Sejujurnya Flo masih kepikiran tentang pertengkaran nggak terduga antara Divna dan Dimas. Ada simpati bercampur penasaran, namun nggak ada cara baginya untuk menyelesaikan itu karena Flo terlalu ragu untuk bertanya langsung. Selain karena takut ketahuan nguping Flo juga nggak yakin bisa membantu Divna agar masalahnya selesai, karena sejauh yang dia tangkap masalah yang dihadapi katingnya itu kemungkinan tentang masalah hati. Sesuatu yang jelas bikin Flo nggak lebih berpengalaman dari Divna sendiri.
"Lo kelihatan banyak pikiran. Lagi ada masalah?"
Flo agak tersentak saat merasakan belaian di pipinya tapi nggak lama tersenyum saat mendapati Virgo bergabung dengan duduk di sofa. Iya, sekarang Flo sedang ada di tempat cowok itu. Soalnya suntuk banget di kosan karena yang lain pada sibuk. Lagi, walau di sana ada Divna tapi beberapa hari ini, atau mungkin seminggu setelah kejadian di kelas bersama Dimas, entah kenapa cewek itu jadi sedikit lebih pendiam ke semua penghuni kos. Setidaknya itu yang Flo rasakan.
"Emang."
"Dan apa itu?"
"Masalah cewek sih, Kak."
Virgo mengangkat bahu dan semakin mendekat ke arahnya, membuat tangan cowok itu dapat dengan leluasa menyentuh bahunya dan memberi belaian di sana. Flo menatap itu sejenak, tapi kemudian menunduk lagi untuk menatap Seblak yang ada di pangkuannya.
"Bukan masalah gue sih, Kak. Ini masalah temen gue, namanya Divna."
Cowok itu sedikit memperbaiki duduknya lalu kemudian melihat ke arah Flo lagi. "Emangnya kenapa sama si Divna ini?"
"Lo inget nggak yang mana? Dia kating gue, sekaligus salah satu yang paling deket sih terutama waktu di kosan."
Bahu Virgo terangkat sejenak lalu kepalanya menggeleng beberapa kali. Wajar banget sih sebenarnya kalau Virgo nggak kenal sama Divna, soalnya walau berteman dengan Vonny yang notabennya adalah teman Virgo, katingnya yang satu itu nggak jauh beda dengan dirinya. Tipe-tipe mahasiswa kurang pergaulan yang temannya itu-itu aja dan kalau punya temen di luar departemen apa lagi fakultas paling cuma satu atau dua orang.
"Kenapa?"
"Tadi gue nggak sengaja lihat kak Divna sama temen lo."
"Teman ... gue?" Wajah Virgo berubah jadi agak ragu begitu mendengar jawaban Flo.
"Iya. Dimas, temen lo yang pernah ketemu di lift itu."
"Emang kenapa sama Dimas dan temen lo ini?"
Flo nggak langsung menjawab karena mendadak merasakan pergerakan Seblak di pangkuannya. Kucing kecil itu berjalan turun dari pangkuannya lalu setelah mengambil ancang-ancang melompat turun dan berjalan ke arah dimana Virgo meletakkan litter box kucing itu. Tanpa bisa ditahan Flo tersenyum melihatnya, namun senyum itu nggak bertahan lama karena dibuat kaget dengan sentuhan ringan di ujung bibirnya.
"Gimana kalau hari ini lo nginep lagi?"
"Di tempat lo? Lagi?"
"Lo ngomong begitu seakan kemarin lo nginep di sini."
"Kan sering."
"Nggak apa-apa, dong. Lagian kita juga nggak aneh-aneh kan di tempat gue."
Kalau dipikir memang iya, tapi orang yang tahunya cuma melihat Flo wara-wiri ke apartemen Virgo pasti nggak mikir begitu. Takutnya kalau dibiarin lama-lama jadi skandal juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LoverBoy
Romance"I don't need a perfect one, I just need someone who can make me feel I'm the only one." *** "Flora." Panggilan itu membuat Flo langsung berbalik. "Hm?" "Janji balik sama gue, ya?" Tanpa bisa ditahan Flo langsung tersenyum. "Iya, gue pasti balik kok...