Langit masih gelap dengan sedikit bintang berkelap-kelip,di kamar Yuu nampak Yuu yg terbaring di kasurnya,selain itu juga ada jieun yg sedang menyelimuti Yuu dan jime yg sedang berdiri di dekat kasur Yuu,atensi jime tak teralihkan dari sikap jieun kepada Yuu.
"Setelah melihat nya dari dekat..aku yakin wanita ini juga memiliki perasaan terhadap Yuu..tapi mungkin dia belum faham saja dengan cara nya Yuu.."fikir jime mengalihkan pandangannya ke Yuu.
Setelah selesai menyelimuti Yuu,jieun menoleh ke jime seolah ingin mengatakan sesuatu "A..anu..itu.."jieun tak tahu harus memanggil jime apa.
"Jime..panggil aku jime.."sahut jime faham.
"Apa yg terjadi?apa ada masalah di tempat kerja Yuu?kenapa dia sampai semabuk ini?"tanya jieun nampak cemas.
"Dia belum sadar atau belum faham atau dia memang lambat?"batin jime mengernyit.
"Ah,jika itu masalah penting dan rahasia.. tak usah beritahu saya..saya hanya sedikit cemas.."jieun agak terintimidasi dengan tatapan jime yg mendominasi dan seolah tak menyukai jieun.
Jime mengalihkan pandangannya ke Yuu "Tidak ada masalah..bukankah Yuu sudah mengatakannya..dia tak ingin kamu meninggalkannya lagi..ketahuilah..tujuh tahun aku mengenalnya,Yuu tak pernah mabuk satu kalipun..dia selalu tenang dan dingin,dia menyembunyikan emosinya jauh di dalam hatinya..tapi,hanya kepada kamu..Yuu tak menutupi emosinya..senang sedih marah..Yuu nampak lebih hidup..aku berterima kasih untuk hal itu kepada mu.. tapi aku heran..kapan kamu akan sadar dengan keberadaanya?kapan kamu akan berhenti membohongi dirimu sendiri..?"
jime sebenarnya tak suka berbicara panjang lebar dengan manusia lain selain dengan Yuu atau hanya membahas masalah pekerjaan,saat ini ia mau berbicara panjang lebar hanya demi kebaikan temannya.Jieun terdiam mendengar perkataan jime, sedangkan jime hanya melihat jieun datar lalu ia melangkah pergi meninggalkan kamar Yuu.
Sesaat setelah pintu kamar Yuu ditutup oleh jime,jieun mengalihkan pandangannya ke Yuu yg sedang membuang selimutnya karna merasa panas.
"Hmm.."jieun tersenyum tipis namun sendu,ia lalu membuka jas luar Yuu dan juga kaos kaki Yuu,setelah itu ia kembali menyelimuti Yuu dan ia duduk di kursi samping kasur sembari melihat wajah Yuu yg tertidur hingga atensi jieun teralihkan ketika Yuu bergumam sesuatu.
"Eun..eun..chaan.."guman Yuu dalam tidurnya.
Dan jieun hanya bisa diam tanpa melakukan apa-apa.
Malam berlalu dan jieun tak tidur sedikitpun,ia menghabiskan malamnya dengan memperhatikan Yuu sepenuhnya, dan ketika matahari bangkit dari tidurnya, jieun berdiri dari kursi dan berjalan ke dekat jendela,ia lalu membuka gorden dan membiarkan cahaya hangat pagi masuk ke kamar Yuu,setelah itu jieun keluar dari kamar Yuu menuju dapur.
Setengah jam kemudian,nampak jieun yg berjalan menuju kamar Yuu dengan membawa makanan serta sup pengar yg ia buat sendiri.
Jieun lalu masuk ke kamar Yuu tanpa mengetuk terlebih dahulu,namun langkah nya terhenti ketika melihat Yuu sudah bangun dan sedang bersandar ke sofa kasurnya,apalagi tatapan Yuu yg tak lepas darinya membuat jieun teringat ucapan Yuu dan jime semalam.
Jieun berusaha untuk tersenyum dan melangkah mendekati Yuu "Kamu sudah bangun..baguslah..minum sup pengar ini dulu.."jieun meletakkan sup pengar dan sendok ke atas meja di samping Yuu, namun tiba-tiba Yuu menyentuh pipi jieun dengan ujung jari telunjuknya seolah ingin memastikan sesuatu,itu terlihat dari wajahnya.
"Kenapa?"tanya jieun heran dengan yg barusan dilakukan Yuu dan juga dengan ekspresi Yuu barusan.
"Nyata..ini benar-benar kenyataan?ini bukan mimpi?kamu benar-benar datang ke kamar ku..aku kira..aku kira aku berhalusinasi lagi.."ucap Yuu menyentuh jari jemari jieun dengan pelan seperti seorang anak kecil yg tak mau melepas tangan ibunya.
Jieun sedikit kaget mendengar ucapan Yuu "Halusinasi?lagi?"batin jieun menatap sendu Yuu.
"Ah..atau aku salah faham lagi..apa ini halusinasi juga?"Yuu nampak ragu dan sedikit terganggu karna jieun tak menyahut,ia mengira bahwa ia tak bisa lagi membedakan mana yg kenyataan dan mana yg khayalan.
"Tidak..aku nyata..jadi minumlah sup nya sebelum dingin..lalu pergi mandi dan berkerja.."jieun melepaskan genggaman Yuu dan menaruh semangkuk sup pereda mabuk ke tangan Yuu.
Yuu tersenyum hangat saat merasakan hangat nya mangkuk yg ia pegang,apalagi yg terjadi saat ini ternyata benar-benar kenyataan.
"Terima kasih..."ucap Yuu dengan senyuman,ia lalu meminum sup itu sampai habis dan langsung menatap jieun seolah ingin mendengar sesuatu.
"Apa?apa dia ingin aku memuji nya?karna sudah menghabiskan semangkuk sup pereda mabuk?"jieun menatap heran Yuu.
Namun karna mata Yuu yg berbinar-binar seperti anak kecil,jieun pun akhirnya tersenyum tipis "Bagus..kamu sangat pintar karna menghabiskan nya dalam satu tegukan.."jieun mengelus pelan pucuk kepala Yuu dan tersenyum hangat.
Mendengar ucapan dan melihat senyuman jieun,Yuu langsung senang dan merona,ia lalu memeluk pinggang jieun dan tersenyum lebar "Terima kasih..untuk sup nya dan....semuanya.."ucap Yuu menengadahkan kepalanya untuk melihat jieun.
Jieun tersenyum tipis melihat Yuu "Dia seperti bocah..imut.."batin jieun sembari melepaskan pelukan Yuu,ia tak ingin terbawa suasana dan akhirnya menyesalinya suatu hari nanti.
"Kenapa?"Yuu nampak heran kenapa jieun tiba-tiba melepaskan pelukannya.
"Kamu tidak melihat jam..pergi mandi dulu..aku tidak suka dengan pria yg bau alkohol.."ucap jieun sembari menyusun mangkuk sup tadi.
"Ah!kamu benar..aku akan mandi..dengan cepat!jadi..tetap lah di sini..ya?"Yuu tak ingin jieun pergi.
"Kenapa aku tak boleh pergi?"jieun heran, sepertinya ia belum faham juga.
"Itu..tolong,keringkan rambut ku nanti.." Yuu dan matanya yg berbinar-binar.
"Ukh..mata itu.."batin jieun tak bisa menghalau cahaya yg keluar dari mata dan senyuman lebar Yuu.
"Hm..baiklah..aku akan membantu mu.." jieun memutuskan untuk tak tanggung-tanggung dalam berbuat baik.
Dan setelah itu Yuu langsung bangkit dari kasur,karna ia senang ia lalu memeluk dan mencium pipi jieun sekilas lalu ia pergi mandi.
Sembari menunggu Yuu selesai mandi, jieun merapikan kasur dan barang-barang Yuu yg berantakan,namun tiba-tiba atensinya teralihkan dengan sebuah pot tanpa ada tanaman di dalamnya,itu hanya pot yg berisikan tanah.
Jieun lalu mendekat dan melihat pot itu cukup lama,dan waktu berlalu hingga Yuu selesai mandi.
"Eunchaan?"langkah Yuu terhenti karna ia tak melihat jieun di dalam kamar nya, senyumannya yg merekah seperti matahari pagi itupun langsung menghilang dan digantikan ekspresi takut kehilangan.
Namun tiba-tiba jieun muncul dari bawah kasur Yuu dan membuat Yuu ternganga.
"Ah itu..sendoknya jatuh .."jieun ingin menjelaskan karna takut Yuu salah faham, namun belum selesai menjelaskan,Yuu tiba-tiba langsung memeluk jieun.
"Hei?"jieun kaget.
"Aku kira kamu pergi.."ucap Yuu di telinga jieun dengan nada suara yg sedikit bergetar.
"Hah..tidak..aku tidak pergi.."sahut jieun menepuk punggung Yuu dengan pelan.
"Dia sangat mirip dengan bocah.."batin jieun tersenyum tipis.
Dan setelah itu jieun membantu mengeringkan rambut Yuu sesuai janjinya, dan tentu saja senyuman tak berhenti merekah di wajah Yuu,dan senyuman itu semakin lebar saat Yuu mendengar ucapan jieun barusan.
"Pantai?kamu ingin ke pantai bersama ku?"tanya Yuu lagi memastikan.
Jieun mengangguk mengiyakan "Iya..aku sudah satu bulan lebih di sini..tapi jangan kan pantai,keluar sendirian dari kediaman ini saja aku tak bisa..jadi,ayo kita ke pantai.."ucap jieun di akhiri dengan tatapan ke kaca,tepatnya ke pantulan Yuu di kaca.
Dan Yuu terdiam mendengar ucapan jieun barusan,entah apa yg tengah ia fikirkan.
🐚🐚🐚🐚🐚
Sabtu,25 februari 2023
Vote dan coment dari para pembaca sangat berharga bagi Hukai😇
Makasih masih setia membaca sampai episode ini😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Obsess Over Me/Jangan Terobsesi Padaku( IU And Kim Taehyung/Vbts) TAMAT !!
FanfictionPadahal awalnya Lee Ji Eun hanya iseng,tak di sangka akan berakhir seperti ini.