Part 10

700 91 20
                                    

Siang berganti malam dan sekarang hari mulai gelap, krist, namtarn, gun dan off baru keluar dari area permainan sedangkan singto sudah tertidur di dalam gendongan krist.

"Apa kamu tak lelah menggendongnya sedari tadi?" Tanya off.

"Tidak" ucap krist.

"Aku benar-benar bahagia bisa bermain bersama kalian hari ini, lain waktu apa kita bisa bermain bersama lagi?" Tanya off.

"Tentu" ucap namtarn.

"Baiklah, ayo saling bertukar nomor telpon agar mudah membuat janji" ucap off sambil tersenyum.

Gun dan namtarn memberikan nomor ponsel mereka kepada off dan mereka berpisah di sana.

Gun dan namtarn masuk ke mobil mereka.

"Off antar aku pulang" ucap krist.

"Kenapa tak kau bangunkan saja dia biar kamu mudah menyetir?" ucap off.

"Aku tak tega, biarkan saja mobil ku di sini, nanti sopir yang menjemputnya" ucap krist.

Off membukakan pintu depan untuk krist, krist masuk dengan hati-hati ke dalam mobil, takut akan membangunkan singto dari tidurnya.

"Mmpphh... Daddy, sing mau susu" gumam singto.

Krist melihat matanya masih terpejam.

"Susunya off" ucap krist.

Off mengambilkan botol susu singto dan memberikannya kepada krist.

Krist mendekatkan botol susunya ke bibir singto dan langsung di sambar oleh singto, matanya masih terpejam hembusan nafasnya juga masih sangat teratur.

"Dia benar-benar lelah" ucap off.

"Sepertinya begitu" ucap krist.

Setelah susunya habis, wajah singto bergerak sendiri mencari ceruk leher krist dan menenggelamkan wajahnya di sana.

"Itu benar-benar menggemaskan, apa aku boleh mencubitnya" ucap off.

"Kamu akan membangunkannya nanti" ucap krist.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di depan rumah krist. Satpam membukakan pintu pagar dan off memasukan mobilnya ke dalam.

Off mematikan mesin mobilnya dan keluar lebih dulu dari mobil, dia membukakan pintu mobil untuk krist.

"Terima kasih" ucap krist.

"Hmm, aku pulang dulu" ucap off.

Krist hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan membawa tubuh singto masuk ke dalam rumah, dia naik ke lantai atas berjalan sampai ke kamarnya dan singto lalu merebahkan singto di atas ranjang dengan hati-hati.

Krist memberikan boneka singa besar yang sering di peluk singto saat tidur dan menaikan selimut sebatas dadanya, setelah itu baru krist membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi.

Setelah mandi dan berpakaian lengkap, krist duduk di samping singto dan mengusap rambut singto, mengalihkan beberapa poni yang menutup mata singto dan mendekatkan wajahnya.

"Selamat tidur, manis. Semoga mimpi indah" bisik krist.

*Cup... Krist mengecup kening singto, dia ikut merebahkan tubuhnya di samping singto dan tidur memeluk singto.




*****
Singto bangun dari tidurnya dan sudah tak melihat keberadaan krist lagi di sampingnya, matanya memerah, ia hendak menangis, singto berjalan keluar dari kamar untuk mencari keberadaan daddynya.

"Tuan, apa anda ingin sarapan?" Tanya maid yang kebetulan melihat singto.

"Sing ingin daddy" ucap singto.

"Tuan krist baru saja berangkat berkerja" ucap maid.

"Hikkss... Daddy jahat!!" Ucap singto.

"B-bagaimana jika kita bermain? Tuan krist mengatakan jika dia hanya sebentar, kita bisa menunggu tuan krist datang sembari bermain" bujuk maid.

"Baiklah, sing ingin main bola di depan" ucap singto.

"Siap, tuan muda" ucap maid.

Mereka berjalan ke depan rumah, maid sudah mengumpulkan satpam dan sopir untuk menemani singto bermain, dari pada singto menangis jadi mereka menuruti singto bermain bola.

"Hore!?" Ucap singto bahagia saat dia berhasil memasukan bola ke dalam gawang.

Tak jauh dari mereka lebih tepatnya di depan pagar ada seseorang yang memperhatikan. Karna satpam terlalu asik bermain bola jadi dia tak menyadari ada yang memperhatikan mereka.

"Itu benar-benar singto, dia tinggal di rumah mewah ini?"

"Kita harus bisa merebut singto kembali"

"Siapa kalian!?" Ucap seorang pria dengan menggunakan baju satpam.

Dua orang itu tak menjawab dan lebih memilih untuk pergi dari sana.

Satpam tersebut masuk ke dalam dan melihat temannya tengah asik bermain bola dengan singto.

"Roy, apa kamu tak menyadari ada dua orang mengintip tadi?" Tanya day.

"Benarkah? Siapa?" Ucap roy.

"Aku tak mengenalnya" ucap day.

"Om day, ayo ikut bermain bola" ucap singto.

"T-tidak, tuan. Sebaiknya saya berjaga di depan saja" ucap day.

"Uhh, baiklah" ucap singto.

Roy kembali menghampiri singto dan bermain bola bersama singto.

Sebuah mobil tiba di depan pagar, day membuka pagar tersebut, krist memasukan mobilnya dan melihat singto tengah bermain bersama beberapa satpam dan supir di sana.

Krist keluar dari mobil, singto yang melihat kehadiran krist langsung berlari menghampiri krist dan memeluknya.

"Apa sing pintar daddy tinggal sebentar tadi?" Tanya krist.

"Ya, sing pintar. Sing bermain bola dengan om roy" ucap singto.

"Bagus, sepertinya sing juga belum mandi, ayo mandi bersama daddy" ucap krist.

"Iya dad" ucap singto.

Keduanya berjalan masuk ke dalam rumah.

Sedangkan di tempat lain saat ini, dua orang paruh baya tengah duduk sembari berpikir keras.

"Kita harus merebut singto kembali! Singto masih milik kita!" Ucap wanita paruh baya.

"Ya, jika pria itu menginginkan singto, dia harus memberi kita sejumlah uang" ucap pria paruh baya.

Mereka adalah paman dan bibi singto yang tanpa sengaja melihat singto di taman bermain hari itu.















Tbc.

Guardian angel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang