"Sing suka di cium daddy, sing suka saat daddy melakukan itu, sing merasa aman bersama daddy, paman jahat. Paman tak pernah memperdulikan sing, paman membuang sing di tempat sampah, paman tak pernah mau memberi sing susu, sing ingin daddy" ucap singto memecahkan keheningan.
Sedari tadi suasana benar-benar hening setelah singto mengatakan jika krist menciumnya.
Sekarang krist sudah pasrah dengan hasil dari hakim, siapa yang berhak atas hak asuh singto.
Terlihat jika hakim sedang berbicara dengan sesama mereka, suasana benar-benar hening sekarang.
"Kita beristirahat dulu selama satu jam, biarkan hakim memanfaatkan waktu tersebut untuk berdiskusi"
Beberapa orang yang hadir di persidangan mulai keluar dari sana begitu juga dengan krist dan singto.
Singto terus menempel pada krist sedari tadi dan menatap takut pada pamannya yang sedari tadi menatap dirinya.
"Ayo pulang, dad" ucap singto.
"Daddy tak bisa membawa mu pulang sekarang, kita harus mendengar keputusan hakim" ucap krist.
"Tadi kita melakukan apa?" Tanya singto.
"Bukan apa-apa, hanya sebuah tanya jawab" ucap krist.
"Harusnya kamu tak mengatakan jika kamu di cium olehnya tadi" ucap off menimpali.
Krist hanya diam, begitu juga dengan singto yang masih tak mengerti apa-apa.
Tuan robert berjalan menghampiri mereka.
"Ayo ikut paman" ucap tuan robert.
"Sing tak mau paman!!" Ucap singto marah.
"Tuan, bukankah hasilnya belum keluar?" Ucap off.
"Tak perlu menunggu hasil persidangan, aku jelas lebih berhak atas dirinya!!" Ucap tuan robert.
Krist hanya diam tak menjawab, dia tak ingin membuat keributan sekarang. Off berdiri dan menyuruh tuan robert agar pergi dari sana.
"Kita lihat hasilnya nanti, tuan" ucap off.
Tuan robert memilih untuk pergi dari sana.
"Sing ingin susu" ucap singto.
"Daddy lupa membawa botol mu" ucap krist.
"Sing ingin minum susu menggunakan cangkir, bukankah sing sudah berjanji tak akan nakal lagi? Jika tak ada botol, sing mau minum susu dengan cangkir" ucap singto sambil tersenyum manis.
Off terkejut mendengarnya, karna setahunya kemarin singto masih mengamuk saat krist lupa membawakannya botol.
"Aku mempunyai susu" ucap off sembari memperlihatkan susu dalam kemasan kotak.
"Terima kasih, om" ucap singto sembari menerima susu tersebut.
Off hanya menganggukkan kepalanya.
"Kamu benar-benar menggemaskan" ucap off sambil mencubit pipi singto.
*Plak... Satu pukulan mendarat di lengan off dari krist.
"Lihat, daddy mu benar-benar posesif" ucap off.
"Apa itu posesif?" Tanya singto.
"Posesif itu artinya dia hanya menginginkan mu untuk dirinya sendiri" bisik off.
Wajah singto memerah mendengarnya, krist menatap singto yang tersenyum malu. Apa singto mengerti dengan maksud off?
"Sing juga ingin daddy hanya milik sing" lirih singto sambil tersenyum.
Krist mendekatkan wajahnya hendak mengecup pipi singto namun tangan off lebih dulu menahan kening krist.
"Apa kamu ingin membuktikan jika ucapan singto tadi benar bahwa kamu menciumnya!?" Ucap off.
Krist menepuk jidatnya, dia benar-benar lupa akan hal itu.
****
Satu jam telah berlalu, kini semua orang masuk ke dalam ruang persidangan untuk mendengarkan hasil keputusan hakim."Kami telah berdiskusi selama satu jam ini, dengan beberapa bukti yang ada di hadapan kami, kami memutuskan jika hak asuh singto prachaya jatuh kepada tuan krist perawat"
"Kami tak sembarang untuk menetapkan hak asuh seperti ini, kami juga sudah menyelidiki latar belakang tentang tuan krist, dia seorang psikiater dan kami berharap dia bisa menjaga dan melindungi singto dengan baik"
"Tuan krist, anda jangan senang dulu. Ini akan memiliki syarat, anda harus melaporkan perkembangan kesehatan singto kepada kami minimal satu bulan sekali, kami akan terus memantau anda dan singto" ucap hakim.
"Baik, yang mulia" ucap krist.
"Dan untuk tuan robert, anda akan di tahan selama 5 tahun penjara atas tuduhan penelantaran anak dan akan di denda sebanyak 50 juta bath" ucap hakim.
"Singto sudah sangat dewasa, bagaimana itu bisa di artikan sebagai penelantaran anak?" Ucap tuan robert membela diri.
"Kami sudah menyelidiki semuanya, tuan. Singto kehilangan orang tua di usia 10 tahun karna kecelakaan, harusnya anda menemaninya di saat ia terpuruk! Apa itu bukan penelantaran anak namanya?" Ucap hakim.
Banyak orang tengah berbisik-bisik, begitu juga dengan para wartawan yang mengambil foto tuan robert sebanyak mungkin.
"Dengan ini saya menyatakan jika sidang di tutup!" Ucap hakim sembari mengetuk palu.
Krist dan off tersenyum bahagia mendengarnya, tuan robert beranjak dari tempat duduknya dan hendak memukul krist namun beberapa polisi di sana menahan dirinya.
Singto memeluk krist karna ketakutan melihat pamannya yang mengamuk.
"Singto!! Ayo ikut bibi pulang!!" Ucap istri tuan robert.
"Tidak!! Sing mau daddy" ucap singto.
"Bukankah anda sudah mendengar keputusan hakim, nyonya?" Ucap off.
Krist membawa singto keluar dari ruang persidangan agar terhindar dari amukan tuan robert dan membiarkan off yang tengah beradu mulut dengan bibi singto.
"Sing, daddy benar-benar kesulitan untuk mengambil hak asuh mu, jika kamu masih ingin bersama daddy, tolong bersikap layaknya anak yang baik dan jangan bersikap nakal" ucap krist.
"Baik, dad. Sing janji tak akan nakal lagi" ucap singto.
Krist tersenyum mendengarnya dan memeluk tubuh singto.
Tbc.
Note: Gue cuman mau bilang, ini hanya real imajinasi gue dan jelas gue ngga tahu soal hukum atau apapun itu mengenai hak asuh seseorang, kalo kita main hukum beneran, mungkin krist juga ngga layak buat dapetin hak asuh singto.
Tapi balik lagi ini cuman fiksi, cerita khayalan author doang. Kalo di bikin secara logika, singto di titipin ke yayasan yang lebih berhak, nih cerita ngga bakal lanjut.
Oke, ini di ciptakan cuman buat krist-singto, dimana ceritanya ya pasti berputar di mereka doang :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian angel ✓
Short StoryHidup singto hancur dalam satu malam, dia di buang oleh keluarganya sendiri, menghadapi kerasnya dunia luar, kelaparan, kedinginan dan tak mempunyai tempat untuk berlindung membuatnya takut dengan sekitar hingga seorang malaikat tampan menemukan dir...