Part 2

958 113 48
                                    

"Jangan... Jangan... Hikkss... Pergi!! Jangan... Daddy... Hikkss... Tolong sing... Mommy tolong... Daddy mereka jahat.... Daddy... Jangan tinggalkan sing...." Teriak singto di dalam tidurnya.

Krist yang kebetulan ingin memeriksa keadaan singto langsung membangunkannya.

"Sing... Bangun..." Ucap krist.

"Aarrghhh" teriak singto sambil memeluk tubuh krist.

"Jangan tinggalkan sing, daddy" ucap singto.

Singto merasa nyaman berada di pelukan krist karna ini kali pertama di saat dia mimpi buruk ada seseorang yang bisa di peluk olehnya.

Krist merasa tubuh singto hangat dan sepertinya dia demam. Krist tahu ada sesuatu yang di pendam oleh singto, dia seperti trauma terhadap suatu hal dan sedikit tertekan hingga membuatnya ketakutan.

"Jangan tinggalkan sing..." ucap singto saat krist hendak melepas pelukan singto.

"Tidak, aku tak akan meninggalkan mu. Aku hanya ingin melepas pelukan mu. Aku tetap berada di sini bersama mu" ucap krist.

Singto melepas pelukan krist dan menatap wajah krist dengan tatapan polos dan lugu, terlihat dari tatapan matanya jika dia seorang pria yang rapuh.

"Apa aku boleh bertanya pada mu?" Tanya krist.

Singto menganggukkan kepalanya.

"Apa yang menyebabkan mu seperti ini?"

Singto diam dan menangis kemudian memeluk tubuh krist lagi.

"Hey, aku akan membantu mu menghadapi semuanya. Ayo ceritakan apa yang kamu pendam" ucap krist lembut.

"Aku seorang psikiater. Kamu bisa menceritakan semua masalah mu pada ku tanpa harus merasa malu" ucap krist.

"Anggap seperti kamu tengah berkonsultasi dengan teman mu?" Bujuk krist lagi.

"Sing... Sing... Daddy jangan tinggalkan sing..." Ucap singto..

"A-aku bukan daddy mu" ucap krist.

Mendengar hal itu singto langsung melepas pelukannya.

"T-tidak... Hikss... Pergi!!" Ucap singto sembari memukul tubuh krist.

"Y-ya... Baiklah, kamu boleh menganggap aku daddy mu" ucap krist agar singto tak mengusirnya.

"Apa kamu baik?" Tanya singto sembari menatap mata krist.

"Aku tak bisa menilai diri ku sendiri, tapi percaya pada ku aku tak akan menyakiti mu" ucap krist.

"Apa sing boleh minta susu?" Lirih singto.

"Aku akan membuatkan mu susu" ucap krist.

"Sing ingin pakai botol" lirih singto.

"Botol?" Tanya krist tak mengerti.

"Botol bayi, sing ingin minum susu menggunakan itu" ucap singto.

"Aku tak mempunyai itu, bukankah kamu sudah dewasa? Kenapa minum susu harus menggunakan botol bayi?" Tanya krist.

"Sing ingin itu daddy!! Sing merasa di sayangi jika meminum susu menggunakan itu, sing merasa ada mommy di dekat sing!!" Ucap singto.

Daddy... Mommy... Apa krist cosplay menjadi orang tua untuk singto sekarang? Dimana mommynya? Usianya bahkan masih terlalu muda untuk mempunyai anak dewasa seumuran singto. Tapi krist mengerti dengan kesehatan singto sekarang. Dia tengah berhalusinasi bersama dengan kedua orang tuanya.

"Baiklah, daddy keluar sebentar" ucap krist.

Krist mencari maid dan menyuruh maid ke super market untuk mencari botol susu untuk singto.

Guardian angel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang