Warna Merah Sangat Cocok Untuk Nya

38 7 0
                                    

Malam yg cukup mengagetkan sudah berlalu bagi jieun,pagi yg diharapkan akan hangat pun datang walaupun awan hitam mulai mendatangi seoul satu persatu.

Di kantor tempat kerjanya,nampak jieun yg masih saja memegangi hp nya,ia sudah seperti itu semenjak ia mengetahui bahwa dirinya di tuntut oleh mantan pacarnya.

"Cih..dasar brengsek..mentang-mentang ayahnya menteri pertahanan,jadi dia seenaknya menuntut orang..lihat anak manja ini,dia hanya membaca pesanku.. dasar..awas kalo kita bertemu lagi,akan kupastikan dia tidak bisa memiliki keturunan.."gumam jieun kesal.

Kekesalan jieun terus berlangsung hingga jawaban yg ia tunggu-tunggu datang.

"Bagus!walaupun kami akan bertemu di apartemennya,akan aku pastikan pria itu mencabut tuntutannya..."jieun nampak bertekad.

Jieun lalu mengalihkan pandangannga ke luar jendela kaca di sampingnya,ekspresi kesalnya pun perlahan menghilang dan menjadi diam.

"Hari ini juga hujan..sama seperti semalam..ah,aku berharap hari-hari damai ku segera kembali..."batin jieun mengalihkan pandangannya ke cincin giok putih yg melingkar di jari manis nya.

Di sisi lain,tepat nya di apartemen Jime, nampak Yuu yg juga sedang melihat ke jendela,ke langit seoul yg mendung.

"Aku tidak jadi menjemput nya karna jadwal kerja yg mendadak..apa dia menungguku?"batin Yuu.

Aktivitas melamun Yuu pun segera berhenti saat Jime kembali ke tempatnya.

"Apa yg kamu lihat Yuu...?"tanya jime pelan.

"Hmm...bagaimana dengan wanita yg ku minta awasi?"tanya Yuu tidak menjawab pertanyaan Jime.

"Dia..dia di tuntut oleh mantan pacarnya dengan tuduhan penyerangan dan kekerasan,dan mantan pacarnya itu kebetulan adalah anak dari menteri pertahanan.."jawab jime ringkas.

"Di tuntut..jime,terus awasi wanita itu.. laporkan padaku kemana pun ia pergi dan utus pengawal profesional untuk melindungi nya dari kejauhan..dan selidiki tentang semua orang yg ditemuinya,yg berhubungan dengannya bahkan yg hanya kenalan saja..selidiki semua dan laporkan padaku.."sahut Yuu serius.

"Baiklah..."Jime lalu pergi meninggalkan Yuu untuk mengerjakan perintah Yuu.

Sedangkan Yuu kembali menoleh ke jendela kaca,nampak rintik hujan yg mulai jatuh membasahi jalanan seoul.

Yuu lalu berdiri dan mengambil syal merah yg terletak di atas mejanya,ia menatap syal itu dengan sendu beberapa detik lalu memakai nya.

"Hari ini..dingin.."gumam nya sembari berjalan keluar dari ruangan itu dan keluar dari apartemen jime lalu mobil Yuu melaju di jalanan seoul.

Tak lama kemudian setelah mampir di beberapa toko,Yuu kemudian berhenti di depan perusahaan tempat jieun bekerja, ia keluar dari mobil nya dengan beberapa bungkusan di tangannya dan ia juga membawa sekuntum mawar merah di tangannya.

Yuu lalu naik lift,di lift ia mengirim pesan kepada jieun untuk bertemu di depan kantor jieun,namun jieun mengubah tempat mereka bertemu di tangga darurat.

Di depan kantor jieun,nampak jieun yg bergegas berjalan ke arah tangga darurat, ia nampak panik.

"Aish..apa yg dilakukan bocah itu?kenapa dia suka sekali kesini?bagaimana jika orang-orang di kantor ku melihat nya... bisa-bisa aku jadi bahan gosip.."oceh jieun masuk ke dalam tangga darurat,namun langkah nya langsung berhenti seketika tepat ketika pintu tangga darurat tertutup.

"Syal..syal itu.."batin jieun melihat Yuu, tepat nya ke syal merah yg melingkar di leher Yuu,dan Yuu pun faham kenapa jieun melihat nya seperti itu.

Yuu lalu melangkah mendekat ke jieun "Yg kamu fikirkan benar..ini syal yg kamu berikan padaku.."ucap Yuu sembari mengeluarkan jaket dari bungkusan yg ia bawa dan memakaikannya ke jieun.

"A..pa ini?"jieun kaget,ia mau melawan namun tubuh nya seolah tak mau di gerakkan,perkataan hati nya ternyata lebih berpengaruh daripada perkataan otaknya.

Yuu lalu mengambil syal berwarna merah yg baru ia beli dan memakaikannya ke leher jieun,setelah itu lanjut ke sarung tangan dan penutup telinga,dan terakhir Yuu meraih tangan jieun dan memberikan sekuntum mawar merah tadi kepada jieun.

"Ah..lihat lah..sepertinya bocah ini takut aku kedinginan.."batin jieun tersenyum tipis sambil melihat bunga mawar merah yg ia pegang.

Yuu melihat jelas senyuman Jieun barusan, Yuu pun ikut tersenyum tanpa sadar.

"Kembali lah ke kantormu..minum dan makan yg hangat..hari ini akan dingin.." ucap Yuu hangat,ia tak melepaskan pandangannya sedikit pun dari jieun, tatapan datar itu sesungguhnya diselimuti kasih sayang dan cinta yg melimpah.

Jieun terdiam mendengar ucapan Yuu, ucapan Yuu barusan sama dengan ucapan ibu nya setiap hujan turun membasahi seoul "Baik..baiklah.."sahut jieun tersenyum manis.

Dan tatapan Yuu tak lepas sedikit pun dari jieun saat melihat senyuman manis jieun.

Tanpa sadar Yuu melangkah mendekat sembari berkata "Maaf.." dan mencium kening jieun.

Jieun seketika kaget,itu terlihat jelas dari matanya yg terbelalak dan jari-jari tangannya yg mengepal.

"Pergilah.."ucap Yuu tersenyum tipis,dan jieun yg kesadarannya entah di mana itu, berbalik dan berjalan pelan keluar dari tangga darurat.

"Apa..apa yg terjadi?kenapa?kenapa jantung ku berdebar kencang?kenapa?" gumam jieun semakin jauh dari tangga darurat,dan dirinya yg memakai syal merah dan memegang bunga mawar merah itu nampak sangat cantik.

Waktu berlalu,nampak jieun yg sedang berdiri di depan lift sebuah gedung apartemen,wanita itu tengah menutup payung nya yg baru saja ia pakai agar dirinya tak basah karna hujan yg lebat, jieun lalu memantapkan dirinya,itu terlihat jelas dari ekspresi nya yg yakin dan serius, ia lalu naik lift dan berjalan pelan hingga ia berhenti melangkah tepat di depan pintu apartemen mantan pacar brengsek nya alias Yeo Bang anak dari menteri pertahanan korea selatan.

Jieun lalu memencet bel dan pintu di buka oleh Yeo Bang,namun kening jieun langsung berkerut saat melihat selingkuhan Yeo Bang yg sedang berdiri di belakang Yeo Bang dengan pakaian tidur seksi sambil menyeringai.

Waktu berlalu semestinya dan malam yg gelap pun di jalani,di rumah yg hanya di huni oleh jieun seorang,nampak jarum jam tengah berada di angka empat pagi,selain itu juga nampak jieun tengah tertidur lelap di atas kasurnya.

Di dalam kegelapan rumahnya,terlihat dua pasang kaki pria yg berjalan mengendap seolah tengah mencari sesuatu,mereka lalu berjalan masuk ke kamar jieun dan salah satu dari mereka langsung menutup hidung jieun dengan kain yg sudah disemprotkan obat bius,lalu pria itu merangkul jieun dengan kedua tangannya dan membawa pergi jieun yg tak sadarkan diri itu keluar dari rumah jieun dan mobil dua pria itu pun melaju kencang di jalanan seoul,sedangkan jieun masih berbaring tak sadarkan diri di dalam pangkuan pria berkulit putih itu.

Dan waktu masih berjalan bagaimana mestinya hingga satu persatu bintang yg berkelap-kelip di atas langit malam tenggelam di telan cahaya matahari pagi yg perlahan datang menyelimuti seoul,dari terangnya matahari pagi ini,sepertinya hari ini akan hangat tak seperti kemarin.

🌴🌴🌴🌴🌴

Senen,20 februari 2023

Jangan lupa votenya ya😁

Don't Obsess Over Me/Jangan Terobsesi Padaku( IU And Kim Taehyung/Vbts) TAMAT !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang