiringkan kepala. "Masih harus ditanya?"

"Emang apa jawaban lo?"

"Ya nggak apa-apa, dong. Kan sekalian juga Flo."

Flo langsung nyengir mendengar jawaban itu. "Takutnya lo nunggu lama."

"Oh, tenang aja. Ini nggak gratis, soalnya ada bayarannya."

"Dih! Tadi katanya sekalian karena searah?!"

"Kan tadi. Sekarang mah beda."

Flo agak merasa tertipu, tapi kemudian menyerah karena ya nggak mungkin lah ya Alfa minta bayarannya yang aneh-aneh atau yang nggak ngotak macam minta dibeliin mobil keluaran terbaru.

"Yaudah, apa?"

"Kita jalan dulu aja, sambil gue mikir."

Dari rak-rak berisi berbagai macam skincare keduanya langsung menuju ke area dimana banyak frozen food dijejer. Flo mengambil beberapa kantung. Mereka baru selesai belanja dan membayar setengah jam kemudian.

Keduanya berjalan beriringan sambil memegang es krim cokelat di tangan masing-masing. Tadinya sih Flo kira Alfa akan langsung memberitahu soal bayaran yang dimintanya, tapi cowok itu nggak mengatakan apa-apa bahkan saat mereka sudah ada di area parkir dan memberikan helm ungu terang ke arahnya. Flo heran, tapi tetap diam aja. Soalnya lumayan kalau Alfa mendadak pikun.

Alfa baru buka suara ketika mereka sudah sampai di halaman luas rumah kosnya. Langit sudah nggak seterik tadi siang dan itu agak membuatnya bersyukur karena setidaknya ada angin yang berhembus dan bikin kegerahannya berkurang. Flo baru saja mau mengucapkan terimakasih dan pamit ketika Alfa meraih pergelangan tangannya. Dia sempat kaget walau dapat menguasai diri dengan cepat sebab kantung belanjaannya yang berat di salah satu tangan.

"Gue udah selesai mikirnya."

"Hah?"

Wah, ternyata Alfa nggak pikun mendadak pemirsa.

"Soal bayaran yang gue minta."

"Ck, gue kira lupa."

"Nggak akan, lah."

"Jadi apa?"

"Temenin gue makan siang."

"Besok? Di Jerman?"

Alfa langsung menggeleng. "Nggak, dong. Waktunya sih nggak tahu, ya. Kalau tempat nantilah gue calling-calling."

"Duh, kenapa gue merasa baru saja dimanfaatkan, ya? Jangan-jangan lo mau bikin mantan lo cemburu lihat lo sama gue, ya?"

LoverBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang