----
Disebuah atap yang diisi oleh dua insan berbeda gender, terlihat perempuan yang menodongkan sebuah pistol kearah lelaki yang berdiri mematung didepannya, bersama merasakan dinginnya malam."Stevant Alderyan Kenandra, satu kesalahan terbesar jika kau berpikir aku tak akan menodongkan pistolku padamu hanya karena aku mencintaimu" ujar Jessica dengan nada pelan dan dingin, namun berhasil membuat lelaki dihadapannya mematung tak berkutik.
"Terus aku harus apa Jessica, aku harus apa untuk semua drama yang tak kunjung reda ini?" tanya Stevant pelan setelah beberapa saat diam
Jessica diam sesaat melihat raut wajah Stevant, raut wajah yang menampilkan keputusasaan, penyesalan, kekecewaan yang menjadi satu dan malah ingin membuat Jessica tertawa jika tidak mengingat keadaan sekarang.
Dengan perlahan Jessica menurunkan tangannya yang menggenggam pistol lalu melangkah maju mendekati Stevant.
"rebut sesuatu yang memang seharusnya menjadi milikmu, Stevant. Mereka melakukan ini karena takut kau akan datang dan mengambilnya kembali" ujar Jessica lirih sambil mengusap pelan wajah Stevant.
"Aku butuh kamu Jessica, kamu gak perlu lakuin apapun, cukup percaya sama aku, jangan membenciku, dan yakinkan aku seperti ini jika aku putus asa" ujar Stevant lirih sambil mengangkat tangannya untuk menggenggam tangan Jessica yang mengelus lembut pipinya.
Plakk....
sentuhan lembut yang membelai pipinya beberapa saat lalu malah menjadi sebuah tamparan yang cukup keras dan nyaring sebelum Stevant menyentuh tangan Jessica.
"Cha...?"
tangan yang tadinya ingin menggenggam jari Jessica harus beralih mengusap pipinya yang cukup sakit."Tapi kamu gak boleh lupa kalau aku masih marah sama kamu dan kamu punya hutang penjelasan sama aku" ujar Jessica kesal.
"Gitu kamu yah Echa, suka banget merusak suasana" ujar Stevant tak kalah kesal.
"I dont care" ujar Jessica santai sambil menatap dalam manik hitam legam Stevant yang saling melempar tatapan tajam.
CERITA PERTAMA
FOLLOW
VOTE
KOMEN
BY!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
JessiVant Bad
Mystery / ThrillerTidak ada yang istimewa disini,hanya pemeran utama kita yang menyesal karena telah bertransmigrasi, menyesal karena dia kembali hidup, menyesal karena diberi kesempatan kedua. Kenapa? bukankah dia beruntung? semua orang menginginkannya, lalu dia ke...