Hari yg gelap telah berlalu dan pagi datang seperti biasanya walaupun rintik hujan menetes membasahi tanah tokyo,di kediaman milik Yuu,nampak jieun yg masih tertidur di kasur Yuu setelah pingsan kemarin malam karna terlalu kelelahan.
Namun rasa lelah tak menjadi akhir dari rasa sedih kehilangan orang yg dicintainya, saat ini mimpi buruk masih menggentayangi jieun sedari malam,di alam mimpinya yg gelap,jieun memanggil-manggil Yuu yg perlahan menjauh dan meninggalkannya.
"Yuuu!!!"jieun terbangun dari tidurnya, teriakannya yg kencang seketika membuat jime yg baru saja sampai di depan pintu kamar Yuu bergegas masuk ke kamar.
"Apa?ada apa?"tanya jime cemas,namun langkah dan suaranya seketika berhenti saat melihat jieun yg sudah berdiri di dekat jendela,jieun tengah melihat ke luar jendela,dimana gorden jendela hanya terbuka sedikit dan rintik hujan nan gelap perlahan semakin deras.
"Hm.."gumam jime tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mengembalikan niat hidup jieun.
Jime lalu berjalan mendekat ke meja di dalam kamar itu sembari membawa sekardus buku dan juga dokumen, kertas-kertas itu adalah solusi yg dengan susah payah difikirkan jime semalaman agar jieun bersemangat lagi,walau harus sedih sebentar lagi.
"Hei wanita..kemarin kamu mau tahu kenapa aku bersikap seolah sudah tahu yg akan terjadi kan..sekarang berhenti lah melamun dan kesini...aku akan memberitahu kebenaran tentang Yuu kepadamu.."ucap jime sembari mengeluarkan buku-buku yg tak lain adalah diary Yuu selama tujuh tahun lamanya,diary itu pertama kali ia buat saat malam ketika kedua orangtuanya ketahuan berselingkuh dan malam itu adalah saat pertama kali Yuu terbuka ke jieun.
Jieun mendengar ucapan jime,ia lalu menoleh dan berjalan pelan menuju meja, wajah pucat itu masih saja suram dan gelap,matahari yg memberi cahaya ke wajah itu telah pergi untuk selamanya.
Jieun lalu duduk di kursi dan mengambil salah satu diary Yuu,ia mengernyit.
"Ini..diary?"tanya jieun pelan,ia usap lembut kulit sampul diary itu,nampak usang namun masih terawat walau tahun dan waktu mengikisnya.
Jime mengangguk mengiyakan "Bacalah.. kamu akan tahu semua yg membuat mu penasaran selama ini...dan ini..baca dan lihat ini setelah kamu membaca semua diary Yuu.."jelas jime meletakkan kumpulan dokumen di samping jieun.
"Itu apa?"tanya jieun lagi,ia nampak penasaran.
"Itu hal-hal yg dilakukan Yuu dimulai dari ia pertama kali muncul di seoul,tepatnya saat malam kamu mabuk dan berfikir ada sesuatu yg terjadi di antara kalian.."sahut jime datar,setelah itu ia pergi saat melihat jieun yg terdiam entah memikirkan apa.
Jime telah pergi meninggalkan ruangan tempat Yuu tidur dan melakukan banyak hal,sekarang tinggal jieun yg masih menatap diary Yuu yg ia pegang,ia tengah teringat ucapan terakhir Yuu yg mengatakan bahwa tak terjadi apa-apa pada malam itu.
Jieun lalu mulai membaca diary Yuu dengan hikmat hingga satu buku diary untuk satu tahun selesai di baca oleh jieun, di dalam diary itu nampak jelas betapa pentingnya kehadiran jieun bagi Yuu di saat kedua orangtua Yuu meninggalkan Yuu yg masih berumur sepuluh tahun.
Jieun lalu lanjut membaca diary kedua, masih dipenuhi tentang jieun dan jieun lagi,namun tiba-tiba pupil mata jieun membesar saat membaca salah satu halaman yg berisi tentang rasa yg teramat sakit terasa di dada Yuu dan Yuu pun pergi ke dokter mengecek kesehatannya,Jieun tanpa sadar sudah berlinang air mata saat membaca hasil tes kesehatan Yuu yg di mana dokter mendiagnosa Yuu mengidap penyakit jantung bawaan,namun Yuu beruntung karna cepat memeriksanya dan dokter pun memulai perawatannya,di tahun itu lah Yuu bertemu dengan jime saat ibu jime baru saja meninggal karna penyakit yg sama,Yuu yg berada di samping pun menenangkan jime dengan caranya sendiri,setelah itu diary Yuu sekarang diisi oleh kehadiran orang lain selain jieun,mulai hari itu diary Yuu dipenuhi tentang ia dan jieun yg semakin dekat dan tentang jime yg selalu mengikuti Yuu bahkan sampai sengaja pindah sekolah demi berteman dengan Yuu.
"Kata-katanya menyakitkan tapi jujur ya... memang..si Yuu memang orang yg seperti itu sebelum kita mengenalnya lebih dekat.. dia awalnya tajam seperti pisau,tapi saat di kenali lebih dalam,dia hanya seorang anak kecil yg kesepian...hmm..dan aku meninggalkan anak yg kesepian itu tanpa aba-aba dan alasan yg jelas...hah...jieun jieun..apakah kamu masih manusia..tapi kenapa Yuu tak menceritakan tentang penyakit nya padaku?andai aku tahu.. mungkin aku tidak akan menghilang..ah lagi lagi manusia hanya bisa membuat berbagai alasan untuk mengurangi rasa bersalahnya.........maaf..maaf Yuu.."gumam jieun tanpa sadar sudah meneteskan air mata,jieun pun lanjut membaca hingga sampai ke halaman dua hari setelah jieun memblokir akun Yuu,jieun terhenyak saat mendapati noda tetesan darah di diary itu.
"Ini..darah?ah..darah..darah apa ini?"jieun terlihat kaget plus cemas,namun jieun tahu jelas ia tak bisa berbuat apa-apa lagi,semua sudah terjadi dan Yuu pun telah pergi,jieun hanya bisa melihat noda darah Yuu yg perlahan bercampur dengan air mata jieun yg jatuh menetes ke diary itu.
Setelah menangis cukup lama,jieun melanjutkan membaca diary Yuu,di sana tertulis jelas hari-hari kesepian yg dijalani Yuu tanpa jieun,tentang bagaimana Yuu kebingungan dengan rasa sakit kehilangan jieun,rasa sakit itu menjalar merasuki dadanya dan fikirannya dipenuhi oleh semua kenangan yg dilewatinya bersama jieun selama tiga tahun di medsos,Yuu semakin sedih saat melihat tiga hadiah ultah yg diberikan jieun kepada Yuu,Yuu berusaha menghilangkan rasa sedih yg tak jelas itu dengan belajar lebih giat,ia bergadang dan mulai menyusun rencana masa depannya,setelah itu diary nya untuk empat tahun ke depannya dipenuhi dengan rasa rindu kepada jieun dan bagaimana Yuu menerima kenyataan bahwa dirinya tanpa sadar sudah jatuh cinta kepada jieun walaupun dulu ia masih kecil,selain itu diary Yuu juga dipenuhi segala kesulitan yg ia dan jime lewati untuk membangun perusahaannya hingga berkembang menjadi nomor satu di jepang.
Dan saat jieun tersenyum melihat pencapaian Yuu,jieun kembali terdiam saat membalik halaman berikutnya,tertulis Yuu yg baru saja mengecek kesehatannya setelah tiga tahun diabaikannya karna sibuk mengurus perusahaan,Yuu akhirnya pergi mengecek kesehatannya karna muak diceramahi jime seharian,namun Yuu merasa tuhan mempermainkannya saat ia mengetahui bahwa penyakit nya semakin parah dan dokter menyuruhnya untuk bersiap dan jangan lagi mengabaikan kesehatannya,dokter juga menyuruh Yuu untuk mulai membahagiakan diri sendiri alih-alih menyibukkan diri dengan pekerjaan dan pekerjaan,hal itu hanya akan membuat penyakit Yuu semakin kronis,setelah itu Yuu memutuskan untuk mencari keberadaan jieun dan ia langsung membangun kerja sama dengan pemerintah korea dalam bidang perdagangan,itu untuk mempermudah dirinya untuk menjelajahi korea,dan tertulis tentang bagaimana senangnya dirinya saat melihat jieun dari kejauhan, namun rasa senang itu hanya berlangsung sebentar sebab jime membawakan hasil penyelidikan jieun yg memperlihatkan foto pacar jieun dan mantan-mantan jieun yg mencapai lima orang selama tujuh tahun berlalu,Yuu yg sangat marah pun langsung menyuruh jime untuk menyelidiki tentang pacar jieun yg tak lain adalah Yeo Bang.
"Wah dasar...dia mencari tahu tentang aku dan orang-orang sekitar ku seenaknya saja ya...yah orang berduit memang seperti itu.. semua bisa dilakukan dengan uang..hmm.. tapi anehnya aku tak marah..aku malah merasa sedikit senang..disini tertulis jelas bagaimana bocah itu cemburu dengan imutnya.."gumam jieun tersenyum tipis.
Dan jieun pun melanjutkan aktivitas membaca nya yg diperkirakan akan menghabiskan waktu seharian,namun setidaknya wajah jieun mulai bersemangat, wajah mayat hidup yg menyelimuti jieun semenjak kematian Yuu pun perlahan menghilang bersama rintik hujan yg semakin lama semakin reda dan sinar matahari siang pun menyelinap masuk ke jendela kamar Yuu.
🐥🐥🐥🐥🐥🐥
Selasa,4 April 2023
Woahh..episode kali ini dan besok kayaknya bakal sibuk dengan diary Yuu.. hehe..jangan bosan yak teman-teman😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Obsess Over Me/Jangan Terobsesi Padaku( IU And Kim Taehyung/Vbts) TAMAT !!
FanfictionPadahal awalnya Lee Ji Eun hanya iseng,tak di sangka akan berakhir seperti ini.