Pagi yg dingin ditemani rintik hujan kembali datang menemui tokyo,kumpulan awan yg gelap itupun kompak untuk menutupi sinar dan cahaya sang mentari.
Di kediaman dengan keamanan tingkat tinggi milik Yuu,nampak jieun yg sedang tertidur lelap di temani mimpi yg pasti akan mengacak-acak perasaan jieun ketika bangun nanti,pasalnya mimpi tentang ia yg menjadi sukarelawan ambulance itu adalah salah satu dari ratusan mimpi dimana Yuu menjadi keberadaan penting.
"Hahhh.."jieun terbangun dari tidurnya langsung sepenuhnya bangun,bahkan ia langsung duduk dari posisi tidurnya,efek dari mimpi nya memang hebat.
"Ah..hahahah..haha..lucu sekali..kenapa? kenapa dia?kenapa harus si bocah yg datang!!!arghh...padahal ku kira genre mimpi ku kali ini thriller misteri..soal nya kan aku kecelakaan pas ngawal ambulanc.. tapi!!tapi kenapa tiba-tiba datang si bocah!! dan kenapa pula aku mengikutinya sembari memegang ujung jas nya?kenapa? kenapa??ahhh..aku tak fahamm..genre nya seketika menjadi imut romantis..aku benar- benar tak suka..ku kira aku akan mati di kecelakan itu..terus berinkarnasi jadi raja iblis atau psikopat gitu..kan keren..tapi!! tapi kenapa si Yuu malah seenaknya masuk mimpi kuuuu!!!argh.."celoteh jieun tak suka dengan kelanjutan mimpi nya.
Namun ia tak menyadari keberadaan Yuu yg sudah berdiri sedari tadi di dekat pintu kamarnya,saat ini siapapun yg melihat Yuu pasti akan mengira Yuu adalah seorang pria yg penuh dengan emosi,pasalnya pria muda yg selalu memperlihatkan ekspresi dingin itu saat ini tengah tersenyum dengan pipi nya yg merona di temani degup jantung yg terasa sangat dekat di telinganya,bahkan udara pagi yg dingin di sekelilingnya seketika menjadi hangat baginya.
Yuu lalu melangkah ke arah kasur jieun "Kenapa dengan ku?..kamu segitu rindu nya kah dengan ku sampai sampai terus menyebut nama ku di pagi hari?ah..atau haruskah aku tidur bersamamu agar kamu bisa melihat wajah ku setiap kamu bangun?"Yuu menggoda jieun dengan penuh senyuman.
"Yuu??kapan?semenjak kapan kamu ada di situ?ha?"jieun sangat kaget dengan kemunculan Yuu yg tiba-tiba,apalagi tampang Yuu saat ini nampak lebih hangat daripada biasanya.
"Hmm?dia juga bisa berekspresi kek gini ya?ku kira dia cuma bisa berwajah es sambil menekan orang lain..tapi lihat wajah nya sekarang..dia tampak seperti manusia pada umumnya..hangat.."batin jieun tak melepaskan pandangannya sedikitpun dari Yuu.
"Aku suka kamu terus melihat ke arah ku dan memandangi ku..tapi jika kamu terus seperti itu,jangan salahkan aku bila aku menyerang mu nanti.."ucap Yuu sembari memakaikan syal merah ke leher jieun dan lanjut ke sarung tangan dan kaos kaki.
"Huff..aku bahkan tak ingin membantah kata-kata nya lagi..aku yakin aku tak bisa melawan pria ini.."batin jieun,wanita itu hanya diam sambil menampilkan ekspresi cemberut.
"Kamu akan pergi kerja?"tanya jieun mengalihkan pembicaraan.
"Ya..kenapa?kamu tak ingin aku pergi,jika kamu mencium pipi ku,maka aku tidak akan pergi.."sahut Yuu sambil merapikan rambut jieun yg berantakan karna habis tidur.
"Hah..ujung-ujungnya ke sana juga..apapun topik yg aku bahas,bocah ini selalu bisa mengakhiri nya dengan caranya.."batin jieun lagi,jieun pun memilih diam.
Yuu tersenyum tipis melihat jieun yg diam dan cemberut,di dalam hatinya ia merasa senang menggoda jieun,ekspresi jieun yg cemberut dengan pipi yg merona itu benar-benar menarik bagi Yuu.
"Aku memperkerjakan koki korea beberapa hari yg lalu,aku menyuruhnya membuatkan makanan hangat khas korea.. aku kira kamu pasti merindukannya ketika hujan seperti hari ini..walau sebenarnya dengan kehadiran dan pelukanku kamu juga bisa merasa hangat,tapi kali ini aku harus pergi karna urusan penting..jadi bersabarlah dan tunggu aku pulang.."Yuu mengatakan segala isi hatinya tanpa menutupi apapun,di ujung ucapannya ia mengecup hangat kening jieun lalu ia tersenyum.
"Ah..kamu!kamu semakin seenak-enak nya ya!bukankah kamu harus minta izin dulu sebelum mencium ku ha?!"jieun kesal,ia memberi jarak sembari memegangi keningnya,namun wajahnya saat ini benar-benar merona.
Yuu terus saja tersenyum "Lagipula aku yakin kamu pasti mengizinkan ku untuk menyentuh mu.."sahut Yuu sambil memakai jas nya dan melangkah ke arah pintu kamar jieun.
"Aku pergi..rindukan aku ya..eunchaan.."
pamit Yuu tersenyum,dan akhirnya ia keluar dari kamar jieun."Hahh..apa?apa katanya?itu bocah seenaknya saja dengan yg lebih tua ya.. kemarin kemarin juga begitu..ah,hari itu untung saja aku bisa mengatasinya.."oceh jieun sembari menyelimuti dirinya dengan selimut,jieun pun kembali teringat dengan kejadian tiga hari yg lalu,tepatnya pada malam ketika Yuu pulang dari pesta perusahaanya.
Tiga hari yg lalu di malam yg dipenuhi bintang,nampak Yuu yg membawa wajah jieun ke dekat wajahnya hingga berjarak sejengkal,mata mereka yg saling bertatapan,suara nafas masing-masing yg terdengar jelas dan mengenai wajah masing-masing,degup jantung yg semakin kencang,dan rasa panas yg tiba-tiba memenuhi dada mereka benar-benar dalam tingkat tinggi saat ini.
Namun setelah melihat wajah Yuu dengan dekat,jieun menyadari ada yg aneh dengan wajah Yuu "Dia?mabuk?"fikir jieun melihat pipi Yuu yg merah.
Jieun lalu melepaskan dagunya dari genggaman Yuu "Kamu mabuk ya bocah?!"
tanya jieun sembari mencium aroma baju Yuu,dan benar saja,pakaian Yuu dipenuhi aroma wine berkualitas tinggi.Jieun lalu bangkit dari tempat tidurnya,ia berniat menyuruh Yuu pergi dari ruangan itu,namun tiba-tiba Yuu merangkul pinggang jieun dari belakang.
"Hihhh!!"batin jieun merinding tiba-tiba pinggangnya di peluk Yuu yg sedang duduk.
"Hei!selagi aku bicara baik-baik..lepaskan.. lepaskan kata ku..Yuu?lepasssss!!"jieun yg kesal karna ucapannya tak di sahut Yuu pun mengambil tindakan ekstrem dengan memukul kepala Yuu dengan hiasan kayu yg ada di atas meja samping kasur,dan Yuu pun seketika pingsan,namun jieun langsung menampung kepala Yuu yg hampir jatuh ke meja.
"Hahh..jangan salah kan aku ketika kamu bangun ya..aku sudah bilang lepaskan.. jadi ini bukan salah ku..huf..aku tak ingin kena tuntut karna penyerangan lagi sih..." gumam jieun sembari memindahkan Yuu ke atas kasur dengan sekuat tenaganya, tentu saja itu karna bobot tubuh Yuu yg jauh lebih berat daripada jieun.
Namun ketika jieun selesai menyelimuti Yuu,Yuu tiba-tiba meraih dan menggenggam tangan jieun di dadanya.
"Akh!"Jieun cukup kaget,ia ingin melepaskan tangannya,namun gumaman Yuu seketika membuat jieun terdiam.
"Jangan..jangan pergi..jangan tinggalkan aku..ayah..ibu..eunchaan..jangan pergi.."
gigauan Yuu dibarengi ekspresi wajahnya yg sendu."Hmm..kamu menderita ya..maaf..maafkan aku bocah.."gumam jieun melepaskan tangannya dengan pelan dari genggaman Yuu,ia lalu duduk di kursi samping kasur dan melihat wajah Yuu sembari menopang dagunya dengan kedua tangannya.
"Melihat mu seperti ini..membuat ku merasa bersalah dengan keputusan ku tujuh tahun yg lalu..jadi,tidurlah yg nyenyak.."jieun meletakkan kepalanya di kasur dan menepuk ringan dada Yuu agar Yuu lebih tenang dan tidak menggigau lagi.
Jieun terus seperti itu hingga Yuu tak lagi menggigau,namun malam yg gelap itu juga membawa jieun ke dalam alam mimpi, jieun pun tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya di atas kasur,tepatnya di dekat lengan Yuu.
🌷🌷🌷🌷🌷
Rabu,22 februari 2023
Jangan lupa vote nya wahai pembaca tercinta😉😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Obsess Over Me/Jangan Terobsesi Padaku( IU And Kim Taehyung/Vbts) TAMAT !!
FanfictionPadahal awalnya Lee Ji Eun hanya iseng,tak di sangka akan berakhir seperti ini.