Setelah off pergi, krist berjalan naik ke lantai atas.
Dia membuka pintu kamar dengan perlahan dan melihat singto sudah tidur dengan selimut yang menutup seluruh tubuhnya. Krist duduk di tepi ranjang dan menyingkap selimut tersebut sebatas dada singto.
Krist mengusap lembut poni yang menutup mata singto hingga membuat singto terbangun dari tidurnya.
Tatapan mata mereka bertemu, krist dapat melihat banyak pancaran kesedihan yang di perlihatkan oleh singto.
"Daddy..." Ucap singto.
"Ya, sayang?"
"Apa daddy menyayangi sing?"
"Tentu, daddy sangat menyayangi mu. Kenapa bertanya seperti itu?"
"Tapi akhir-akhir ini daddy berubah, daddy tak membiarkan sing berada di dekat daddy lagi"
"...."
"Sing sayang daddy, jangan buang sing dad, apa sing nakal?" Ucap singto.
"Tidak, sing tak nakal"
"Apa daddy tak suka sing dekat-dekat dengan daddy?"
"T-tidak... Bukan itu maksud daddy"
Setelah itu tak ada lagi yang mengeluarkan suara. Krist dan singto sama-sama terdiam bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.
Perlahan krist mendekatkan wajahnya dan singto memejamkan matanya saat hembusan nafas krist menyapa kulit wajahnya, bibir keduanya menyatu, krist melumat bibir singto dengan penuh cinta sedangkan singto hanya membiarkan itu.
Ada sedikit kebahagiaan saat krist mencium bibirnya dan singto menyukai itu.
Perlahan tangan singto bergerak dengan sendirinya melingkar ke leher krist, ciuman krist semakin dalam dan singto mulai ikut menggerakan bibirnya hingga beberapa menit kemudian ciuman keduanya terlepas.
Krist mengusap tepi bibir singto dan menatap matanya.
"Daddy..."
"Hmm?"
"Sing sayang daddy" ucap singto.
Krist tersenyum mendengarnya.
"Daddy juga sangat menyayangi mu" ucap krist.
.
.
.
.
.
.
Hari-hari berlalu, tak ada perubahan dari singto, krist sering mengajaknya terapi walau krist tahu kemungkinan singto akan sembuh sangat kecil.Namun singto berusaha untuk mengendalikan dirinya, bersikap layaknya pria dewasa seperti yang krist mau.
Krist juga tak pernah menghindari singto lagi, dia membiarkan singto bersikap manja padanya.
Saat ini krist tengah duduk di taman belakang rumahnya dengan gun, mereka memang sedang membahas masalah pasien mereka.
"Di mana singto?" Tanya gun.
"Di kamar, aku melarangnya untuk mengganggu kita" ucap krist.
"Dan dia menurut?" Ucap gun.
"Ya, dia memang sering menurut dengan apa yang ku ucapkan" ucap krist sambil tersenyum.
"Aku tahu dia berusaha untuk sembuh walau sangat kecil kemungkinan dia bisa sembuh tapi ku lihat dia sudah banyak berubah dan aku menganggap jika dia sudah sembuh" ucap krist.
"Ya..." Ucap gun.
"Krist..." Ucap gun lagi.
"Hmm?"
"Aku... Aku menyukai mu" ucap gun.
Krist menatap ke arah gun, dia tak lagi terkejut mendengar itu karna dia memang sudah tahu itu sejak lama. Krist hanya berpura-pura tak tahu selama ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/334613539-288-k482204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian angel ✓
ContoHidup singto hancur dalam satu malam, dia di buang oleh keluarganya sendiri, menghadapi kerasnya dunia luar, kelaparan, kedinginan dan tak mempunyai tempat untuk berlindung membuatnya takut dengan sekitar hingga seorang malaikat tampan menemukan dir...