"Suna, kamu udah sholat isya? "
"Udah bunda" jawab Suna lalu kembali menatap TV untuk lanjut menonton bola.
"Ayah kamu udah pulang?" Tanya Kania lagi.
"Udah, tadi ayah nanya bunda juga, terus aku jawab 'bunda lagi di rumah tante kayra'" jawab Suna jujur.
"Ya udah, kamu sekarang tidur jangan begadang, nanti kalau begadang gak sholat tahajjud nangis" kata Kania.
"Iy bunda" jawab Suna dan mematikan TV.
Sebelum ke kamar Kania mencium kening putra semata wayang nya.
###
Brumm
Sebuah motor memasuki halaman rumah yang cukup besar, yah yang penting mah mobil pemiliknya masuk.
"Kakak" seorang anak kecil berumur 6 tahun berlari ke arahnya.
"Fania" orang tersebut langsung memeluk dan menggendong anak kecil tersebut.
"Mau jalan-jalan kemana, hmm? " tanya nya pada anak kecil tersebut.
"Keliling komplek aja kak" ucap anak kecil sambil tersenyum.
"Ok, ayok jalan" ajaknya.
"Futa, jangan terlalu malam pulangnya, bunda siapin makan malam nanti. Kita makan bersama papamu akan pulang hari ini. " ucap seorang wanita yang berdiri tidak jauh dari mereka berdua.
"Oh, ok futa jalan-jalan dulu sama fania bunda" ucap futakuchi.
"Iy hati-hati" balas Via yang merupakan bunda dari mereka berdua.
Saat makan malam*
"Futa, nanti selesai makan temuin papa di ruang keluarga" ucap Farrel yang merupakan papa futakuchi.
Futakuchi yang di suruh hanya menjawab dengan deheman.
Ruang keluar*
Setelah futakuchi selesai makan, dia pergi ke ruang keluarga seperti apa yang di minta oleh papa tadi saat makan malam. Lalu futakuchi duduk di sofa yang berbeda dengan papanya.
Saat Farrel ingin bicara, Farrel menghela nafas dan mulai mengeluarkan suaranya.
"Futa, papa akan menikahkanmu dengan anak dari temen papa"
"Apa, menikah? Aku udah punya pilihan sendiri pa..... " futakuchi yang mendengar nya langsung tersentak dengan ucapan papanya.
"Gak, Futa gak mau. Papa kan tau kalau aku punya pacar" lanjut futakuchi.
"Papa tau kalau kamu punya pacar, tapi papa gak akan pernah ngerestui hubungan kalian" jawab papa Farrel.
"Bagaimanapun papa akan tetap menikahkanmu dengan anak teman papa" -Farrel
"Tapi-
"Gak ada tapi-tapian, kamu nolak warisan almarhum mama kamu gak akan papa kasih" Farrel langsung memotong ucapan Futa.
Futakuchi yang mendengar ucapan papa tidak bisa melakukan apapun selain menuruti permintaan papanya. Setelah futakuchi berbicara dengan papanya tadi soal pernikahannya dia pergi ke masuk ke kamar dengan hati yang merasa jengkel pada sang papa yang hendak menjodohkan nya.
"Mas, kamu jangan terlalu kek gitu" ucap seorang wanita yang datang dari belakang Farrel.
"Ya... Mas gak mungkin ngingkarin janji mas sama temen mas, kami udah berjanji akan menikah kan anak kami pada saat umur mereka yang menginjak usia 17 tahun. " jelas Farrel.
Wanita itu hanya bisa menghela nafas saat mendengar ucapan suaminya.
Sebenarnya hubungan futakuchi dan Farrel tidak terlalu baik sejak meninggalnya Rea, ibu kandung nya futakuchi. Dan via adalah ibu tirinya. Ayah futakuchi menikah lagi di saat umur futakuchi 10 tahun.
Memang futakuchi awalnya tidak setuju kalau ayahnya menikah lagi, tapi apalah daya futakuchi kecil. Yang hanya bisa menuruti ayah nya.
Toh, ibu tiri futakuchi juga baik. Akhirnya futakuchi menerima via sebagai ibu nya juga. Dan soal fania, dia memang adik kakak cuman berbeda ibu.
Futakuchi dan fania sangat susah untuk di pisahkan, karena mereka dari kecil sering bermain bersama. Bahkan untuk tidur, mereka sering tidur berdua.
Fania yang memang dari kecil sering main dengan futakuchi membuat dia susah untuk berpisah dari kakaknya. Saking manjanya sama futakuchi, kalau mau tidur harus di temenin sama futakuchi. Tapi sejak masuk SAM futakuchi sudah mulai jarang bermain dengan adiknya bahkan pulang telat atau gak nongkrong sama temennya.
TBC
Gimana, udah bosan kah atau lanjut ceritanya? Pasti garing.
Jangan lupa vote atau komen untuk meninggalkan jejak di book ini.
YOU ARE READING
Perjodohan ||-Haikyuu Religi-||
RandomMengisahkan bagaimana kehidupan para santri di pesantren dan para anak geng motor 'Black Penter'. Bagaimana reaksi futakuchi yang akan dijodohkan dengan cucu dari kiyai. . . . . . . . Gimana, penasaran dengan kelanjutannya. mari baca