"Dimana bayi itu? Aku tak sabar ingin bertemu dengannya!" Ucap seorang pria manis.
"Jika kamu seperti itu kamu akan membuatnya takut, gun" ucap krist.
"Memangnya aku apa hingga dia takut" ucap gun.
Kedatangan gun ke rumah krist memang untuk berkenalan dengan singto karna tadi krist menceritakan dia menemukan seorang pria dan membawanya pulang.
Krist memang sempat meminta pendapat gun, apa dia harus merawat singto atau menyerahkannya ke kantor polisi agar singto di pertemukan dengan keluarganya.
Krist hanya takut ke depannya akan menjadi masalah jika dia merawat singto, itu sebabnya ia meminta pendapat gun.
"Selesaikan perkerjaan kita dulu baru aku akan memanggil singto untuk mu, aku takut dia mengganggu kita nanti" ucap krist.
Ya, selain untuk bertemu singto, kedatangan gun memang untuk membahas masalah pasien mereka, gun memang rekan kerja krist di rumah sakit jiwa.
Singto mengintip dari kejauhan saat melihat daddynya bicara dengan pria lain, dia sedikit tak suka melihat itu.
Bukankah dia sudah menjadi anak yang pintar? Saat bangun singto tak menangis mencari krist karna sudah di beri pengertian oleh krist setiap hari, tapi kenapa krist malah mengabaikannya dan tak mencari dirinya.
"Siapa itu?" Tanya gun yang tak sengaja melihat singto.
"Sing... Apa yang kau lakukan di sana?" Ucap krist.
Singto masih berada di tempatnya, menyembunyikan setengah tubuhnya di dinding dengan sebelah mata yang menatap ke arah krist dan gun.
"Daddy jahat!" Gumam singto.
Krist beranjak dari tempatnya dan berjalan menghampiri singto.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya krist lembut.
"Sing melihat daddy bicara dengannya!"
"Kenapa tak menghampiri daddy langsung tadi"
"Daddy melupakan sing!! Daddy jahat!!"
"Tidak, daddy tak melupakan mu. Daddy hanya membahas masalah perkerjaan dengannya. Ayo ke sana berkenalan dengan teman daddy" ucap krist lembut sembari menggenggam tangan singto mengajaknya menghampiri gun.
"Ini singto, pria yang ku ceritakan pada mu tadi" ucap krist.
"Hai, perkenalkan aku gun" ucap gun sambil berdiri dan mengarahkan tangannya ke arah singto agar di jabat oleh singto namun singto malah membuang muka dan memeluk krist.
"Sing rindu daddy" ucap singto.
Krist merasa bersalah kepada gun namun gun hanya tersenyum dan duduk kembali. Gun mengerti jika singto merasakan cemburu sekarang.
Bukan cemburu layaknya pria dewasa melainkan cemburu layaknya anak kecil yang takut sesuatu miliknya akan di rebut orang lain.
"Bayi mu benar-benar besar, bahkan lebih besar dari ku" ucap gun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian angel ✓
Short StoryHidup singto hancur dalam satu malam, dia di buang oleh keluarganya sendiri, menghadapi kerasnya dunia luar, kelaparan, kedinginan dan tak mempunyai tempat untuk berlindung membuatnya takut dengan sekitar hingga seorang malaikat tampan menemukan dir...